RIAU POS Semalam di Malaysia
Sabtu, 15 Juli 2006 "Aku pulang dari rantau bertahun-tahun di negeri orang ohh.. Malaysia. Inilah kisahku semalam di Malaysia. Diri rasa sunyi, aduhai nasib apakah daya, cinta hampa hiduppun merana, mana dia". Semula saya ke Kuala Lumpur untuk mendengarkan laporan Timbalan Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak. Sebuah era baru dari penanaman kembali (reinplantasi) sawit yang telah tua di Malaysia yang dikelola oleh lembaga yang bernama Felda. Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak telah berhasil melahirkan kelas menengah pada lebih dari 100 ribu petani Felda dan mempunyai pendapatan lebih dari RM 10 ribu sebulan. Padahal dilaporkan dari Papua Nuigini reinplantasi sawit bukanlah masalah yang mudah, sebab memerlukan pupuk yang banyak dan humus yang telah banyak rusak. Laporan Najib selanjutnya membandingkan antara penanam getah yang menghasilkan RM 6.000-10.000 sementara petani sawit memperoleh kira-kira RM 1.500 sebulan. Inilah yang sebetulnya ingin saya hadiri di Dewan Felda Kuala Lumpur dalam rangka sambutan 50 tahun Felda. Berapa banyak petani sawit yang berhasil didorong Felda menjadi pedagang menengah? Ternyata terdapat 104.946 petani sawit di 278 lokasi meliputi kawasan seluas 811.140 hektare. Lalu laporan Najib inipun selanjutnya mengatakan harga getah sampai RM 8.17 sen sekilogram pada 23 Mei lalu, yang tertinggi dalam tempo 20 tahun. Karena dijejer dengan angka-angka yang mendorong Malaysia terutama orang Melayu menjadi kelas menengah oleh sawit ini, kenapa saya mengambil kira pentingnya mendengar ceramah Najib ini dalam rangka 50 tahun Felda karena Gubernur Riau dan Bupati Siak sedang sibuk-sibuknya menggesa penanaman sawit untuk melahirkan kelas menengah Melayu namun belum lagi ditanam proyek inipun sibuk di DPRD harusnya ditenderkan. Apa kata pers? "Kebun K2I harus ditender ulang. Tender ulang pelaksanaan proyek kebun K2I sudah mendesak dilaksanakan. Jangan lagi menunggu-nunggu hasil konsultasi Bawasprov dengan BPKP Riau. Sebab, aturan untuk pelaksanaan kebun K2I sudah jelas dalam Perda Multiyears". Baru saja angan-angan sudah diperdebatkan, dipolitisir lagi. Padahal begitu Tun Razak mengatakan pertumbuhan ekonomi di Malaysia harus melalui tahapan agraris, agrobisnis, dan baru ke industri ternyata kelapa sawit saja dapat dihasilkan lebih dari 25 produk dan badan penelitian di Malaysia dapat menurunkan kadar kolesterol pada sawit sehingga mempunyai kesempatan untuk memasuki pasar Eropa dan sayang sawit Indonesia hanya memasuki pangsa pasar di Bangladesh, sedehhh. Sesudah saya menjejal mengumpulkan berbagai makalah berbagai Felda yang akan saya sumbangkan kepada Pak Gubernur maka dalam rangka 50 tahun (Yubilium) Dewan Bahasa dan Pustaka mengundang pula makan malam di Internasional Hotel dan keluarlah satu-satu lagu yang saya ketahui dan tak pula hafal Semalam di Malaysia, karena memang saya semalam di Malaysia. Ternyata cerita Felda tidaklah tertarik bagi teman-teman saya di Kuala Lumpur, maka dimulai pula kisah Siti Nurhaliza. Kalau teman saya sang dukun besar dari Pasir yang bernama Mawi berkisah bahwa dia bernyanyi bersama Siti Nurhaliza tidaklah aneh, tapi ketika dia menyatakan diundang Siti Nurhaliza ke Kayu Tipis di Ipoh sayapun menyangsikan cerita ini sebab maklumlah saya tentu lebih berpengalaman. Karena itu sayapun membuka cerita bahwa Siti Nurhaliza ini ayahnya police diraje dan makanyapun hidup dalam miskin, karena itu tak malu-malu dia mengatakan bahwa waktu mudanya dia menjual kue. "Kue....kuee..." ke sekeliling kampung. Dari ceritanya inilah dia mulai melantunkan suaranya. Cerita Siti Nurhaliza menjadi top sekarang ini karena hubungannya dengan Datuk Ke yang sebetulnya Datuk Khalid Mohd Jiwa, duda yang sudah beranak tiga dan konon belum pula cerai dengan bininya. Jadi logislah orang-orang di Malaysia cemburu. "Menurut Pak Tabrani ape sebab die suke dude beranak tige?" Pertanyaan ini diajukan Cik Jamaludin kepada saya, maka terbayanglah saya memperistrikan seorang bintang Pekanbaru ketika anak saya sudah empat. Ape bezanya dengan saya? Saya lebih tua lagi dari Datuk Khalid dan beranak lebih banyak. Dapat bintang Pekanbaru. Jamaludin melanjutkan lagi "Awak tahu ndak saran Mufti pada Datuk Ke, nikah Siti malam Jumat. Apa alasannya? Mufti Perak, Datuk Seri Harussani Zakaria menyarankan Siti Nurhaliza dan Datuk Khalid Mohd Jiwa (Datuk Ke) bernikah pada malam Jumat karena ia memberi banyak kelebihan pahala jika hubungan kelamin dilakukan pada malam itu berbanding malam-malam lain". "Awak tahu dimane?". "Belilah mingguan Warta Perdana". Tak pelak lagi sayapun mencari koran ini. Rupanya pendapat sang Mufti masih berlanjut "Jangan rasa tertekan. Kalau rasa bersedia barulah kawin". Lalu koran inipun mencongkel-congkel cowok Siti Nurhaliza sebelumnya adalah orang Inggris. Ketika orang bertanya acam mana hubungannya dengan cowok Inggris ini? Nurhaliza terus terang "Setakat ini tidak nampak kesungguhan kepada laki-laki Melayu untuk saya kawini". Artinya saya lebih hebat dari Datuk Ke. Nurhalizapun melanjutkan lagi "Janganlah disebabkan saya buat kenyataan "Hero Melayu lembik" orang ingat saya kata semua lelaki Melayu macam itu. Saya menanti cinta lelaki Melayu, tetapi belum saya temui pada ketika dan saat ini". Siti Nurhaliza yang saya juga ikut mengaguminya karena konsernya di Albert Hall London, suatu tempat yang tak kalah dengan Simponi New York dan Berlin saya putar berkali-kali CD-nya. Tentu sebuah eksperimen yang luar biasa sebab bagaimanapun sebuah simponi, dua yang tak biasa dilakukan yakni bertepuk tangan dan bersorak-sorai. Percobaan antara sebuah orkestra ataupun simponi dengan lagu tradisional Cindai paling bermuara di Bandar Serai Orkestra, Pak Ngah Balik. Tak akan pernah bisa masuk ke dalam suatu orkestra yang bukan merupakan musik klasik. Sayapun mendengar kejanggalan ketika 250 tahun Mozart diperingati di Auditorium Rab University yang saya pimpin. Barisan depan dan keliling dari orkestra di Albert Hall ini rupanya semuanya orang Melayu. Walaupun ada orkestra sesaat tepuk tangan, hiruk pikuk di Albert Hall. Dalam hati saya dua hal yang tak boleh terdengar karena menghilangkan nada-nada tinggi yakni batuk dan kentut apalagi bertepuk tangan. Tapi jadilahhh. Balik ke cerita Siti Nurhaliza yang menceritakan hubungannya dengan TV3 diapun mengatakan "Hubungannya dengan TV3 dari segi penerbitan masih macam itu juga. Sayapun sudah tak berani hendak hantar apa-apa proposal lagi. Tetapi dari segi lakonan Alhamdulillah saya tidak digam. Drama ini adalah permulaan hubungan baru saya dengan TV3. Selepas ini saya sangat-sangat berharap agar hubungan saya dengan Stesen Televisyen itu kembali mesra macam zaman Cinderella dan Tumirah dulu". Sayapun teringat ketika Nurhaliza diumurnya yang 27 tahun diwawancarai oleh Metro TV karena umur yang demikian adalah batas ketuaan bagi seorang gadis, saya menjadi aneh lagi ketika Nurhaliza sendiri menyatakan di pers Malaysia umurnya kini sudah 33 tahun. Sehingga apakah pengakuannya ini ada hubungannya dengan Datuk Ke atau ha...ha... dengan saya. "Cindai yang mana tidak terkira, alunan lagu rentak beribu, bagailah mana hendak berhias, cerminku retak seribu". Keesokan harinya saya berangkat meninggalkan Kuala Lumpur di tengah malam buta karena Asian Air pukul 06.20 alias pukul 5.20 di sini, sebelum subuh. "Inilah kisahku semalam di Malaysia. Diri rasa sunyi, aduhai nasib apakah daya, cinta hampa hiduppun merana, mana dia". Engga....alah.*** Prof dr Tabrani Rab, Rektor Rab University [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/