lalu tuntutan penduduk rawagede hasilnya gimana plik?
masa cuman didengerin doang?
lu koq ngga ada sedikitpun rasa prihatin melihat bangsa lu dibantai belanda.
bisanya cuman petatah petitih basi "tirulah belanda..tirulah belanda...".
itu lu punya harga diri, dulu dijual berapa puluh gulden?
-
Saya yakin pemerintah Belanda akan mendengar tuntuntan penduduk desa Galung
Lombok ini, seperti mereka telah mendengar tuntutan penduduk Rawa Gede...
Dan contoh inilah yang kudu ditiru oleh pemerintah Indonesia: jangan kita lupa
tahun 1965-1966 serdadu dan orang Islam Indonesia telah membantai
juspig biadab...!
dia justru sibuk berkhayal lari di tengah salju,
menutup mata peristiwa pembantaian yg dialami bangsanya.
--- On Fri, 1/25/13, Batara Hutagalung wrote:
> From: Batara Hutagalung
> Subject: [proletar] Re: Pembantaian di Galung Lombok. Siaran Pers
> To: "Sav
Pada 1 Februari 1947 pasukan
elit Belanda Depot Speciale Troepen yang berada di bawah komando Westerling,
telah membantai lebih dari 700 orang
di desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi
Sulawesi Barat (sebelum pemekaran, termasuk Provinsi Sulawesi Selatan).
U