Assalamu'alaikum,

Muskitawati ini memang sudah kondang dengan gaya bicara yang
semrawut dan ngalor ngidul serta cenderung membual sambil memfitnah,
dan mestinya saya tidak perlu komentar, namun karena kasus
pelanggaran HAM dan aksi kekerasan/pengerusakan yang dilakukan oleh
tipikal Islam mainstream kepada Jemaat Ahmdaiyah barusan tgl 9 dan
15 Juli 2005 adalah kasus sangat serius dan kemungkinan besar aksi
kekerasan masih akan berlanjut minggu depannya, maka saya perlu
mengomentari ocehan Muskitawati ini yg berupaya memancing di air
keruh.

--- In proletar@yahoogroups.com, "muskitawati" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Islam Akhmadiah adalah satu2nya agama Islam di Indonesia yang
> berkembang paling pesat. Jumlah umatnya bertambah sangat drastis
> tajam dan tersebar merata diseluruh pulau2 diseluruh Indonesia!!!

Ya.

> Hal ini bisa diduga, karena pendakwah2 mereka dibekali dengan
> pengetahuan yang cukup, ekonomi yang cukup, dan keterikatan satu
sama
> lainnya lebih erat dari Islam2 lainnya.

Ya...

> Demikianlah, pusat Akhmadiah di Bogor merupakan wilayah umatnya
yang
> terbesar diseluruh Indonesia. Hampir dipastikan, setiap orang
Sunda,
> pasti adalah umat Islam aliran Akhmadiah ini. Hampir tidak ada
orang
> Sunda yang bukan jemaat Akhmadiah.

Anda ngarang.

Tidak setiap orang Sunda adalah orang Muslim Ahmadi. Sangat banyak
orang Sunda yang bukan orang Ahmadi.

> Tentu hal ini membuat berang Islam
> yang mayoritas di Indonesia, namun menjadi minoritas diwilayah
Bogor.
> Habib2 yang keturunan Arab sangat berang, karena dalam
anggapannya,
> mana mungkin Islam bisa dipimpin oleh keturunan2 Pakistant, bahkan
> nabinya yang juga orang Pakistant berendeng menjadi utusan Allah.

Semwrawut.

Hz. Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi/Masih Mau'ud a.s. bukanlah orang
Pakistan. Tidak ada yang namanya negara Pakistan ketika beliau
mendakwakan diri sebagai nabi/rasul/utusan Tuhan.

> Bahkan nabi Ghulam Akhmad yang orang Pakistant ini merupakan nabi
yang
> paling akhir setelah Muhammad, dialah pembaharu yang terbaru.
>
> Dengan dibantu aparat2 yang berhasil disogok, maka Habib2
mengumpulkan
> semua masanya yang umumnya keturunan Arab maupun umat yang bukan
orang
> Sunda untuk menghadiri rapat Akbar penyerbuan semua mesjid2 yang
> berdiri disekitar pusatnya di Bogor tsb. Pembakaran2 yang dilakukan
> kelompok2 Habib ini berhasil digagalkan karena umat Akhmadiah telah
> mengalami pengalaman2 yang sama ditempat lainnya, sehingga bisa
> diantisipasi.

Cerita Muskitawati ttg 'massa yg umumnya keturunan Arab dan yang
bukan orang Sunda' jelas sangat ngawur.

> Bagaikan panglima perang gadungan, para Habib mengancam semua
aparat
> yang menolak untuk bertindak menutup dan menghancurkan praktek
agama
> atau ibadah mereka dalam waktu 24 jam. Tentu saja hal ini tidak
> digubris para Aparat yang tahu UU dan tanggung jawab mereka.
Melihat
> ancamannya tidak digubris, para Habib nekad, membawa anak buahnya
> menyerang langsung ke pusat Akhmadiah.

(...)

> Di Grogol, dilakukan rapat kilat oleh pimpinan Akhmadiah, mereka
> sepakat, bahwa umat Akhmadiah adalah pembela Allah, pagar penjaga
> Surga, oleh karena itu untuk mengantisipasi semua serangan dalam
> rangka bela diri, Akhmadiah harus dipersenjatai.

Anda 100% ngarang alias membual dan memfitnah.

Tidak ada rapat kilat di Grogol oleh pimpinan Ahmadiyah dan tidak
ada kesepakatan dalam rapat untuk mempersenjatai Ahmadiyah.

> Seluruh cabang
> Akhmadiah diseluruh dunia telah dikontak untuk membantu
saudara2nya di
> Indonesia, bahkan dari beberapa negara siap untuk mengirimkan
tenaga2
> jihad-nya.

Anda berdusta dan memfitnah.

Tidak akan pernah ada pengiriman tenaga-tenaga Jihad dari beberapa
negara untuk membantu Jemaat Ahmadiyah di Indonesia.

> Pusat Akhmadiah dunia di London sudah memberi lampu hijau
> untuk mengirimkan senjata2 yang dibutuhkan, pengiriman akan
dilakukan
> secara berterang, namun kalo dilarang oleh pemerintah RI, maka
> pengiriman akan dikirimkan secara gelap.

Anda berdusta dan memfitnah.

> Tak ada pilihan bagi umat
> untuk bertahan atas kepentingan Allah, pemerintah RI tidak bisa
> diharapkan bahkan cenderung membantu penghancuran Akhmadiah ini.
Tak
> ada satupun aparat yang nongol untuk mencegah pembakaran dan
perusakan
> harga benda dan mesjid Akhmadiah yang terjadi diseluruh Jawa.

Seluruh Jawa?

Anda pandai membual Muskitawati.

Salam,
M. A. Suryawan

> Perang kalut multidimensi baik secara berterang maupun secara gelap
> atau sembunyi2 terus berlangsung di Indonesia.  Hal ini diperparah
> situasinya dengan terorist2 Islam dari luar negeri ikutan berpesta
> merebut porsi2nya sendiri.  Polisi RI ???  jangan diharapkan, 
karena
> setiap aparat keamanan dimanapun didunia harus mempunyai system
> reserse yang kuat, namun jangankan untuk membiayai informan, gaji
> polisi-nyapun sering dihutang ataupun dipotong oleh atasannya 
masing2
> untuk kebutuhan2 yang diluar akal sama sekali.
> 
> Dengan dana yang dimilik Akhmadiah, bukanlah tidak mungkin mereka
> mampu membeli nuklir.  Sebagaimana yang perlu anda ketahui, bahwa 
umat
> Akhmadiah rata2 ekonominya adalah menengah atas, dakwah2 mereka 
tidak
> ditujukan untuk kalangan bawah yang tidak mampu, sehingga bisa
> dimengerti bahwa aliran Islam Akhmadiah ini banyak sekali pejabat2
> tinggi dalam pemerintahan yang tidak berterang mengaku aliran
> Akhmadiah.  Kita hanya bisa menunggu pertunjukkan2 yang lebih 
lanjut,
> yang pasti, pertunjukkan ini akan berkembang meriah gratis, 
ditengah
> mahalnya barang2 dan biaya kehidupan.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.




Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke