Biarin aja pak toh yang banyak duit pada sekolahin anaknya di sing, Aus, Amrik, 
jepang




________________________________
 Dari: itemabu2 <itema...@gmail.com>
Kepada: proletar@yahoogroups.com 
Dikirim: Sabtu, 12 Januari 2013 3:18
Judul: Re: [proletar] Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional...
 

  
> Artinya, dengan model pendidikan yang diskriminatif dan tunduk
> pada budaya asing ini ("sesuai standar negara industri / OECD",
> kata rezim SBY), maka sangat jelas bahwa bangsa dan negara ini
> secara keseluruhanlah yang sedang disembelih secara sistematis.
> Pelan tapi pasti.

Pasti lu bilang pesantren dan madrasah itu bukan budaya asing, lalu
pendidikan agama Islam jg bukan budaya asing, nyanyi2 pake bhs Arab
bukan budaya asing dll.

Emang lu ditakdirkan jadi budak Arab

On 1/11/13, ajeg ajegil...@yahoo.com> wrote:
>
> Betul, korban terparah dari ketidakbijaksanaan pendidikan ini
> justru para pelajar. Merekalah masa depan bangsa ini. Dan,
> cerah-suramnya masa depan Indonesia ada di tangan mereka serta
> angkatan selanjutnya.
>
> Artinya, dengan model pendidikan yang diskriminatif dan tunduk
> pada budaya asing ini ("sesuai standar negara industri / OECD",
> kata rezim SBY), maka sangat jelas bahwa bangsa dan negara ini
> secara keseluruhanlah yang sedang disembelih secara sistematis.
> Pelan tapi pasti.
>
> Jadi, ini bukan soal pro / kontra. Ini soal komitmen berbangsa
> dan bernegara sesuai janjian waktu berdiri doeloe (UUD'45).
>
> Siapa sih yang menolak peningkatan mutu pendidikan - yang
> berakibat pada peningkatan mutu bangsa & negara? Keliatannya ya
> rezim SBY ini. Terbukti, merekalah pelaksana model pendidikan
> yang justru merendahkan martabat manusia; kecerdasan ditempatkan
> lebih rendah dari uang sekolah.
>
> Syukurlah, sistem yang inkonstitusional itu dibubarkan. Walau
> ada gelagat rezim ini bakal akal-akalan dengan (cuma) mengganti
> papan nama menjadi "SKM" - sekolah kategori mandiri. Seperti
> uler, cuma ganti kulit.
>
>
> --- rezameutia  wrote:
>
>> Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk membubarkan RSBI karena
>> bertentangan dengan konstitusi mendapatkan sambutan hangat dari
>> beberapa  LSM dan juga organisasi guru.
>>
>> Menurut Mahkamah Konstitusi, RSBI melanggar Konstitusi karena
>> 'discrimination and segregating students'.  Walaupun keputusan
>> Mahkamah Konstitusi ini disambut sebagai 'exuberant victory
>> nationwide', tapi keputusan ini tidak merupakan suatu kemenangan
>> untuk pelajar itu sendiri.
>>
>> Para pelajar yang seharusnya berkepentingan dan merupakan 'core of
>> education', malahan menjadi korban dari ketidakpastian yang terjadi
>> diantara policymakers dan birokrat yang berakhir dengan keputusan
>> dari pengadilan Mahkamah Konstitusi.
>>
>> Sejak diperkenalkannya RSBI tahun 2007 memang sudah kontroversial
>> dan mendapatkan tentangan dari banyak golongan masyarakat karena
>> menggunakan dana negara tetapi dengan uang sekolah yang tinggi
>> sehingga pelajar yang tidak mampu tidak bisa masuk ke RSBI.
>>
>> Tujuan RSBI adalah untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di
>> Indonesia dengan mendapatkan kualitas pendidikan dan fasilitas yang
>> lebih baik dengan kualitas guru yang lebih baik pula dari sekolah
>> negeri lainnya.
>>
>> Akibatnya, RSBI dipandang sebagai sekolah elit yang hanya menerima
>> pelajar elit yang mampu membayar uang sekolah yang mahal.
>>
>> Walaupun menurut peraturan RSBI wajib menerima 20% untuk pelajar
>> yang kurang mampu, tetapi pada kenyataannya RSBI hanya menerima
>> sedikit pelajar yang kurang mampu bisa masuk ke RSBI.
>>
>> Bagi yang pro RSBI, pendidikan memang mahal.  Untuk bisa
>> menghasilkan pendidikan yang bagus seperti di USA, UK, dan negara
>> lainnya, negara2 tersebut uang sekolahnya mahal dan menghasilkan
>> lulusan yang berkualitas tinggi pula.
>>
>> Bagi yang against RSBI, kenyataannya rangking Indonesia dalam hal
>> reading and  science masih dibawah negara tetangga, Singapore,
>> Thailand, China, sehingga RSBI tidak banyak membantu menaikkan
>> peringkat pendidikan Indonesia.
>>
>> Bagi orang tua yang mampu, RSBI sangat membantu dibandingkan jika
>> anaknya sekolah di sekolah biasa.  Toh orang tua itu harus
>> mengeluarkan biaya tambahan untuk les di luar sekolah yang tentunya
>> juga membutuhkan biaya extra bagi pendidikan anak.
>>
>> Program RSBI, menurut gw sebagai orang tua murid sih udah bagus.
>> Hanya saja, seperti umumnya yang terjadi di Indonesia,
>> implementasinya yang masih buruk.  Program RSBI sekarang ini
>> keliatannya hanya terfokus ke uang sekolahnya aja, sehingga program
>> 20% untuk murid yang kurang mampu menjadi terabaikan.
>>
>> Keputusan Mahkamah Konstitusi, sebaiknya membuat para policymakers
>> dan birokrat mengkaji ulang peran guru yang merupakan tiang utama
>> pendidikan nasional dan sekaligus memberikan yang terbaik bagi
>> subyek pendidikan nasional, kepentingan para pelajar.
>>
>> Let the students think globally and they would act globally.
>>
>>
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>
>
>

 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke