Anda ngga sanggup membantah apa yang saya katakan lalu mulai meracau ngga
karuan. Jelas ada yang salah dengan saraf anda. Sekali lagi saya
ulangi bersigegas lah pergi ke psikiater sebelum terlambat.
jusfiq.hadjar [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ni orang jelas nggak waras...
Ngomong asal
PAREWA PAREWA ini jelas betul-betul sedeng...
Saya bilang saya ada saksi yaitu Umar Said...
Dan karena dia sedeng dia tetap berhari-hari cuap-cuap nggak menentu...
--- In proletar@yahoogroups.com, PAREWA PAREWA [EMAIL PROTECTED] wrote:
Anda ngga sanggup membantah apa yang saya katakan lalu
Orang ini jelas sudah ilang akalnya membuktikan kibulannya
yang ngga berbukti bahwa ia yang mengusulkan pada sartre
untuk memberi mesin tik pada pram dan bukan karena kemauan
sartre sendiri. Ngga ada rekaman atas pembicaraan itu, ngga
ada pengakuan tertulis dari sartre atas klaim ngibulnya
Ni orang sakit yang jelas sakit jiwa masih saja meributkan soal usul
saya kepada JP Sartre untuk mengirim mesin tik ke Pramudya yang ketika
itu ada di pulau Buru ..
Saya ulang: saya ada saksi: Umar Said.
Dia yang mengasih nomor tilpon Sartre kepada saya.
PAREWA-PAREWA ini jelas sakit jiwa.
Pamer kebodohan ni orang, saksi yang dia ajukan cuma mengasih nomor
tilpon sartre kepadanya tanpa tau apa yg dia lakukan dengan nomor tilpon
itu. Berbekal itu dia berani2nya mengajukan saksi yang dia anggap bisa
membenarkan klaim dustanya itu.
Parah ini orang sudah ngga bisa membedakan
Ni orang bukan cuma sakit jiwa tapi otaknya sarat fikiran busuk...
Bila saya di kasih nomor tilpon Sartre ya agar saya yang tilpon,
karena nomor tilpon Sartre itu amat dirahasiakan dan orang yang
dipercayai untuk dapat nomornya nggak bisa sembarangan kasih sama
orang lain lagi, kecuali se izin
Ni orang jelas nggak waras...
Ngomong asal ngaco begini.
Ni orang jelas perlu pergi ke psikiater.
--- In proletar@yahoogroups.com, PAREWA PAREWA [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sejauh ini tidak ada orang yang mengklaim macam-macam
berkaitan dengan pembicaraannya dengan sartre.
Kalau