Refleksi : Kekuasaan adalah sumber utama kekayaan pribadi, demikianlah axioma 
di negara berkekuasaan kleptokratik. Hal ini bisa dilihat menjelang pemilihan 
umum yang lalu, Banyak orang behutang, ke bank, rumah digadai, jual mobil etc. 
Perbuatan ini justru mendapat tempat kekuasaan atas nama wakil rakyat, tetapi 
bukan untuk kepentingan rakyat.  

Untuk mencegah kemungkinan buruk bagi yang tidak mujur dalam pemilu,  pihak 
kesehatan menyediakan tempat di rumah gila. Sedangkan yang yang tidak bisa 
bayar utang  ada yang menyuruh  isteri bersetubuh dengan pemberi hutang, ada 
juga pergi jadi budak  antara lain di Arab Saudia. 

Jadi kalau menteri merebut kekuasaan bukan hal aneh dan bukan saja di Papua, 
tetapi di daerah-daerah yang mempunyai sumber kekuayaan alam yang sangat 
menguntungkan, contoh jelas tentu saja Papua. Beberapa waktu silam wakil 
presiden pergi ke Saumlaki di mana ditemukan sumber gas alam, beliau adakan 
rapat tertutup dengan wakil-kali kerajaannya.

Beginilah keadaan kerajaan neo-Mojopahit, dimana yang disebut wakil-wakil di 
daerah, bisa digambarkan mempunyai tugas menginjak kebawah [rakyat] dan 
menjilat ke atas [petinngi kerajaan] dengan begitu mulus aliran upeti kepada 
kaum berkuasa di pusat kerajaan. 

Konsekwensinya ialah rakyat di daerah yang kaya akan hasil alam yang 
diseksploatasi tetap menjadi miskin miskin melarat, yang lebih celaka ialah 
harta kekayaan yang dianugerahkan kepada rakyat penghuni setempat, akan hilang 
selama-lamanya dan suram hari depan rakyat dikawasan tsb.  Begitulah kekuasaan  
Negara Kleptokratik Republik Indonesia [NKRI]. 

http://www.rimanews.com/read/20101223/10305/wikileaks-banyak-menteri-indonesia-berebut-kekuasaan-di-papua

WikiLeaks : Banyak Menteri Indonesia Berebut Kekuasaan di Papua!

Kamis, 23 Dec 2010 02:59 WIB
WASHINGTON, RIMANEWS- "Sebagian uang (hasil keuntungan tambang) yang ditransfer 
kepada pemerintah provinsi masih tersisa, meskipun sebagian besar diantaranya 
telah digunakan dalam proyek yang tidak jelas atau hilang dimakan pejabat 
korup," ungkap bocoran WikiLeaks seperti dikutip SMH.com.au, Kamis (23/12/2010).
"Banyak menteri berusaha meraih kekuasaan di Papua. Sebagai hasilnya, 
implementasi dari otonomi khusus Papua terus berkurang dan warga Papua menilai 
otonomi tersebut sebagai sebuah kegagalan," lanjut bocoran kawat diplomatik itu 
yang dikeluarkan pada September 2009.

Otonomi khusus yang diperkenalkan pada 2001 lalu itu, dibuat untuk mengatasi 
laporan aksi kekerasan yang terjadi di Papua. Sekaligus untuk memperkuat 
kekuasaan pemerintah daerah Papua.

Sebelumnya Human Rights Watch merilis laporan adanya pejabat militer yang 
melakukan penyiksaan terhadap warga Papua tahun lalu di Kota Merauke.
Pihak Kedubes AS di Jakarta menuliskan pada kawat diplomatik yang dibocorkan 
melalui WikiLeaks, insiden itu langsung diisolasi dan kemungkinan besar 
melibatkan prajurit TNI yang diberikan perintah oleh pejabat lokal, Johanes 
Gluba Gebze.

"Warga Papua, Gebze yang memimpin sebuah pemerintahan daerah di Papua, dimana 
pemerintahannya dituduh melakukan tindakan korupsi dan kebrutalan yang tumbuh 
subur. Seorang penasihat bagi Gubernur Papua Barnabas Suebo, mengatakan Gebze 
sudah lepas kendali dan melakukan perjanjian ilegal mengenai sumber daya hutan 
dengan perusahaan China dan Korea," menurut bocoran kawat diplomatik AS lewat 
WikiLeaks yang dikeluarkan pada tahun 2009.(ian/oke)






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to