http://www.suarapembaruan.com/News/2005/02/14/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Kurang, Solidaritas Umat Islam terhadap Nasib TKI JAKARTA - Solidaritas umat Islam di Indonesia untuk melakukan advokasi, pembelaan, perlindungan, serta pemberdayaan tenaga kerja migran Indonesia ke luar negeri masih sangat kurang. Meskipun Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa tentang tenaga kerja perempuan yang akan ke luar negeri, hal tersebut dirasakan masih jauh dari kebutuhan nyata yang dihadapi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. "Saya rasa masih sangat kurang solidaritas yang dibangun umat Islam di Indonesia untuk memberikan perlindungan, pemberdayaan, dan pendampingan kepada para TKI. Dan Fatwa MUI masih kurang tegas memberikan desakan atau tekanan terhadap pemerintah agar menjalankan fungsinya secara baik dalam menangani nasib buruh migran Indonesia di luar negeri," ujar Eksekutif The Wahid Institute, Ahmad Suedy, kepada Pembaruan di sela-sela Kuliah Umum Hukum Islam dan Hak Asasi Manusia di Jakarta, Minggu (13/2) malam. Menurut Ahmad Suedy, seharusnya umat Islam di Indonesia bergandengan tangan menyuarakan suara untuk mendesak pemerintah melakukan langkah-langkah strategis agar setiap tenaga kerja Indonesia yang keluar negeri benar-benar merasa terlindungi, nyaman dan nasib mereka tidak akan dipermainkan oleh perusahaan atau individu yang mempekerjakan para TKI perempuan. Pendampingan Dikatakan, fatwa MUI agar TKI perempuan yang keluar negeri harus didampingi oleh para harom atau kelompoknya jangan lagi diartikan pendampingan tersebut dilakuan oleh pihak suaminya melainkan harus diterjemahkan lebih kontekstual sesuai dengan kebutuhan zamannya, yaitu didampingi oleh pemerintah atau negara secara nyata. "Wujud pendampingan oleh negara itu harus dimulai sejak awal yaitu ketika para TKI perempuan itu memiliki hasrat untuk keluar rumah bekerja demi membantu menopang kehidupan keluarganya. Dan perlindungan tersebut kemudian dilanjuti dengan pemberdayaan TKI, perlindungan hukum dan perlindungan fisik sehingga para TKI perempuan yang keluar negeri tidak lagi mendapat perlakuan kekerasan, pemerkosaan atau penganiayaan. Saya rasa negara tetangga kita seperti Thailand dan Philipina lebih Islami dalam hal perlindungan terhadap TKI perempuan," tandasnya. Peran Gereja Sementara itu, Komisi Publikasi KWI, Rm Benny Susetyo, menjelaskan bahwa di Filipina peran gereja dalam hal ini Keuskupan Filipina sangat kuat dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan buruh migran perempuan. Karena itu, begitu terjadi kasus kekerasan terhadap tenaga kerja perempuan asal Filipina di negara tersebut maka negara dan gereja saling mendukung memberikan perlindungan serta pendampingan bagi para korban kekerasan terhadap perempuan. "Di Filipina terdapat sebuah komisi khusus yang dibentuk oleh negara dan beranggotakan sejumlah aktivis gereja untuk memberikan pemberdayaan dan pendampingan. Sinergi antara gereja dan negara sangat kuat sehingga tercipta solidaritas bersama warga masyarakat dan warga gereja agar tercipta sebuah jaringan yang kuat di luar negeri. Jadi, ketika terjadi sesuatu terhadap tenaga kerja perempuan maka dengan cepat negara dan masyarakat melakukan respon," ujarnya. Di Indonesia, menurut Romo Benny, sebetulnya ada komisi yang dibentuk oleh setiap keuskupan menyangkut para tenaga kerja Indonesia beragama Katolik di luar negeri. "Namun karena jumlahnya sangat sedikit, maka perlindungan, pemberdayaan dan pendampingan terhadap buruh migran di luar negeri dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang melakukan advokasi terhadap nasib buruh migran," ujarnya. (E-5) -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 14/2/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> In low income neighborhoods, 84% do not own computers. At Network for Good, help bridge the Digital Divide! http://us.click.yahoo.com/S.QlOD/3MnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/