Karena kumpulan tokoh dari berbagai latarbelakang ini sudah 
bertemu di titik yang sama: "pemilu 2009 curang!" maka rakyat 
punya alasan kuat untuk menggugat legitimasi SBY dkk. 

Soal legalitas, biarlah jadi catatan kelam yang harus dipelajari 
untuk tidak berulang. 

Tidak ada alasan bagi forum lintas agama untuk duduk-duduk di 
belakang dalam memerangi kecurangan. 


---  

> Pemilu Curang Silang 
> Saturday, 10 December 2011
>
> Kamis (8/12) malam,ada diskusi menarik yang disiarkan langsung 
> selama dua jam oleh stasiun televisi terkemuka. Diskusi yang 
> diselenggarakan para mantan anggota Komisi I DPR itu menarik karena 
> selain topiknya menantang,tentang pemilihan umum (pemilu),yang 
> hadir pun para pesohor politik atau aktivis prodemokrasi.
> 
> Tampak hadir dan ikut berbicara dalam diskusi anak negeri itu 
> misalnya Amien Rais, Hasyim Muzadi, George Junus Aditjondro, 
> Wiranto, Happy Bone Zulkarnain,Romo Muji Soetrisno, Tjahjo Kumolo, 
> Priyo Budi Santoso, Chusnul Mar'iyah, dan sekitar 75 orang terkenal 
> lainnya. Sebagai alumnus Komisi I DPR, saya juga diundang dan hadir 
> dalam diskusi bergengsi itu. Meskipun diskusi itu memilih topik 
> "Menyongsong Pemilu 2014", tak terhindarkan yang di-blejeti adalah 
> Pemilu 2009 yang dinilai tidak luber dan tidak jurdil.
> 
> Bahkan ada yang berani menyimpulkan,Pemilu 2009 adalah pemilu yang 
> penuh kecurangan yang bersifat melembaga atau kecurangan 
> tersentralisasi melalui satu operasi politik yang sistematis. Saya 
> sependapat dengan semua pembicara bahwa Pemilu 2009 adalah pemilu 
> yang banyak diwarnai kecurangan.
> 
> Saya juga sependapat dengan Wiranto bahwa jika pelanggaran-
> pelanggaran pemilu yang sudah terjadi tidak diselesaikan secara 
> hukum pidana, Pemilu 2014 akan lebih buruk lagi. Tapi saya tidak
> sependapat dengan pernyataan keras yang disampaikan beberapa 
> pembicara bahwa kecurangan Pemilu 2009 itu dilakukan oleh atau 
> untuk satu partai politik (parpol) tertentu.
> 
> Apalagi dibumbui simpulan bahwa kecurangan itu terjadi secara 
> sistematis dan terstruktur yang dilakukan penyelenggara pemilu 
> untuk memenangkan parpol atau pasangan tertentu dengan menggunakan 
> peranti teknologi informasi (TI). Berdasar data perkara yang saya 
> miliki, kecurangan itu sebenarnya terjadi secara silang dan 
> sporadis serta melibatkan hampir semua kontestan.
> 
> Ada beberapa pembenar atas simpulan saya tersebut. Pertama, hasil 
> pemilu yang disahkan itu bukanlah hasil pemilu yang dihitung dengan 
> TI, melainkan hasil penghitungan manual yang dilakukan secara 
> berjenjang.
> Kedua, terdapat lebih dari 640.000 TPS di seluruh Indonesia yang 
> sangat tidak masuk akal jika bisa dikendalikan untuk curang pada 
> satu arah tanpa diketahui publik atau tanpa menimbulkan kegaduhan, 
> bahkan tanpa ada perlawanan dari beberapa KPPS atau PPS yang 
> disuruh curang.
> 
> Ketiga, hasil hitungan manual atas hasil pemilu itu ternyata sama
> komposisinya dengan hasil perhitungan cepat yang dilaporkan oleh
> beberapa lembaga survei yang kredibel. Adalah tak masuk akal bisa 
> ada kecurangan sistematis atas hasil yang diumumkan oleh KPU jika 
> ternyata hasilnya sama dengan hasil hitungan empat lembaga survei 
> berbeda yang mengumumkan hasil penghitungan cepatnya jauh sebelum 
> penghitungan manual dilakukan KPU.Apalagi hasil penghitungan cepat 
> dan hasil penghitungan manual oleh KPU itu sama juga dengan hasil 
> survei beberapa minggu sebelumnya yang dilakukan beberapa lembaga 
> survei yang juga kredibel.
> 
> Keempat, dari 72 kursi DPR dan DPRD hasil Pemilu 2009 yang 
> dibatalkan dan dialihkan pemenangnya oleh MK, ternyata hal itu 
> melibatkan bukan hanya satu parpol tertentu. Dapat dikatakan semua 
> parpol telah terlibat atau melibatkan orang-orangnya dalam 
> kecurangan; tempat atau wilayahnya saja yang mungkin berbeda. 
> Begitu pun dalam sengketa atas hasil pilpres, semua pasangan 
> terlibat atau melibatkan orang-orangnya dalam kecurangan.
> 
> Misalnya pasangan A terbukti diuntungkan oleh kecurangan di dua
> kecamatan di Banten, sedangkan pasangan B diuntungkan oleh 
> kecurangan di Sulawesi; begitu pun pasangan C yang diuntungkan oleh 
> kecurangan di Jawa Tengah.Tapi kecurangan-kecurangan itu hanya 
> menyangkut sekitar 3.000 sampai 5.000 suara sehingga sama sekali 
> tidak signifikan untuk membatalkan keseluruhan suara pemilih yang 
> berjumlah sekitar 125 juta suara.
> 
> Alhasil, berdasar data vonisvonis MK, kecurangan-kecurangan yang 
> terjadi pada Pemilu 2009 adalah kecurangan yang bersifat sporadis 
> dan silang. Di daerah X yang melakukan kecurangan parpol A, di 
> daerah Y yang curang parpol B, di daerah Z yang curang parpol C. 
> Dari sudut hukum, Pemilu 2009 sudah sah karena semua kasus yang 
> diperkarakan ke MK sudah divonis. Adapun kasus yang tidak atau 
> belum sempat dibawa ke MK tentu, demi hukum, harus dianggap tidak 
> ada karena kedaluwarsa.
> 
> Tidak ada jalan hukum yang bisa membatalkan hasil pemilu sekarang 
> ini sehingga tak perlu ada yang merasa ketakutan bahwa 
> keterpilihannya dalam pemilu akan dibatalkan. Namun, meskipun 
> secara hukum tata negara Pemilu 2009 sudah sah dan memiliki 
> legalitas yang kokoh, secara politik, karena banyaknya kecurangan 
> sporadis tadi, Pemilu 2009 bisa dipersoalkan legitimasinya. Jadi 
> ada perbedaan antara legalitas dan legitimasi.
> 
> Meskipun secara hukum tata negara Pemilu 2009 sudah sah, secara 
> hukum pidana masih ada masalah hukum yang harus dituntaskan. Jika 
> kita ingin Pemilu 2014 lebih baik, pelanggaran-pelanggaran pidana 
> atau perampokan atas demokrasi yang belum terselesaikan haruslah 
> segera diselesaikan secara hukum pidana. Jangan sampai utang kasus 
> seperti ini kelak ditagih dengan tambahan bunga. 
> MOH MAHFUD MD Guru Besar Hukum Konstitusi
>
> http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/450559/





------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke