Selamat Untuk Sahabatku Presiden Taur Matan Ruak
                              
Tepat tiga puluh tahun yang lalu saya berkenalan dengan panglima Fretilin yang 
compang camping, cuma pakai kaos oblong warna hitam dipedalaman di-tengah2 
hutan belantara Timor Leste tepatnya di kampung Viqueque, saya berkunjung ke 
Timor Leste bersama rombongan Palang Merah Internasional yang kemudian secara 
rahasia menyusup ke-hutan2 untuk memberi bantuan obat2an kepada Xanana.

Tapi saya kemudian dicegat oleh seseorang yang tidak saya kenal yang tampak 
bengis brewokan yang ternyata kemudian saya tahu bernama Taur Matan Ruak yang 
adalah pengawal Xanana yang belakangan diangkat sebagai Panglima Fretilik 
karena menggantikan Nicolau dos Reis Lobato yang mati ditembak Kopasus pada 
tanggal 31 Desember 1978 di kampung Balibo.

Sangat mengejutkan ternyata Matan Ruak sekarang menjadi presiden bumi Timor 
Leste.  Selamat sukses saya ucapkan kepada kawanku semoga jangan lupa kepada 
jasa2 saya meskipun hanya sebagai tugas kemanusiaan saja.

Sebagaimana pernah saya sampaikan dulu ucapan permohonan maaf atas kebiadaban 
bangsa ku Indonesia yang telah membantai lebih dari separuh penduduk Timor 
Leste, maka sekarang saya kembali mengirimkan ucapan selamat untuk sukses anda 
yang dipercaya rakyat Timor Leste untuk mengemban tanggung jawab sebagai 
presiden.

Marilah kita mengheningkan cipta berdoa kepada Tuhan yang anda percaya untuk 
170 ribu rakyat Timor Leste yang dibantai oleh tentara bangsaku ini dalam 
menjajah dan menjarah negeri anda yang indah dan tercinta.

Rakyat Timor Leste yang waktu itu berjumlah 300 ribu penduduk ternyata 170 ribu 
menjadi korban pembantaian biadab oleh serdadu2 bangsa ku yang beradap ini.  
Semoga Tuhan memberi hukuman yang setimpal kepada semua pasukan dan negaranya 
atas perbuatan yang melanggar nilai2 kemanusiaan yang universal ini.

Kalo sensus penduduk RI ditahun 1965 berjumlah 100 juta orang tapi lebih dari 
10% dibantai Suharto dalam G30S, maka lebih parah lagi dengan rakyat Timor 
Leste yang sewaktu diserang Suharto hanya berjumlah 300 ribu jiwa tapi yang 
mati dibantai dan disiksa berjumlah 170 ribu yang berarti 57%.

Pada tahun 2002, 65% penduduk Timor Leste adalah orang Indonesia aseli dan 
kebanyakan berasal dari Makassar dan dari Kupang yang semuanya berbahasa 
Indonesia.  Anehnya, hasil referendum dibawah pengawasan yang netral dari 
United Nation justru 85% memilih kemerdekaan Timor Leste, hanya 15% saja yang 
memilih untuk bergabung dengan Indonesia.

Terjadilah problematika yang rumit sewaktu pemerintahan baru Timor Leste 
berdiri, orang2 Indonesia yang berjumlah 65% ini rame2 meminta naturalisasi 
menjadi warganegara Timor Leste karena menolak balik kembali ke Indonesia, 
mereka lebih percaya masa depan Timor Leste lebih cerah daripada masa depan RI.

Bahkan, imam Mesjid di Dili yang berasal dari Aceh ikut mengantri meminta suaka 
politik dan menolak dideportasi.  Tapi tetap pengadilan Dili menolak 
permohonannya sehingga sang Imam berusaha bunuh diri dimuka publik namun 
usahanya berhasil digagalkan.

Masalahnya bukan karena pemerintah Timor Leste menolak permohonannya sementara 
ribuan orang Indonesia lainnya malah diterima menjadi warganegara Timor Timur 
termsuk dokter2 dirumah sakit di Dili.  Persoalannya adalah adanya telepon dari 
seorang Jendral di Jakarta yang meminta agar sang Imam dideportasi balik ke 
Aceh sehingga pemerintahan baru Timor Leste tidak berani cari gara2 menerima 
permohonan suaka politik sang Imam.  Sang imam akhirnya dideportasi balik ke 
Indonesia dan balik ke Aceh.  Namun 3 bulan kemudian sang imam ditemukan mati 
terbunuh setelah mengalami penyiksaan kejam, dia dituduh sebagai anggauta 
Gerakan Aceh Merdeka meskipun disangkal keluarganya karena memang imam ini 
belum pernah bergabung atau mencampuri urusan politik di Indonesia, sejak lama 
beliau menjadi imam dimesjid di Dili belum pernah balik ke Aceh.

Iya... Selamat sekali lagi saya ucapkan untuk sukses anda Presiden Timor Leste 
Taur Matan Ruak atau nama aselinya Jose Maria Vasconcelos.

Viva Timor Leste Republiqa, viva nuestra El Presidente Jose Maria Vasconcelos.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to