Refleksi : Mungkin Mu'arifin ini berstatus kerocok dan oleh karena itu 
ditangkap hidup-hidup, sebab kalau petinggi biasanya didor mati di tempat, 
supaya rahasia konkalikong akal bulus para petinggi berkuasa tidak terbongkar. 

http://www.antaranews.com/berita/1279525992/muarifin-ditangkap-puluhan-petugas-kepolisian

Mu`arifin Ditangkap Puluhan Petugas Kepolisian
Senin, 19 Juli 2010 14:53 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | 
Sragen (ANTARA News) - Sejumlah saksi mata penangkapan seorang warga, Mu`arifin 
yang diduga teroris di Kampung Ngledok, Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, 
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengatakan, Mu`arifin ditangkap oleh puluhan 
petugas kepolisian.

"Dalam penangkapan tersebut, ada puluhan petugas kepolisian yang mengendarai 
tiga sepeda motor secara berboncengan dan sekitar empat mobil jenis Toyota 
Avanza," kata saksi mata penangkapan Mu`arifin, Sutanto (31) di Sragen, Senin.

Saat akan terjadi penangkapan tersebut, kata dia, para petugas kepolisian 
memarkirkan kendaraan-kendaraan itu di sekitar halaman Mushola Al Huda tempat 
ditangkapnya Mu`arifin.

"Ketika kami tanya ada kepentingan apa petugas tersebut di kampung kami, mereka 
mengatakan hanya mengenai permasalahan jual beli tanah," kata dia.

Usai solat Maghrib, lanjut dia, petugas tersebut menangkap Arifin yang ketika 
itu tidak melakukan perlawanan dan membawa Mu`arifin tanpa diketahui tujuannya.

Seorang saksi mata lainnya, Tri Harsono (34) mengatakan, selain melakukan 
penangkapan terhadap Mu`arifin, petugas kepolisian yang mengenakan pakaian 
hitam-hitam dengan membawa senjata laras panjang tersebut mendatangi rumah 
mertua Mu`arifin yang berada tidak jauh dari Mushola Al Huda.

"Akan tetapi, saya tidak mengetahui apa yang dilakukan di rumah mertua 
Mu`arifin, Suparjo," kata Tri.

Mertua Mu`arifin, Suparjo ketika ditemui di rumahnya, mengatakan, dirinya 
didatangi petugas kepolisian tersebut untuk diberitahu bahwa telah dilakukan 
penangkapan terhadap Mu`arifin, suami dari anaknya, Naim Murniati. 

"Pemberitahuan tersebut tertuang dalam surat penangkapan yang di dalamnya 
terlihat bahwa surat tersebut dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Akan 
tetapi, dalam surat tersebut tidak tertulis alasan penangkapan menantu saya," 
kata Suparjo.

Dia mengaku kaget setelah didatangi banyak petugas kepolisian tersebut karena 
sebelumnya dia tidak mengetahui bahwa menantunya terlibat tindakan kejahatan, 
termasuk terorisme.

Sebelumnya, warga Banyuanyar, Kota Solo, Mu`arifin (30) ditangkap di Kampung 
Ngledok, Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, pada Minggu 
(18/7) malam oleh petugas Polri yang diduga sebagai Dentasemen Khusus (Densus) 
88 Antiteror Mabes Polri karena diduga terlibat jaringan teroris. 
(ANT-062/B010)

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke