Kesana Dituduh Terrorist, Kesini Dituduh Mata2, Akhirnya Mati Konyol
                                    
Berada diwilayah perang tapi tak ikut berperang adalah benar2
kesialan.  Karena dalam kondisi chaos ini tak ada orang yang buang
waktu untuk berpikir, mereka cuma bertindak membunuh atau kalo apes
malah dibunuh.  Siapa yang dibunuh tidak masalah yang penting bunuhlah
kalo tak mau dibunuh.  Kalo banyak pikir2 malah dibunuh.

Demikianlah, Abu Khalil diajarkan orang tuanya agar jangan ikut2an
kalo mau selamat.  Abu Khalil percaya benar kata2 nasihat ayahnya itu.
 Oleh karena itu dia selalu menghindar kalo ada yang mengajak berjihad
melawan Israel yang lebih lengkap senjatanya.  Se-bodoh2nya Khalil
tentu masih bisa membedakan, kalo ada yang mengajaknya berjihad
tujuannya cuma mengorbankan dirinya mati sia2 sedangkan yang mengajak
membonceng kematiannya sebagai martyr mujahidin tanpa perlu mati,
bahkan dapat setanggok uang untuk hidup beberapa bulan.

Pernah dulu ada kawannya yang juga sama2 tidak mau berperang
mengajaknya untuk bekerja di Israel, syaratnya harus punya ktp, oleh
karena itulah Khalil sekarang sudah punya ktp untuk melewati
perbatasan untuk bekerja di kota2 Israel.

Beberapa bulan yang lalu temannya baru pulang dari Israel dan
bercerita kepadanya bahwa di Israel lagi krisis pegawai karena
perbatasan diblokade oleh Israel.  Karena itu temannya mengajak
Khalili untuk menunggu di perbatasan, bila sudah dibuka mereka harus
cepat2 masuk agar jangan ditutup lagi.  Mereka sadar, perbatasan pasti
suatu saat dibuka untuk membawa bantuan pangan, obat2an, maupun bensin
dari UN sehingga Israel terpaksa membukanya beberapa jam kadang2
beberapa hari tergantung situasinya.  Tetapi sewaktu melewati
perbatasan, temannya berhasil lewat karena temannya itu sudah beberapa
kali bolak balik sehingga selain namanya sudah tercatat juga sudah
dikenal oleh penjaga perbatasan.  Sialnya si Khalil malah tertahan,
dia tidak boleh masuk menunggu konfirmasi yang dikirim oleh Israel
melalui computer untuk memastikan izinnya itu tidak palsu.

Sialnya, komputer penjaga perbatasan mendadak mati sehingga si Khalil
harus menunggu beberapa hari lagi.

Lebih sial lagi, selagi menunggu itulah dia diculik oleh kelompok
polisi Hamas dan dibawa ke markas dituduh mata2 Israel.  Akhirnya
seluruh keluarga si Khalil diangkut ke markas polisi yang baru saja
dibomb hancur oleh Israel.  Khalil disiksa untuk mengaku.  Namun
sulit, apa yang harus diakuinya karena dia sendiri tidak tahu apa2. 
Si Khalil hanya menceritakan keadaan yang sebenarnya saja, akhirnya si
polisi memberitahukan bahwa kawan si Khalil itu sudah beberapa bulan
diikuti dikuntit oleh intel kepolisian Hamas karena diduga mata2
Israel.  Namun karena temannya berhasil lolos, jadilah si Khalil
ditangkap karena diyakini juga menjadi mata2 Israel bersama kawannya
itu.  Setelah seminggu cuma makan gebukan akhirnya si khalil mati
dipenjara dan mayatnya dibuang begitu saja.

Kemudian rumah si Khalil didiami oleh agen2 dari kepolisian untuk
menunggu kawannya yang biasanya berkunjung kesana sebaliknya bekerja
di Israel.

Betapa kagetnya kawan si Khalil begitu balik dari Israel langsung
diciduk dan langsung dibawa kekantor polisi dituduh mata2 Israel
hingga juga menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Semua mata2 Israel kalopun tertangkap tidakakan ada yang mengaku
sampai matipun.  Lalu bagaimana bisa dipercaya bahwa si Kholil dan
kawannya ini menyangkal tuduhan sebagai mata2 Israel bukanlah mata2
Israel ???

Terlalu banyak tragedi model si kholil dan kawannya ini bahkan kalo
mau dihitung jumlahnya jauh lebih besar dari korban perang yang
terbunuh oleh Israel.

Satu2nya jalan bagi orang2 seperti si Kholil dan kawannya adalah
keluar dari neraka Gaza ini baik ke Israel, ke Westbank ataupun ke
Mesir.  Namun baru saja masyarakat yang mau ke Mesir balik lagi dan
mereka menceritakan banyaknya mayat pengungsi yang menggunung
diperbatasan Mesir akibat ditembaki pasukan penjaga perbatasan Mesir
yang melarang para pengungsi menyeberangi perbatasan.  Menghindari
dibunuh polisi Hamas akhirnya dibunuh penjaga perbatasan Mesir.

Bantuan dari Indonesia sekalipun terancam kematian, karena banyak
orang2 Indonesia yang menjadi mata2 Israel dan Amerika yang bekerja di
Yayasan2 Islam diseluruh Indonesia.  Kenyataannya dalam konflik Abbas
dan Hamas posisi Indonesia mengakui Abbas dan menolak Hamas.  Tetapi
mendadak setelah diserang Israel posisi Indonesia malah se-olah2
berpihak kepada Hamas dan memusuhi Abbas.  Bagi terrorist
berpengalaman seperti Hamas tidak susah untuk menterjemahkan sikap
Indonesia, yaitu mereka menyusupkan mata2 untuk pura2 membantu Hamas.
 Oleh karena itu, kalo ada relawan yang masuk ke Gaza dengan alasan
membawa bantuan obat2an, maka mereka itu dipotong lehernya semuanya
dan bantuan itu disitanya, karena Hamas tidak perlu cari resiko
menerima relawan yang tidak dibutuhkan ini.

Dulu juga pernah Indonesia mengirimkan 2000 orang laskar jihad untuk
membantu Osama bin Laden, dan semuanya ditemukan mati terbunuh dimana
mulanya dikira terbunuh oleh serangan Amerika, namun setelah
dikonfirmasikan kepihak Amerika ternyata tidak pernah ada serangan
Amerika diwilayah tsb sehingga bisa dipastikan Osama bin Laden
menjagal orang2 Indonesia ini karena dicurigai pura2 membantu padahal
sebenarnya mata2 Amerika.  Peristiwa ini tersebar cepat, akhirnya
semua pejabat Indonesia tahu kejadiannya.  Jadi jangan heran kalo
sekarang MUI melarang mengirimkan relawan untuk berjihad disana untuk
akhirnya mati konyol dibunuh oleh mereka yang dibantunya.  Tentu
enggak bisa dianggap mujahidin karena mereka dibunuh oleh mujahidin
yang aseli.  Pupuslah matinya enggak jadi masuk kesorga.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:proletar-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to