MEDIA INDONESIA
7 JULI 2005

Pabrik Semen Kupang Terancam Bangkrut, Butuh Rp136 Miliar


KUPANG (Media): Pabrik Semen Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata sedang 
terancam bangkrut akibat tidak memiliki dana untuk membeli bahan baku dan 
melunasi sejumlah kewajiban yang jatuh tempo.

''Sebenarnya sejak lama pabrik ini (Semen Kupang) tidak operasi lagi karena 
seluruh pembelian bahan baku harus tunai,'' kata Direktur Utama (Dirut) PT 
Semen Kupang, Madjid Nampira dalam rapat gabungan Komisi DPRD NTT di Kupang 
kemarin. Rapat membahas demonstrasi karyawan yang menuntut segera digelar rapat 
umum pemegang saham (RUPS) luar biasa untuk mengganti anggota direksi karena 
diduga melakukan tindak pidana korupsi. Aksi berlangsung sejak Sabtu (1/7).

Madjid tidak menjelaskan kondisi keuangan perusahaan saat ini, tetapi ia 
mengaku cash flow pabrik Semen Kupang pernah berada pada posisi Rp0,8 miliar, 
sedangkan modal kerja per bulan mencapai Rp6,7 miliar. Kondisi tersebut telah 
berlangsung sejak Desember 2003. ''Sehingga pada Januari 2004 itu, seharusnya 
pabrik sudah bangkrut.''

Madjid mencatat utang perusahaan pada penyuplai dan distributor sampai Juli 
2005 lebih dari Rp450 miliar. Selama tiga bulan terakhir, pabrik masih memiliki 
tunggakan rekening listrik di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kupang 
sebesar Rp1,03 miliar. Pihak PLN telah tiga kali menyurati manajemen pabrik 
semen agar melunasi utang tersebut, tetapi belum dilakukan dalam waktu dekat 
karena ketiadaan dana.

Dia mengaku, utang-utang pabrik Semen Kupang berawal sejak krisis moneter 1998. 
Ketika itu bank tidak mengucurkan dana dan harga batu bara naik, sehingga 
kegiatan operasional pabrik terganggu. Kemudian direksi memutuskan membangun 
pabrik Semen Kupang II menggunakan dana pabrik Semen Kupang sebanyak Rp250 
miliar dan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada Mei 2002.

''Pembangunan pabrik Semen Kupang II dilakukan karena ketika itu pabrik Semen 
Kupang dipastikan bangkrut karena krisis moneter,'' katanya.

Tetapi, kepala seksi pasar dan teknologi pabrik Semen Kupang Stef Kadiaman 
mengaku saat diresmikan Megawati, Pabrik Semen Kupang II belum selesai 
dibangun. Peresmian tersebut berlangsung di rumah jabatan Gubernur NTT.

Menurut Madjid, peresmian tersebut juga diikuti dengan dipindahkannya sejumlah 
mesin dari pabrik Semen Kupang ke pabrik Semen Kupang II. Dua di antara mesin 
yang dipindahkan, yakni mesin packing plant dan cement mill plant, belum 
dioperasikan karena rusak. Akibatnya, pabrik semen Kupang II hingga saat ini 
belum dioperasikan.

Dalam pertemuan yang dihadiri ratusan karyawan pabrik Semen Kupang tersebut 
juga dibahas perlunya menyelamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan, serta 
melakukan lobi dengan para penyuplai agar memberikan keringanan dalam 
pembayaran utang.

Anggota DPRD NTT Iche Sayuna meminta agar manajemen pabrik Semen Kupang 
dipanggil kembali dalam rapat terbatas membahas mengenai neraca perusahaan. 
Hasil rapat tersebut akan berfungsi sebagai pendapat politik DPRD NTT untuk 
dibawa dalam RUPS di Jakarta.

Madjid mengemukakan, pabrik Semen Kupang membutuhkan sedikitnya dana segar 
sebesar Rp36 miliar untuk kegiatan operasional perusahaan, serta Rp100 miliar 
untuk mengembalikan keseimbangan neraca perusahaan yang timpang. Salah satu 
sumber pendanaan itu melalui pinjaman dari badan usaha milik negara. (PO/X-6)

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke