Sekali lagi, Adam bukan Islam dan bukan orang Arab! Tanggapan untuk Bang Sutiyoso, Khalifah DKI Jakarta Raya Adam tak pernah mengucap kalimosodo Sudah saya bilang sebelumnya bahwa Adam (andai pernah ada) bukanlah pemeluk agama Islam. Di Torat ada Adam, di Alkitab ada Adam, jadi tak perlu ngotot bahwa Adam itu harus beragama Islam, harus bisa ngaji, harus sholat, harus sunat, harus puasa, harus tak makan babi, harus tak minum minuman beralkohol, dan harus orang Arab. Sekali lagi, tinjau pada konteks zamannya. Pasalnya, Adam tak pernah berucap kalimat syahadat sebagai syarat utama bahwa dia beragama Islam. Kasihan Adam dong kalau baru diciptakan sudah dibebani aturan yang macam-macam. Dia juga bingung kok dia begitu bernafsu ingin menggumuli Eve, kok anaknya saling berbunuhan, kok ada perempuan berperut buncit, kok dari rahim muncul orok, kok ada suara cicit cruit burung di hutan, kok perutnya lapar, kok haus, dan beragam tanda tanya lainnya. Syahadah itu tak cuma kepada Allah, tapi juga kepada Muhammad, makanya disebut kalimosodo (dua kalimat syahadat). Apa dia kenal Muhammad? Apa Adam kenal istilah Allah? Tidak! Itu istilah Arab yang bahasanya setara umur terbentuknya Bahasa Melayu. Istilah Illa, Illah, Yahwe, Allah, Kanjeng Gusti, Dewa, God, Lord, Tuhan dan lainnya pun kala itu belum dikenal oleh Adam, karena istilah itu muncul belakangan yang dikenal kaum Semit setelah pandai baca tulis. Kalau ada yang bilang Tuhan dan Malaikat cuma bisa berbahasa Arab, ya itu pinter-pinternya orang Arab di zaman jahiliah saja. (sebenarnya saya tak perlu serius-serius amat membahas tentang Adam, karena jejak kehidupannya tak bisa ditelusuri oleh sejarah maupun hasil dari penggalian arkeologis) Kalau benar Adam manusia pertama di Bumi, dia juga pasti belum bisa ngomong. Pakai bahasa apa? Arab? No way! Mungkin dia masih pakai bahasa isyarat. Apa Adam musti pakai mesin waktu, meloncat dari 6.000 SM ke 600-an Masehi sekadar bisa mengucap dua kalimat syahadat di hadapan Muhammad agar dirinya disebut muslim? Dunia pasti akan ketawa ngakak. Gunung akan bergoyang ngebor. Ombak lautan akan 'gemubyur'. Burung-burung onta akan nyanyi bersahutan. Ribuan onta di gurun pasir akan berguling-guling. Malaikat juga pasti ketawa ngikik-ngikik sambil jumpalitan kalau ada yang bilang seluruh umat di Bumi ini musti beragama Islam atau musti orang Arab, wong kenyataannya lain. Tuhan juga pasti 'ngguyu kemekelen' sampai tetek dan perutnya terguncang-guncang kalau dibilang Adam itu Islam. Wong Dia - entah wujudnya seperti apa - waktu menciptakan Adam cuma menyuruh dia menyembah dan pasrah kepadaNya saja, bukan musti harus percaya kepada Muhammad. Jadi saran saya, wajar-wajar sajalah dalam mengimani sesuatu agama, tak perlu memaksakan diri, nanti malah mabuk kepayang, bisa-bisa Anda jadi penerus Amrozi. Isi otak kepala manusia bermacam rupa, tak bisa diseragamkan. Kalimat syahadat baru dikenal pada zaman Nabi Muhammad. Itupun musti diucapkan dalam Bahasa Arab, tak boleh dituturkan dalam bahasa selain Arab. Dan kala Adam hidup di Bumi, bahasa Arab belum ada, wong Mekah Madinah masih kosong melompong, yang ada cuma kambing-kambing liar berlarian cari rumput. Mekkah baru terisi kala Abraham membuang Hagar dan Ismael berikut pengikutnya kesana. Saya juga nggak yakin Muhammad pernah mengucapkan dua kalimat syahadat. Apa dia mau memuji diri sendiri? Kalau Adam disebut sebagai orang beriman dan sekadar bertauhid, bolehlah. Karena Adam memang salah satu sosok yang dimunculkan kaum Semit pada kitab sucinya sebagai pengesahan ajaran monoteisme (Tuhan Esa) yang harus mereka percaya untuk melabrak ajaran politeisme (Tuhan Banyak). Patut pula dicatat bahwa bangsa lain yang lebih tua dan kala itu lebih berbudaya dibandingkan kaum Semit juga mempercayai sosok mirip Adam, tapi dengan nama lain. Jadi dimana Adam diciptakan masih berupa tanda tanya: bisa di Mesopotamia, bisa di Afrika, bisa di India, atau di alam lain. Mesir Kuno, India, Mesopotamia, Inca, Sumeria, dan Cina punya sosok mirip Adam dan Eve dengan versi berbeda-beda. Shakespeare juga pernah diklaim sebagai orang Arab dan Islam, dan nama aslinya adalah Sheik-Piers. Lho, opo tumon? Angka nol diklaim penemunya orang Arab. Lho kok gitu? Wong angka nol itu penemunya adalah orang India, lalu diterjemahkan para pendeta Kristen Timur, baru dipelajari dan dibukukan oleh orang Arab. Hingga kini belum ada satupun orang Arab yang meraih penghargaan Nobel bidang sains. Bolehlah kalau mengklaim Muchsin Alatas, Quraish Shihab, Ali Alatas, Alwi Shihab, dan Dja'far Badjeber itu Islam dan Arab, karena memang mereka Islam dan keturunan Arab yang cari makan di Indonesia. Dulu mbah buyut mereka kelaparan di Tanah Arab atau jiwanya terancam karena konflik politik di Yemen dan wilayah lainnya, lalu mereka berbondong-bondong kabur ke Indonesia. Lihat di Kampung Arab Pasar Minggu dan pinggir Kali Ciliwung (Jakarta), Pekalongan, Solo, Malang atau Surabaya, mereka kebanyakan Arab asal Yemen. Mereka hidupnya eksklusif, kebanyakan cuma mau mengawini sesama Arab, takut darahnya tercemar. Tapi ada juga beberapa gelintir yang mau mengawini orang Betawi, Jawa dan lain-lain karena 'kebelet cintrong'. Cinta mengalahkan segalanya, darah tercemar urusan belakangan. Saya juga pernah mau melamar Nazwa Shihab yang penyiar Metro TV, tapi orang tuanya tak setuju karena saya Golkar (golongan keturunan Arab), dan bukan pula anak habib......:(( Adam bukan Nabinya Yahudi dan Kristen Terbukti yang menyebut Adam itu Nabi cuma Al-Quran, kitab suci lain tak menganggapnya sebagai Nabi. Orang Yahudi dan Kristen juga tak pernah bikin deretan para Nabi untuk dihapalkan dari Adam hingga Muhammad , dalam kitab mereka tak tersebut Muhammad sebagai keturunan kaum Semit, apalagi sebagai Nabi. Cuma disebut bahwa Abraham membuang Hagar yang sifatnya seperti keledai liar bersama Ismael, anaknya, ke sebuah wilayah. Apa yang diperbuat Hagar dan Ismael selama di tempat pembuangan tak disebut, karena tak lagi dianggap penting. Lalu pada tahun 600-an Masehi tiba-tiba muncul sosok Muhammad yang mengklaim bahwa dia keturunan Ismael, jadi pantas menjadi Nabi dan pantas mendirikan agama baru. Muncullah Islam bersemangatkan Hagarism dengan segala pernak-perniknya dan timbul peperangan antar umat beragama yang melibatkan berbagai bangsa, sejak Perang Salib hingga kini. Jutaan nyawa melayang sia-sia hanya karena cakar-cakaran agama, tahta, harta dan kekuasaan. Mereka berperang untuk menguasai sebuah wilayah, menjarah harta benda milik orang lain, plus memperbudak bangsa yang kalah perang. Sungguh perbuatan biadab yang tak patut kita tiru, bukan? Kalau di masa kini ada orang mengajak berperang demi menegakkan sebuah agama dengan label jihad, rasanya tak perlu kita ikuti ajakan sesat itu. Buat apa? Kisah yang awalnya cuma problem keluarga Abraham itu hingga kini terus tak mampu terselesaikan. Mereka - dan mungkin juga kita yang mengikuti keyakinan itu - tak lagi bisa menyatu karena berbeda keyakinan. Kalau cuma dibincangkan via milis, tak begitu masalah. Tetapi sekali dipertentangkan, akan terjadi adu urat dan adu fisik yang ujung-ujungnya bisa mengguncangkan seisi dunia. The unsolvable problem...yang hanya menimbulkan perselisihan, bunuh-bunuhan, pembantaian massal (oleh Nazi), bom-boman (termasuk bom Bali jilid I & II, bom Marriot, bom Grand Hyatt Amman), bunuh diri (termasuk pesawat yang sengaja menabrak gedung WTC NY), dan peperangan (termasuk Perang Salib dan penyerbuan pasukan AS ke Irak). Karena perbedaan agama yang dianut dan disebar luaskan oleh kaum Semit, dunia bukannya kian damai, tapi malah memicu malapetaka - entah sampai kapan. Sungguh amat ironis dan tragis. Udel Adam Kalau masih ingat pelajaran yang pernah kita dapat waktu SD, konon Mbah Adam tak punya udel. Soalnya dia diciptakan Tuhan dari tanah liat, bukan lahir dari seorang Ibu dengan potongan ari-ari. Selama ini belum pernah ada penelitian: Apa pengaruh udel buat manusia? Adakah manfaatnya? Andai udel diratakan dengan kulit perut, apakah umur manusia bisa bertambah panjang, atau sebaliknya? Tak lama lagi, manusia bakal bisa menciptakan manusia lewat proses kloning. Apakah ciptaan itu kelak bisa direkayasa: kulit dibikin lebih tebal, lebih tipis, tanpa udel, tak perlu makan dan minum, plus disisipi unsur tambahan agar dapat bertahan hidup di Mars. Pabrik manusia kloning akan bersaing dengan pabrik robot yang juga punya misi serupa: menaklukkan planet lain. Bangsa-bangsa maju dan para cerdik pandai ramai-ramai akan meninggalkan Bumi, sementara bangsa miskin dan pandir tapi sombong akan terus diterjang bencana. Al Qur'an membenarkan kitab-kitab sebelumnya? Eit, siapa bilang? Kenapa Anda bilang begitu? Al-Quran tak membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya. Kalau sebagian ayatnya iya, tapi sebagian ayat lainnya tidak! Jadi kesimpulannya: AQ memang "lebih sempurna" dibandingkan kitab-kitab suci sebelumnya. Ini yang bikin Al-Qaida, Taliban, Doktor Azahari, Amrozi dan lainnya jadi berbuat sesat! Walau dibilang penyempurnaan, rasanya tak tepat karena menimbulkan konflik. Jelas-jelas isinya amat beda dan saling bertubrukan. AQ dibuat untuk memperkuat bahwa Muhammad masih keturunan Abraham dari jalur Hagar-Ismael. Sepanjang kehidupan para Nabi-Nabi sebelumnya tak ada yang dari jalur itu, semuanya dari jalur Sarah-Isaac dan Luth, sepupu Abraham. Jadi kalau FPI menggugat Anjasmara karena telanjang seperti Adam, itu masih kurang kuat. Adam dipercaya sebagai manusia pertama oleh kaum Semit. Jadi, mustinya yang menggugat ya FPS (Front Pembela Semit) - anggotanya terdiri dari kaum Ibrani, pemeluk Katolik, Kristen Protestan, dan Islam. Kalau pemeluk Budha, Hindu dan lainnya ya kalem saja - wong mereka bukan keturunan Adam, dan tidak kenal siapa itu Adam. Buat sekadar direnungkan, ini ada kiriman dari rekan Olip Bastupa <[EMAIL PROTECTED]>: Tanya: Apakah agama Adam? Jawab: Bukan Islam Tanya: Apakah agama Ibrahim? Jawab: Bukan Islam Tanya: Apakah agama Yesus? Jawab: Bukan Kristen Tanya: Apakah agama Nabi Muhammad? Jawab: Bukan Islam Tanya: Apakah agama Sidharta? Jawab: Bukan Budha Tanya: Lalu apa agama mereka? Jawab: Kebenaran! Jadi alangkah indahnya kalau kita lebih memihak pada kebenaran, bukan semata pada agama yang kita peluk, karena rawan penyelewengan, apalagi kalau dipolitisasi sedemikian rupa hingga.............. _______________________________________________________________ Sutiyoso Wijanarko e: [EMAIL PROTECTED] Tuan Radityo, Pertanyaan yang justru akan membuat Tuan Radityo harus menjawab pertanyaan saya adalah: "Kalau para Nabi tidak Syahadah kepada Allah, lalu agama mereka apa? Tuan Radityo harus ingat bahwa semua Nabi agama monoteis itu semuanya keturunan Nabi Adam. Apakah Tuan Radityo yakin kalau semua Nabi sebelum Nabi Muhammad tidak ber-syahadah? Apakah tidak ada syahadah sebelum Nabi Muhammad? Tuan Radityo harus ingat juga bahwa Nabi Muhammad diberi wahyu Al Qur'an oleh Allah, dan Al Qur'an itu membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Mohon penjelasannya........... _______________________________________________________________
Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com http://indonesiana.multiply.com --------------------------------- Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/