Satu lagi ocehan rezameutia psikopat yang hidup sengsara: asal ngaco.. Bagi yang lupa sudah sejak tahun 2001 dia menulis:
http://groups.yahoo.com/group/proletar/message/85104 ----- Original Message ----- From: pinpin22000 <pinpin22000@...> To: <proletar@yahoogroups.com> Sent: 05 December 2001 22:46 PM Subject: [proletar] Tasik emang "Asyik" ! ... > > BERANI HIDUP ! > jauh lebih penting > dibanding > BERANI MATI ! > Ngapain berani hidup? Hidup ini keadaannya nggak ada yang pasti, kita nggak tahu apa yang akan terjadi di depan. Bisa saja seseorang hari ini hidup di sorga, seminggu kemudian hidup di neraka. Setahun yang lalu, temen saya pergi liburan ke Anyer bersama istri dan anaknya. Waktu itu sedang musimnya demam berdarah. Pulang dari Anyer mereka kena demam berdarah, lalu masuk rumah sakit di Bintaro International. Terlambat....., anak dan istrinya meninggal. Bayangkan, dalam jangka waktu satu minggu, terjadi hal yang diluar dugaan sama sekali. Fuck!! Hidup di dunia itu sengsara, makin lama hidup di dunia, kita akan semakin sengsara. Jadi nggak perlu pake berani hidup, atau berani mati. Mati dan hidup kan nggak bisa ditolak. Mau mati, ya alhamdulillah....mau hidup, ya suck!!. "Life's suck!!" deden --- Selanjutnya saya ulang menyampaikan: Ternyata keadaan rezameutia itu lebih gawat dari yang saya sangka semula: dia juga menderita premature ejaculation. Jadi nggak heran hidupnya begitu sengsara. ---- Orang tua rezameutia yang dungu kayak anjing, seperti juga orang tua peserta mailing list ini yang beragama Islam kayak Dipo, johny-indon, ndeboost, PAREWA PAREWA, Roman Proteus, Tawang dll. tidak sanggup memberikan pendidikan yang memadai kepada anaknya yang tentu saja jadi dungu kayak anjing seperti orang tuanya dan berpengetahuan dangkal kayak comberan dimusim kemarau di Jakarta. Bayangin, begitu cetek pengetahuan rezameutia itu hingga Afrika Selatan dikatakannya negeri bule, bahasa Inggerisnya juga acak-acakan hingga dia tidak tahu apa arti kata legendary. Kesanggupannnya juga terutama terbatas ngomong tentang sepak bola dan musik dan, menurut Suryana tukang jilat pantat orang Islam, ngedongeng.. Disamping itu orang tua rezameutia yang memang dungu kayak anjing itu juga membiarkan anaknya yang memang suka mikir pake kontol itu menjadikan buku taik anjing al-Mushaf susunan orang Arab primitif sebagai kitab suci. rezameutia juga tidak dilatih oleh orang tuanya yang memang dungu-dungu kayak anjing itu memakai otaknya buat berfikir, dia tidak dilatih untuk berfikir kritis. Dia tidak dilatih untuk mempertanyakan apa yang dikatakan orang sekelilingnya. Dia dilatih buat biasa bersikap seperti anjing budug lapar dihadapan taik angat: diajar untuk melahap apa yang dikatakan orang sekelilingnya dan kayak bebek, dia suka ikut apa yang dilakukan orang lain, tanpa mikir, seperti naik haji sembari muter-muter kayak orang gila disekeliling Kaabah dan nyambit setan yang nggak ada di padang pasir sono. Selanjutnya... Di abad ke XXI ini, berkat kemajuan teknologi, rezameutia juga punya akses ke internet dan sempat melihat kenyataan lain yang pahit lagi menyilaukan yang ditunjukkan orang lain di internet: ajaran agama Islam yang dianutnya dan yang dikiranya berdasarkan kebenaran dan berdasarkan wahyu dari Allah itu ternyata cuman berdasarkan omong kosong dan kibulan hasil khayalan orang Arab primitif. Karena dia tidak dilatih untuk memakai otaknya untuk berfikir dan untuk mempertanyakan apa yang dia yakini selama ini maka dia bingung dihadapan kenyataan itu: groggy. Dia jadi gila. Gila dan lantas kalap. Lalu dia jadi tukang fitnah dan penyebar dusta. Karena saya bercerita bahwa saya pernah mengisap ganja satu kali, maka saya difitnhnya junkie. Dan karena saya menurutkan nasehat berbagai lembaga kesehatan di Eropa yang menganjurkan orang untuk mengikuti diet mediteranian yang antara lain terdiri dari dua atautiga gelas anggur tiap hari maka saya difitnahnya alkoholik. Berbeda dengan orang Islam lain yang juga sudah pada jadi gila, rezameutia memang bersedia menjalani terapi. Tapi hasilnya tetap saja sama: rezameutia tetap saja cuma bisa memakai kontolnya buat berfikir dan buah fikirannnya, tidak mengherankan, tetap saja terutam najis seperti fitnah dan dusta. Kasihan saya melihatnya --- In proletar@yahoogroups.com, "rezameutia" <rezameutia@...> wrote: > > > > --- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@> wrote: > > > > Hehehe... lihat kelakuan orang2 Islam ini, datang ke negara kafir lalu > > bikin rusuh krn ogah disuruh kembali ke negara mereka. Jadi pada prinsipnya > > mereka memeras kafir spy bisa tinggal di negara kafir dan dpt fasilitas, > > kalo ga dikasih, mereka bikin rusuh. > > > > > Bener juga sih tem... > > Sama aja kayak pacar lu Si Jusfiq dan tu Ambon2 RMS kristen cukimai yang > cuman jadi beban negara dan bikin onar doang. > > Hehehe.... > > > > > > > > > > Nantinya, kalo jumlah mereka sdh banyak, mereka akan terang2an ngeklaim bhw > > tempat mereka sekarang adalah daerah Islam milik mereka, mereka nuntuspy > > hukum iblis diterapkan di sana. > > > > > > Paling akhir, mereka akan melakukan kudeta jadi penguasa, lalu kafirnya > > akan dibantai habis. > > > > Di Indonesia aja udah pernah terjadi kasus serupa di Minangkabau biarpun > > gagal. Sekarang sdh dimulai lagi sejak beberapa puluh thn yg lalu. > > > > > > > > http://www.adnkronos.com/IGN/Aki/English/Security/Italy-Police-injured-during-migrant-revolt_313617685728.html > > > > > > Italy: Police injured during migrant revolt > > last update: August 21, 11:25 > > > > > > Ragusa, 21 Aug. (AKI) - Two police were hospitalised with minor injuries in > > southern Italy following a revolt by more than a dozen Tunisian migrants > > who feared they would be sent home. > > > > The 14 migrants were arrested in the Italian southern region of Sicily > > after destroying the detention centre in the city of Ragusa where they were > > held. > > > > The men, who had only arrived by boat to the Sicilian island of Lampedusa a > > couple of weeks before, were arrested by the police and accused of > > resistance and violence towards authorities in Ragusa, a city in > > southwestern Sicilian where the migrant centre was located. > > > > In an attempt to escape the men "destroyed the housing where they were > > staying and the video-surveillance system, flooded some rooms with fire > > sprinklers, and destroyed computers and other objects belonging to the > > police and the civil protection agency ," according to the police. > > > > The men used the glass from the broken windows as weapons and climbed on > > the roof to throw fire extinguishers, chairs, shoes, light bulbs and > > anything else they could find against police to stop them. Two policemen > > were taken to hospital, one was hit in the face by a sharp object and the > > other by a glass bottle that fractured his cheek bone. > > > > The violence comes after their recent failed escape attempt prior, when > > they were immediately stopped and returned to the centre. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/