New Delhi, Selasa - Ada empat skenario yang akan terjadi pada 2020. Salah satunya adalah Asia akan menjadi motor penggerak ekonomi dunia dengan China dan India sebagai pemain utama. Presiden Italia Carlo Azeglio Ciampi mengatakan hal itu di New Delhi, Selasa (15/2).
"Masuknya India dan China ke pentas dunia sedang mengubah secara radikal keseimbangan politik dan ekonomi internasional," ujar Ciampi seraya menambahkan bahwa posisi Italia di dunia bisa kompetitif hanya jika bisa menjadikan India dan China sebagai mitra. Hal serupa itu diutarakan dalam laporan National Intelligence Council (NIC) yang diketuai oleh Robert Hutchings. Laporan itu berjudul Mapping the Global Future, sebagaimana diberitakan harian USA Today edisi 13 Februari lalu. NIC meluncurkan laporan lima tahunan tentang masa depan dunia. NIC bermarkas di Kantor Central Intelligence Agency (CIA) di Langley, Virginia. Laporan terbaru itu juga memasukkan pandangan dari badan intelijen 15 negara. Hal itu bertujuan untuk menjaga independensi NIC, agar tidak didominasi intelijen AS yang kredibilitasnya tercoreng soal senjata pemusnah massal Irak karena terbukti tidak ada. NIC juga menghindari peluncuran satu ramalan tentang apa yang akan terjadi pada 2020. NIC mengatakan, ada empat skenario hipotetis (hypothetical scenarios). Skenario kedua adalah dunia di mana AS membentuk dan mengorganisasikan perubahan global. Skenario ketiga adalah bangkitnya Kekhalifahan Islam (Islamic Caliphate) baru-sebuah pemerintahan Islam yang mampu memberi tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai Barat. Skenario keempat adalah munculnya lingkaran ketakutan (cycle of fear). Di dalam skenario ini, respons agresif pada ancaman teroris mengarah kepada pelanggaran atas aturan dan sistem keamanan yang berlaku. Hal itu kemungkinan akan melahirkan dunia Orwellian. Itu adalah julukan bagi dunia dengan situasi atau ide yang sama dengan isi dari fiksi novel politik karya George Orwell berjudul Nineteen Eighty-Four. Isinya kurang lebih, di masa depan semua manusia menjadi budak-budak bagi satu dari tiga negara totaliter. Namun, laporan NIC tentang 2020 itu pada umumnya bernada optimistis, tidak suram. "Kami berusaha menghindari peluncuran skenario buruk, sebagaimana sering dituangkan dalam prediksi dunia intelijen," kata Hutchings. Meskipun demikian, diingatkan juga ada potensi perang India-Pakistan dan China-Taiwan. Sebuah tindakan salah kalkulasi bisa mengarah terhadap perang yang fatal di wilayah tersebut. (AP/MON) Kompas - Rabu, 16 Februari 2005 -- Posted by radityo to mediacare at 2/16/2005 06:24:00 AM Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term' [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> In low income neighborhoods, 84% do not own computers. At Network for Good, help bridge the Digital Divide! http://us.click.yahoo.com/S.QlOD/3MnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/