Kalo Mursi tidak dilengserkan, Mesir akan hancur lebur seperti Jepang dibomb Atom dulu, tapi tentunya tak perlu dibomb atom dizaman sekarang cukup dihancurkan secara masif secara ekonomi, politik, sosial dan budaya. Hal ini disebabkan politik Mursy diamati telah membahayakan keamanan Israel.
Sejak Mesir kalah dalam perang 6 hari 1967, maka nasibnya persis sama seperti nasib Jepang yang kalah dalam perang dunia kedua. Angkatan perangnya dipreteli, dan dikendalikan oleh Israel mulai penunjukkan jendral2nya hingga dalam pembelian dan penggunaan senjata2nya. Jepang juga akan mengalami nasib yang sama seperti Mesir andaikata melanggar perjanjian tanpa syarat yang ditanda tanganinya setelah kalah dalam Perang Dunia kedua. Karena pelanggaran tsb akan menjadi ancaman keamanan bagi Amerika dan Dunia. Jepang meskipun kalah perang, rakyatnya tetap ulet biarpun dijarah habis2an dengan kewajibannya membayar pampasan perang kepada seluruh negara2 didunia, tapi beda dengan Mesir, kewajiban bayar paksa itu menyebabkan rakyat dan ekonomi Mesir habis2an berantakan tidak sebaik Jepang nasibnya. Makanya ya... Jangan sombong coba2 perang menyerang negara orang, sekali kalah sampai kiamat enggak punya kedaulatan, begitulah nasib pecundang seperti juga Indonesia yang kalah jadi pecundang dalam ganyang Malaysia. Kalopun mau perang harus yakin pasti menang. INGAT: Jepang yang kalah perang dulu, semua jendral2nya mati bunuh diri dengan harakiri, padahal bukanlah bunuh diri tapi dipaksa bunuh diri setelah semua jendral2 yang bertanggung jawab ditangkap pasukan Amerika. Yang selamat tetap hidup cuma Kaisar Hirohito yang jadi boneka Amerika turun temurun. > Lasma siregar <las032002@...> wrote: > Jadi sekarang ini di Mesir terjadi > Siapa yang salah dan siapa yang > benar jelaslah tak bakal menghasilkan > apa-apa yang berguna buat nusa dan > bangsa Mesir kalau harus baku hantam! > Perlu dicari solusi agar bisa > menghasilkan 'win-win' situation > buat semua pihak! Bagaimana Pak/Bu, > apakah masih ada harapan buat menemukan > jalan keluar? Jalan keluarnya itu Mursi dilengserkan, itu yang terbaik kalo dibandingkan Mesir diduduki Israel. Makanya kalo anda mau memahaminya ambillah contoh Jepang sewaktu kalah dalam perang dunia kedua dan diikat dengan perjanjian tanpa syarat oleh Amerika. Demikian hal yang sama telah terjadi dengan Mesir yang terikat perjanjian tanpa syarat dengan Israel di tahun 1967 dimana isi perjanjian ini menjamin keamanan Israel sehingga dataran Sinai yang direbut Israel dikembalikan kepada Mesir. Mursy melanggar perjanjian ini menyebabkan ancaman keamanan bagi Israel, maka sebelum Israel menduduki Mesir, tahapannya dilengserkan dulu Mursy, kalo masih perlu tindakan lebih lanjut, maka korban lebih banyak akan jatuh di Mesir. Jadi solusi yang terbaik adalah agar Mesir bersikap seperti Jepang yaitu mematuhi perjanjian sehingga tidak mengancam keamanan negara tetangganya. Sama halnya Indonesia yang kalah dalam perang ganyang Malaysia, apa anda kira Indonesia bisa untuk kedua kalinya menyerang Malaysia seperti di zaman Sukarno ??? Boleh dicoba hasilnya kayak Mesir. Jadi negara pecundang selalu akan menjadi korban kalo mau melanggar perjanjian tak bersyarat setelah kalah perang. Ny. Muslim binti Muskitawati. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/