Transparansi Atasi Calo 
Perlu Aturan Main yang Jelas

Jakarta, Kompas - Upaya pemerintah untuk memutus mata rantai keterlibatan calo 
atau rekanan dalam proses pengadaan barang dan jasa militer dinilai belum 
konkret dan belum mempertimbangkan berbagai persoalan penting lainnya. 

Persoalan yang muncul saat ini sudah sangat kompleks sehingga tidak cukup lagi 
sekadar membuat kebijakan, tanpa diikuti langkah transparansi dan akuntabilitas 
dalam pemakaian anggaran. 

Penilaian itu disampaikan peneliti senior Centre for Strategic and 
International Studies (CSIS), Edy Prasetyono, Rabu (31/10), seusai berbicara 
dalam diskusi dan peluncuran buku "Metamorfosis Bisnis Militer: Sebaran Bisnis 
TNI Pasca Terbitnya UU TNI" oleh The Ridep Institute. 

"Transparansi tetap harus diutamakan karena uang yang dipakai membeli senjata 
kan dari rakyat. Dengan begitu, silang pendapat Dephan-Komisi I soal perlu 
tidaknya satuan tiga anggaran dibuka atau soal pengumuman daftar rekanan 
bermasalah, seharusnya tidak perlu muncul," ujar Edy. 

Seperti diwartakan, Dephan menolak membuka rincian satuan tiga anggaran 
pengadaan barang dan jasa militer ke Komisi I, dengan alasan khawatir data itu 
disalahgunakan pihak tertentu. Sedangkan pihak Komisi I berpendapat, rincian 
itu justru harus dibuka untuk menghindari kemungkinan penyalahgunaan. 

Selain itu, Dephan, seperti dinyatakan Sekretaris Jenderal Dephan Sjafrie 
Sjamsoeddin sebelumnya, juga menolak mengumumkan data keberadaan sejumlah 
perusahaan rekanan bermasalah, baik terkait penuntasan tender yang dimenangi 
maupun terkait etika bisnis yang diterapkan. 

Satuan tiga berisi rincian penggunaan anggaran sampai ke satuan barang, 
spesifikasi teknis, jumlah satuan, serta harga satuan barang yang akan dibeli. 
Regulasi soal itu diatur dalam Pasal 15 Ayat 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 
tentang Keuangan Negara. 

Namun, Edy mengakui, tingkat sensitivitas tentang seberapa jauh rincian bisa 
ditransparankan akan berbeda di setiap negara. Untuk itu, semua pihak yang 
terlibat harus bersama-sama membuat aturan main yang jelas. 

"Misalnya soal seberapa jauh rincian semua data tadi akan dibuka. Apakah data 
akan dibuka ke seluruh anggota DPR, atau cukup ke Komisi I, atau ke anggota 
subkomisi saja," ujar Edy. 

Aturan main yang jelas juga perlu dibuat menyangkut keterlibatan perusahaan 
perantara dalam transaksi pembelian senjata. Keberadaan perantara dalam proses 
seperti itu, menurut Edy, tidak dapat dihilangkan atau dihindari. "Pasar 
senjata bersifat spesifik dan terbatas karena hanya boleh dibeli oleh negara, 
sementara pemasoknya banyak. Pasar seperti itu disebut pasar monopsoni. Karena 
memasarkan senjata sulit, maka siapa saja yang bisa memasarkan akan mendapat 
uang jasa," katanya. 

Dengan begitu, siapa pun seharusnya boleh menjadi perantara, tetapi tetap harus 
diatur dengan aturan yang jelas. Misalnya soal berapa besar uang jasa (fee) 
yang dapat diberikan. 

Pembenahan internal 

Sekjen Dephan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin, seusai diterima Presiden Yudhoyono, 
Rabu, mengemukakan, Dephan akan melakukan pembenahan internal menyusul 
kontroversi mengenai percaloan alat utama sistem persenjataan. Pembenahan 
internal itu berupa evaluasi terhadap personel dengan pemberian sanksi. 

Evaluasi berikutnya terhadap tata aturan. Jika ada kelemahan, katanya, tata 
aturan itu akan diperbaiki. 

Untuk masalah eksternal, Dephan sepakat akan menjaga mekanisme dan koordinasi 
dengan Departemen Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 
(DWA/INU) 

Sumber: Kompas - Kamis, 01 November 2007 

++++++++++
 
Untuk berita aktual seputar pemberantasan korupsi dan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) klik
http://www.transparansi.or.id/?pilih=berita
 
Untuk Indonesia yang lebih baik, klik
http://www.transparansi.or.id/ 

--------
 
Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
The Indonesian Society for Transparency
Jl. Polombangkeng No. 11,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 
Telp: (62-21) 727-83670, 727-83650 
Fax: (62-21) 722-1658 
http://www.transparansi.or.id 



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to