Kunjungan ke Luar Negeri Ajak Istri Melanggar Aturan


JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan Hanif Suranto 
menilai penggunaan anggaran kunjungan anggota DPR ke luar negeri dengan 
menyertakan keluarga melanggar prinsip peruntukan anggaran negara. "Negara 
membiayai untuk tugas mereka, bukan untuk keluarganya," ujar Hanif kemarin.

Sebanyak 11 anggota DPR pada 11-14 September mendatang berencana mengunjungi 
Korea Utara. Kunjungan tersebut merupakan misi muhibah ke negara itu.

Namun, Ketua Badan Legislasi DPR Bomer Pasaribu membantah tudingan Hanif. Dalam 
kunjungan badan itu ke Argentina Juli lalu, mantan Menteri Tenaga Kerja dan 
Transmigrasi ini mengatakan semua kebutuhan kunjungan mereka di Negeri Tango 
itu tidak sepeser pun menggunakan anggaran Departemen Luar Negeri atau 
kedutaan. "Bus yang kami pakai untuk melakukan kunjungan kami bayar sendiri," 
ujar politikus Partai Golkar ini. 

Hanif menilai pengalihan tiket bisnis ke ekonomi hanya akal-akalan agar besaran 
anggaran tidak membengkak. Jika anggota DPR mau duduk di kelas ekonomi, 
seharusnya anggaran tiket tidak diberikan untuk kelas bisnis. Di Swiss, Hanif 
mencontohkan, anggota parlemen selalu menggunakan pesawat kelas ekonomi untuk 
tugas kunjungan ke luar negerinya. "Harus ada kepekaan akan krisis ekonomi di 
negeri ini, dong," ujarnya. 

Agar pertanggungjawabannya jelas, Hanif mengusulkan agar mekanisme 
pertanggungjawaban anggaran negara diubah. Badan Pemeriksa Keuangan seharusnya 
mengaudit sampai detail, misalnya anggota Dewan mesti melampirkan bukti tiket. 
"Jika tiket itu digunakan untuk kelas ekonomi dengan menyertakan keluarga, 
mereka bisa bisa dituding melakukan pelanggaran pertanggungjawaban," katanya. 

Sebelumnya, anggota BPK, Baharuddin Aritonang, mengaku, ketika masih menjadi 
anggota Dewan, anggota DPR bersama keluarga juga sering ke luar negeri. Mereka 
tak perlu melampirkan bukti kuitansi atau dokumen sejenis. "Cukup 
menandatangani surat pertanggungjawaban," katanya. Raden Rachmadi

Sumber: Koran Tempo - Jumat, 08 September 2006

++++++++++

Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita

Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/




[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to