http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/21/Utama/ut02.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Situasi Wamena Terkendali 

Tuntaskan Isu Makanan Beracun

[JAYAPURA] Pascakerusuhan antara polisi dan masyarakat yang terjadi di Ibu Kota 
Kabupaten Jayawijaya, Wamena, pada Kamis (20/9) sore, situasi pada Jumat (21/9) 
berangsur-angsur kondusif dan terkendali. Warga mulai beraktivitas setelah 
sebelumnya terhenti dan warga enggan keluar malam, akibat amuk massa yang 
menghancurkan sejumlah kios dan toko di Pasar Sinakma. 

Amuk massa Kamis sore, dipicu seorang warga yang pingsan, setelah mengisap 
rokok yang dibeli dari sebuah warung di Pasar Sinakma. Peristiwa itu terjadi di 
tengah marak beredarnya isu makanan beracun di pasaran. Sedikitnya tiga orang 
luka-luka dalam bentrokan itu. Mereka yang terluka terdiri dari dua warga 
sipil, dan seorang polisi yakni Bribda Stefanus Urami 

Meskipun suasana membaik dan aktivitas perekonomian serta pemerintahan berjalan 
normal, warga tetap waspada. Aparat keamanan gabungan sejak pagi berpatroli di 
dalam Kota Wamena untuk memberi jaminan rasa aman bagi warga lainnya. 

Direktur Reskrim Polda Papua, Komisaris Besar (Pol) Paulus Waterpauw 
mengatakan, pihak kepolisian hingga Kamis pagi memeriksa delapan warga yang 
diduga sebagai provokator bentrokan. Namun, hingga kini belum satu pun yang 
ditetapkan sebagai tersangka. 

Terkait insiden tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meminta 
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bekerja sama dengan Kepolisian Daerah 
(Polda) Papua, segera menyelesaikan masalah layanan pesan singkat (SMS) dari 
orang yang tidak bertanggung jawab tentang isu penyebaran racun pada sejumlah 
produk makanan. 

"Mereka merusak karena terhasut SMS tersebut. Kita minta Pemprov dan Polda 
Papua menyelesaikan hal ini. Jangan biarkan rakyat menjadi resah dari waktu ke 
waktu," ujar Wakil Ketua DPRP Paskalis Kosay yang dihu- bungi SP melalui 
telepon dari Jakarta, Jumat (21/9) pagi. 

Dia juga minta Pemprov Papua mengungkap upaya intimidasi dan tekanan dari 
orang-orang tak bertanggung jawab. Di antaranya ancaman yang ditujukan kepada 
sejumlah rohaniwan, dan kabar bohong seputar kehidupan tokoh-tokoh agama di 
Papua (SP, Kamis 20/9) 

"Mereka yang melakukan itu harus dicari, ditangkap, dan diproses secara hukum," 
tandasnya. [GAB/ROB/W-8] 


Last modified: 21/9/07

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke