http://www.mediaindonesia.com/read/2010/08/05/160112/68/11/Korupsi-dalam-Negara-Bangsa


Korupsi dalam Negara Bangsa 
Kamis, 05 Agustus 2010 00:00 WIB     


Korupsi dalam negara bangsa adalah penyakit kronis dari bangsa tersebut. 
Penyakit tersebut mampu membuat bangsa yang bersangkutan bangkrut dan mudah 
terkoyak, bahkan lenyap. Jika pun ada penolong bangsa lain, hampir dipastikan 
bangsa lain tersebut akan menikmati keuntungan-keuntungan setelah proses 
penyembuhan penyakit tersebut. 

Penyakit korupsi tidak dapat padam sama sekali dari dalam sebuah bangsa. Di 
permukaan bisa sudah tidak tampak bahkan bisa dinyatakan indeks korupsinya 
sangat rendah, tetapi potensinya tetap hidup. Jadi penyakit ini juga merupakan 
bahaya laten. 

Mengobati korupsi dari dalam sebuah negara bangsa dengan demikian mustahil bila 
bukan dari keinginan bangsa tersebut. Keinginan seluruh bangsa menjadi sebuah 
itikad bulat yang sangat kuat dari bangsa tersebut. Oleh karena itu, harus 
tercermin dalam falsafah bangsa untuk melawan penyakit tersebut. 

Kefatalan struktural: KPK 

Bangsa Indonesia tampak serius di permukaan dalam mengatasi korupsi sejak 
reformasi bergulir. Saya memandang masih bisa diperdalam kembali secara 
struktural. Kita bisa melihat kedudukan KPK sebagai instrumen untuk menghadapi, 
memberantas, dan menjaga bangsa Indonesia dari penyakit korupsi masih lemah. 
Secara struktural, KPK diatur dan ditentukan payung hukum sebuah UU. Orang awam 
bisa menyimpulkan KPK masih di bawah lembaga-lembaga yang diatur dan ditentukan 
UUD sebagai basic law. 

Kita bisa mengetahui bahwa ulasan mengenai kelambanan KPK dalam mengatasi soal 
korupsi bermunculan. Elite di tubuh KPK tampak terlihat 'risih' terhadap 
berbagai elemen yang menentukan elite-elite KPK jika mereka tersangkut kasus 
korupsi. 

Juga kita mencatat adanya sorotan tebang pilih terhadap KPK. Lambannya 
penanganan kasus Century menjadi tonggak sejarah tersendiri. Demo akhir-akhir 
ini oleh elemen mahasiswa di berbagai daerah terhadap KPK bermunculan juga. 
Kini makin tampak jelas seorang Syafii Ma'arif sampai menyatakan adanya 
elemen-elemen bangsa yang ingin mereduksi penanganan korupsi di Indonesia 
karena terasa berat tugas KPK. 

Apakah rekrutmen ketua KPK yang sangat ideal bisa mendorong kuatnya KPK? Ada 
berbagai faktor selain faktor kepemimpinan yang dapat menentukan kuatnya KPK. 
Jika secara struktural lemah, lembaga ini akan gampang disetir koruptor kelas 
kakap. Apalagi jika para koruptor bersatu, KPK akan mudah dikeroyok. Ceritanya 
akan lain jika lembaga ini kuat secara struktural, koruptor kelas kakap akan 
takut dan dia di-back up seluruh bangsa Indonesia dan bukan hanya para politisi 
yang justru diduga menghadapi penyakit tersebut dari dalam. 

Kefatalan struktural juga menyuburkan korupsi lebih kuat lagi jika nilai dasar 
pemberantasan korupsi tidak jelas. Akhirnya kita tahu bahwa Antasari Azhar 
terkait dengan salah satu kasus korupsi dalam kasus terbunuhnya seorang 
direktur BUMN walaupun masih dalam proses yang cukup melelahkan. Kita juga tahu 
mengapa seorang Anggodo W, jika pun terbukti korupsi, kok ngotot betul terhadap 
dua pemimpin KPK yang ia seret-seret terus. 

Imbas dari kefatalan struktural itu bisa memengaruhi kondisi masyarakat. Yang 
kita khawatirkah adalah jika masyarakat menjadi antipati dan apriori terhadap 
penanganan korupsi di Indonesia. Ini malapetaka besar. Jika ini dibiarkan, 
betul penyakit ini adalah virus tersendiri yang dapat menular sedemikian rupa 
sehingga perlu obat yang sangat canggih. Dan asumsi Pak Syafii Maarif betul. 

Special superbody: terobosan 

Buat masyarakat yang masih berkarakter seperti bangsa kita, pendekatan 
struktural lebih terasa ketimbang kultural dalam menangani sesuatu yang 
mendesak. Oleh karena itu, jika lembaga-lembaga pengawas, lembaga-lembaga hukum 
yang sudah ada sejak lama tidak mampu bekerja apalagi menyangkut persoalan 
korupsi yang merupakan penyakit kronis bangsa Indonesia dan menjadi keinginan 
semua orang Indonesia, bukan tidak mungkin semestinya diwujudkan dalam basic 
law (UUD) bangsa Indonesia. Itu pertanda keseriusan yang sangat tinggi. 

Sebagai wujud konkret bahwa penanganan korupsi adalah hal yang khusus dari 
bangsa Indonesia, kedudukan lembaga yang kini di Indonesia dinamai KPK itu 
diatur sedemikian rupa sehingga keterkaitan dengan lembaga negara lainnya 
justru dapat dibedakan. Misalnya saja dia bertanggung jawab kepada MPR. Dengan 
begitu, MPR diberi tugas khusus untuk mengawal soal korupsi ini sebagai wujud 
keinginan seluruh bangsa Indonesia, bukan sekadar dari DPR, apalagi dari 
eksekutif yang justru nanti diawasi. 

Eko Prasojo (2008) mengatakan bahwa penyakit kronis korupsi Indonesia telah 
terjadi di semua lini bidang kekuasaan: legislatif, yudikatif, dan eksekutif. 
Bagaimana lagi cara mengatasinya dari sisi struktural kalau tidak menempatkan 
lembaga pencegah dan pemberantas korupsi dalam posisi sangat tinggi? Dalam 
kondisi itu, MPR tetap sebagai superbody dan bukan pada lembaga yang akan 
ditugasi memberantas korupsi. Oleh karena itu, bisa disebut sebagai special 
superbody, sangat kuat tetapi terbatas. Namun, kata kuncinya adalah amendemen 
UUD. 

Oleh Irfan Ridwan Maksum 
Guru Besar Tetap Ilmu Administrasi Negara FISIP-UI 






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke