ide ini ditulis setelah ngobrol iseng dgn rekan2 wartawan di
kopi tiam, kecenderungan topik berita yg sering mereka angkat.
mau gak mau menurut pakem jurnalis, seolah berlaku pembenaran
terhadap pelanggaran nilai kepantasan yg berlaku secara umum
menjadi komoditas tersendiri. semakin berdarah dan bernanah
beritanya, berpotensi naiklah pamor dan oplah koran (kuning)
tsb mewakili hukum dagang dan sensasi. pasar seolah dituding
jadi penyebab serta digeneralisir mewakili mayoritas, apalagi
demi target dan sasaran jangka pendek. lupakan sejenak unsur
pembinaan maupun pencerdasan sementara deadline dibatasi menit.

itu saat bicara ide awal yg seolah jadi pemakluman sementara.
lantas bagaimana dgn kebiasaan salah kutip media dan seolah jadi
pemakluman juga, sehingga proses "pemelintiran" terhadap berita
jadi lebih gak terkontrol? maka terkadang perlu juga para insan
pemberita perlu semacam emphaty melalui salah satu contoh berupa
sosok kevin, berikut pengalaman tragisnya pada kehidupan nyata.
karena para pewarta dan pembawa berita selalu menanggung beban
teramat berat sekaligus asyik, sehat fisik dan mental terutama
sejahtera akal dan hati. profesi dinamis dan penuh relasi ini yg
seharusnya mewakili jati diri manusia sejati, berikut kekuasaan
ujung pena yg selalu sanggup mengeksekusi sbg trial by the press.

masih asik gak kalo pensiun kelak, baru jadi wartawan hehee ..


--- "ajeg" <ajegilelu@...> wrote:
>
> 
> Yang enak itu nggak terombang-ambing antara bad or good, 
> lebih-lebih nyangkut cuma di bad-nya. 
> 
> Waktu pertamakali dengar berita kematian Kevin, di benak 
> langsung meyakini bahwa dia dibunuh. Ya, "dibunuh" oleh 
> masyarakat yang sok bicara kemanusiaan, manusia-manusia
> yang tidak tau apa-apa karena bisanya cuma menuntut orang 
> lain untuk bertindak sesuai maunya mereka. Padahal, mereka 
> sendiri belum tentu mau melakukan apa yang mereka tuntut itu. 
> Manusia yang buta atau miskin 5W+1H. 
> 
> Jadi, daripada terombang-ambing atau nyangkut nggak karuan, 
> berita seperti kematian Kevin itu enaknya ya ditangani sebagai 
> beyond bad news. Bunuhdirinya adalah bad. Lalu, apa pesan 
> di balik kematian itu yang berguna untuk masa depan. So pasti 
> bukan membasmi burung nasar, kan? 
> 
> Baru tau ada lagu tentang Kevin. Thx!
>
> 
> --- "liver_duke" <endyonisius@> wrote:
> 
> > http://endyonisius.blogspot.com/2012/06/bad-news-or-good-news.html
> > 
> > 
> > Kenapa tidak ada yg memotretnya, juga gak ada yg menolongnya?
> > Kevin selalu merekam segala yg dia amati, dijalaninya dan dipahami
> > termasuk resiko untuk ditanggung sendiri berikut hujatan walau
> > akhirnya menyerah. Ia telah mewartakan berita buruk menjadi khabar
> > bagus terutama bagi rakyat Sudan. Karena dunia langsung memberikan
> > perhatian lebih akibat publikasi fotonya, tapi berita bagus itupun
> > gak lagi kuasa menyelamatkan hingga ia memberikan khabar buruk ..
> > klik .. kliiiikk ..
> > 
> > http://www.youtube.com/watch?v=hLDr0QNCUd4
> >
>



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke