Ternyata Mesjid Boston ini secara rutin mengundang para pendakwah yang membakar keimanan umat untuk berjihad dijalan Allah membantai mereka yang menolak menyembah Allah.
http://ahmadiyyatimes.blogspot.com/2013/04/usa-mosque-that-boston-suspects.html Inilah wawancara Sheikh Sayed Abu Saud, director/mufty Mesjid Boston dengan Radio Boston. Mesjid Boston: Janganlah menyalahkan semua muslimin untuk perbuatan jihad teror yang dilakukan oleh satu muslimin. Semua muslimin tidak bisa disuruh bertanggung jawab. Radio Boston: Bagaimana dengan perbuatan pendeta Katolik yang ber-sex dengan anak2 atas dasar mau sama mau, siapa yang harus disalahkan dan harus bertanggung jawab ? Apakah ini merupakan tanggung jawab pribadi si pendeta, atau Vatikan yang harus bertanggung jawab dan disalahkan padahal perbuata ini dilarang di agama Katolik itu sendiri. Mesjid Boston: Jelas dong itu tanggung jawab pribadi si pendeta, mana bisa disalahkan Vatikan untuk bertanggung jawab untuk perbuatan salah oleh pribadi si pendetanya. Radio Boston: Tetapi faktanya enggak begitu, Vatikan telah menunaikan tanggung jawabnya dengan memberi ganti rugi jutaan dollar kepada korban2nya bahkan juga Vatikan membayar biaya maupun denda yang dijatuhkan oleh Pengadilan. Mesjid Boston: Waaah... saya enggak bisa mikir sampe kesitu untuk menyalahkan jihad Islam yang merupakan kewajiban umat. Radio Boston: Padahal pendeta Katolik itu enggak pernah memberi khotbah untuk ber-sex dengan anak2, juga ajaran agamanya justru melarang, lalu gimana bisa membebaskan semua umat dari tanggung jawabnya kalo percaya dan berkewajiban jihad baik yang dikhotbahkan oleh ulamanya maupun yang dikerjakan para pelaku jihad itu sendiri. Mesjid Boston: Anggapan saya, berkhotbah agar umat berjihad meskipun dengan terror bukanlah hal yang salah karena memang Islam mewajibkan demikian, tetapi perbuatan jihad terror itu harusnya tanggung jawab si pelaku saja, jangan dilibatkan si pemberi khotbah maupun muslimin yang lainnya. Radio Boston: Faktanya enggak bisa begitu, seluruh rakyat di Amerika akan menuntut muslimin, menghukum, melarang, dan mengusir si pemberi khotbahnya, dan pelakunya harus dihukum mati. Lalu gimana kalo dibalik kejadiannya umat lain melakukannya terhadap umat Islam, haruskah mereka juga dibebaskan dari tanggung jawab hanya si pelakunya saja yang boleh dihukum ??? Tentunya tidak bukan ??? Masjid Boston: Janganlah disamakan dengan agama Katolik, karena kamu yakin agama Islam adalah agama yang paling benar, dan yang lain daripada Islam bukan yang benar. Jadi khotbah2 jihad tidak bisa disalahkan, salahkanlah perbuatan pelakunya. Mesjid Boston sekarang menjadi pusat investigasi FBI karena terlibat dalam radikalisasi pelaku bomb Boston. Gerakan anti-Islam memanas, membakar seluruh kemarahan rakyat Amerika sama seperti jihad terror Rohingya di Myanmar yang membakar kebencian umat Buddhis di Myanmar. Apakah penghancuran patung2 Buddha di Afghanistant tidak boleh dituntutnya? Ny. Muslim binti Muskitawati. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/