http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/10/21/o1.htm

Mencegah Teroris,
Mencegah Generasi Frustrasi



SAMPAI dengan minggu ketiga setelah ledakan bom Jimbaran-Kuta awal Oktober 
lalu,  masih juga belum ditemukan siapa atau kelompok mana pelakunya. Kita 
berharap, seperti juga bom Legian tiga tahun yang lalu, tidak sampai dua bulan 
pihak kepolisian berhasil mengungkap dan menangkap aktor di balik peledakan 
tersebut. 

Setidaknya sampai hari ini kita sangat menghargai peran kepolisian, usaha-usaha 
mereka dalam mencari pelaku peledakan tersebut. Usaha itu tidak saja dilakukan 
di Bali juga di Pulau Jawa, bahkan dicurigai otak pelaku itu kini berada di 
Sulawesi Selatan. Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan diberitakan bahkan 
telah menurunkan sebanyak 16.500 personel untuk melakukan pelacakan. Sekali 
lagi, kita amat menghargai hal demikian dengan harapan agar pelakunya 
secepatnya bisa ditangkap.

Betapa pun, keberhasilan menangkap gembong teror ini akan sedikit banyak mampu 
mengobati sakit hati mereka yang menjadi korban bom  Jimbaran-Kuta serta 
mengobati sakit hati masyarakat. Keberhasilan demikian tentu pula menambah 
positif reputasi kepolisian kita di mata internasional. Karena bom bunuh diri 
kini telah menjadi ancaman internasional, bukan semata-mata menjadi 
kekhawatiran domestik.

Namun, di balik usaha-usaha positif yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian 
kita, ada satu perkembangan         lain yang mestinya kita waspadai bersama. 
Perkembangan baru itu terletak dalam hal pola perekrutan pelaku bom bunuh diri. 
Menurut keterangan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, berdasarkan data 
intelijen terbaru, pola perekrutan bom bunuh diri kini telah berubah dan 
bergeser. Jika sebelumnya pola itu dipusatkan pada orang-orang yang merasal 
dari masyarakat miskin, kini menuju masyarakat frustrasi,  bermasalah secara 
kejiwaan. Dalam  keterangannya, ia menyebutkan pelaku bom bunuh diri itu 
berasal dari kalangan preman dan pecandu narkoba. Disebutkan pula dari 35 
rekrutmen bom bunuh diri, 19 di antaranya berasal dari Jawa Tengah.

Apa arti informasi ini? Yang pertama kita garis bawahi bahwa sesungguhnya pihak 
kepolisian telah mampu menemukan titik terang berupa metode perekrutan bom 
bunuh diri. Artinya perekrutan bom bunuh diri itu memang ada di Indonesia. 
Karena itu, kita imbau agar pihak kepolisian mengawasi secara ketat fenomena 
ini.

Kedua, betapapun data itu masih dalam data intelijen, yang artinya mesti diolah 
lagi, kita sudah bisa membayangkan bahwa sesungguhnya perilaku teroris juga 
dipengaruhi  lingkungan masyarakat yang terkecil, yaitu rumah tangga. Inilah 
keadaan yang sebelumnya tidak kita duga. Jika satu keluarga lalai mendidik 
anggota keluarganya (anak-anak), di masa depan dia akan bisa salah dalam 
nenentukan arah hidup. Kesalahan mendidik generasi muda akan bisa membuat 
mereka frustrasi, menjalani kehidupan liar semacam preman atau pecandu narkoba. 
Inilah yang menjadi sasaran empuk otak teroris untuk direkrut menjadi pengebom 
bunuh diri, dengan berbagai kedoknya.

Mencermati perkembangan ekonomi politik mutakhir dari negara kita, situasi ini 
menimbulkan kekhawatiran karena  kondisi yang serba tak terjangkau saat ini 
memungkinkan lahirnya anggota masyarakat dan generasi yang frustrasi.

Kita mencoba mengaitkan temuan di Jawa Tengah itu dengan fenomena sosial 
ekonomi yang kita hadapi saat ini. Karena itu, sesungguhnya pencegahan teroris, 
baik kini maupun masa mendatang, memerlukan langkah holistik, menyeluruh. Ia 
tidak saja mesti ditangani pihak kepolisian, juga dibarengi dengan pembinaan 
keluarga yang madani, harmonis, tidak muluk-muluk, mampu memberi penjelasan 
secara logis dan rasional terhadap  perkembangan zaman tanpa mengaitkannya 
dengan dogma. Negara pun dituntut untuk selalu memikirkan langkah cermat 
membuat kebijakan secara nasional. Tanpa itu, jangan-jangan kita  secara tidak 
sadar menciptakan kondisi tumbuhnya teroris baru di dalam keluarga yang justru 
menghancurkan diri kita sendiri. Sekuat tenaga kita harus mencegah potensi 
teroris itu dan harus dimulai dari sekarang.




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Life without art & music? Keep the arts alive today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/FXrMlA/dnQLAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke