http://www.suarapembaruan.com/News/2005/07/07/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Parpol Sepakat Akomodasi Mantan GAM Jadi Kepala Daerah di NAD JAKARTA - Partai-partai politik dengan pimpinan fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) minus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sepakat memberi kesempatan kepada mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk menjadi kepala daerah terutama menjadi wakil gubernur, bupati/wakil bupati maupun wali kota/wakil wali kota di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Asal saja mereka mau menerima dan bergabung kembali dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan tentu saja proses seleksi para calon kepala daerah itu, termasuk mantan anggota GAM dilakukan berdasarkan aturan internal partai masing-masing. Demikian hasil pertemuan para pimpinan partai politik dan pimpinan fraksi DPR, kecuali pimpinan dan fraksi PDI-P, di kediaman Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla, Rabu (6/7) malam. Pertemuan yang berlangsung dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.15 WIB itu juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pimpinan partai politik yang hadir dalam pertemuan itu antara lain adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono dan Fahmi Idris, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Yunus Yosfiah dan Suryadarma Ali, Endin Soefihara, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) versi Muktamar II Semarang Muhaimin Iskandar, Alwi Shihab dan Saifullah Yusuf, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir dan Abdillah Toha, Anton Apriantono, Adhyaksa Dault dari Partai Keadilan Sejahtera, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban dan Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bintang Reformasi Zainuddin MZ dan Bursa Zarnubi, serta perwakilan dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Selesai pertemuan Ketua Fraksi PAN di DPR Abdillah Toha kepada wartawan mengatakan, dalam pertemuan tersebut partai-partai politik sepakat untuk mengakomodasi para mantan anggota GAM bertarung menjadi kepala daerah dalam pilkada selama mereka mengakui NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hasil Kesepakatan "Kami dari partai politik, apabila telah dicapai persetujuan damai dengan GAM, bersedia memberi kesempatan mencalonkan mantan GAM sebagai calon bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota, serta wakil gubernur dalam pilkada 2005-2006 di Nanggroe Aceh Darussalam," demikian bunyi kesepakatan tertulis partai-partai politik tersebut seperti yang disampaikan Abdillah Toha kepada wartawan tadi malam. Sementara MS Kaban menjelaskan, pertemuan tersebut bermaksud untuk membahas rencana dialog Pemerintah Indonesia dengan pihak GAM yang akan dilakukan pada 12 Juli mendatang. Dalam pertemuan itu pimpinan partai politik dan pimpinan fraksi di DPR setuju dengan program pemerintah melanjutkan dialog dengan pihak GAM. Karena hal itu adalah perintah Ketetapan MPR, sehingga harus diteruskan. "Dan bila GAM mau menyelesaikan masalah Aceh secara damai dalam konteks NKRI maka kita mendukung mantan anggota GAM menjadi kepala daerah," kata Kaban yang juga Menteri Kehutanan itu. Menjawab wartawan Kaban mengatakan bahwa dialog dengan pihak GAM itu bukan menginternasionalisasi masalah Aceh, terutama dengan keterlibatan Uni Eropa dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) seperti yang dituduhkan sejumlah kalangan di DPR sebelumnya. Sedangkan ketika ditanya tentang perlunya GAM membentuk partai politik lokal, Kaban mengatakan, peserta pertemuan itu tidak sepakat adanya partai lokal bagi GAM. Anggota GAM, kata dia, bisa menjadi calon kepala daerah melalui pintu partai-partai yang sudah ada di NAD. Pertemuan tersebut, kata Kaban lagi, dibuka dengan pemaparan Wapres Jusuf Kalla tentang proses dialog dengan GAM di Helsinki. Kemudian dilanjutkan dengan tanggapan para pimpinan partai dan fraksi. Sementara Presiden Yudhoyono sendiri, kata Kaban, sangat antusias dan mengapresiasi kehadiran para pimpinan partai politik dan pimpinan fraksi dalam pertemuan tersebut. Soal ketidakhadiran pimpinan PDI-P dalam pertemuan tersebut, Kaban mengaku tidak tahu. Tetapi dia yakin pimpinan partai dan fraksi PDI-P di DPR juga diundang untuk hadir dalam pertemuan tersebut. "Saya kira semua diundang. Tetapi apakah mereka hadir atau tidak saya tidak tahu," kata Kaban. (A-21) -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 7/7/05 [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/