MADRASAH SUMATERA THAWALIB
PARABEK BERKUNJUNG KE MALAYSIA Parabek, Januari 2004 Dalam rangka
meningkatkan hubungan dan kerjasama antara Pondok Pesantren dan Madrasah
Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi dengan berbagai perguruan Islam di
Malaysia, Pimpinan Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi telah mengadakan
kunjungan ke Malaysia selama seminggu (14-21 Januari
2004). Kunjungan
tersebut dilakukan dalam masa libur semester ganjil untuk melakukan “study-tour”
dengan tujuan pokok mencari masukan bagaimana perkembangan pendidikan Islam di
Malaysia sebagai perbandingan bagi pengembangan kurikulum terpadu bagi Madrasah
Sumatera Thawalib Parabek. Tukar menukar siswa dan informasi bagi lanjutan
pendidikan ke jendjang yang lebih tinggi. Seperti diketahui
Madrasah Sumatera Thawalib Parabek telah menghasilkan banyak alumni di Malaysia
yang pada saat ini telah menjadi tokoh dan pemimpin di Negara jiran tersebut.
Dalam konteks study-tour ini juga dilakukan konsolidasi dan silaturrahmi dengan
para tokoh dan alumni Thawalib Parabek di Malaysia. Rombongan
Pimpinan Thawalib Parabek diterima oleh Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia
(ABIM), Dr. Ahmad Azzam Abdur Rahman, yang menjelaskan bahwa ABIM saat ini telah
membangun struktur pendidikan Islam hampir diseluruh tanah semenanjung sampai ke
Sabah dan Serawak. ABIM juga membantu pembangunan Pondok Pesantren Buya HAMKA di
Maninjau, disamping kerjasama dengan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII).
Dalam kesempatan
ini Dr. Ahmad Azzam akan mengirimkan 8 orang siswa untuk belajar di Thawalib
Parabek sebagai langkah awal dalam tukar-menukar pelajar antara Malaysia dan
Thawalib Parabek. Kunjungan ke
Kolej/Kuliyah Dar Al-Hikmah (KDH) di Kajang, sekitar 25 km dari Kuala Lumpur
yang merupakan proyek pendidikan Islam modern di Malaysia, diterima oleh Naib
Presiden (Senior Vice President) Dr. H. Ahmad Mohd. Said selaku penanggung-jawab
akademi dan urusan mahasiswa didampingi oleh Dr. Mohd. Halimi Abd. Hamid, Ketua
Biro Pendidikan ABIM Dengan College
Dar Al-Hikmah ini Madrasah Thawalib akan mengadakan kerjasasama dalam bidang
pengembangan sistem pendidikan Islam, terutama melakukan penelitian dan pengembangan (Litbang),
dimana kedua perguruan ini mengadakan tukar menukar siswa dan pelatihan
keterampilan. Sistem di Kolej ini hampir sama dengan sistem di Pondok Pesantren
di Indonesia, namun mempunyai kelebihan intensif pelajaran bahasa Inggris,
bahasa Arab dan Agama Islam mulai dari TK Islam sampai ke Sekolah Menengah
Islam. Bagi TK dan Sekolah Rendah Islam (SERI) serta Sekolah Menengah Islam
(SEMI) semua kegiatan belajar mengajarnya sepenuhnya dilakukan kampus.
Ma’had Al-Ummah
di Ipoh Atas undangan
salah seorang alumni Sumatera Thawalib Parabek, Ustadz H. Muhammad Rivai
Batubara yang kini menjadi Ahli Majlis Agama Islam dan Adat Melayu di Ipoh,
Negara Bagian Perak Darul Ridwan, rombongan telah mengunjungi Pondok Pesantren
Ma’had Al-Ummah yang sudah mempunyai reputasi pendidikan di Malaysia.
Ma’had Al-Ummah
tahun lalu tercatat sebagai perguruan Islam swasta terbaik di Malaysia mempunyai
siswa 800 orang yang berdatangan dari seluruh Malaysia, Patani Thailand,
Indonesia dan Saudi Arabia. Ma’had Al-Ummah
merupakan Sekolah Agama Islam yang terdaftar di Jabatan Pendidikan Malaysia
dengan sistem pondok dengan asrama penuh, didirikan pada tahun 1989. Tenaga
pengajarnya 54 orang dan staf administrasi 13
orang. Visi Al-Ummah
adalah menjadi sebuah institusi untuk melahirkan pelajar berketrampilan dan
sudut sakhsiyah (keperibadian), kepemimpinan yang cemerlang, akdemis dan
Islamis. Mereka dipersiapkan menghadapi dunia global dengan motto “membina insan
berwibawa dan bertaqwa”. Yang menarik dari
Ma’had Al-Ummah adalah sistem hafalan Al-Qur’an dengan mempergunakan sistem
Al-Azhariyah yaitu hafalan dari umur dini sehingga dalam umur 15-16 tahun
sudah bisa menghafal 30 juz Al-Quran. Kewajiban menghafal Al-Qur’an ini
dilaksanakan secara intensif setiap hari. Dengan perguruan
Ma’had Al Ummah ini Madrasah Sumatera Thawalib juga akan mengadakan
tukar-menukar siswa dan pelatihan guru-guru. Universitas Islam
Internasional Malaysia Ketika berkunjung
ke Universitas Islam Antara Bangsa Malaysia (IIUM), pimpinan Thawalib Parabek
dan rombongan diterima oleh Deputy Director, Bidang Urusan Kemahasiswaan dan
Co-Curricular, Dr. Martinelli Hashim dan Dr. Abdul Latif. Secara kebetulan Dr.
Martinelli adalah orang Parabek yang sudah lama mukim di
Malaysia. Kampus IIUM
(International Islamic University Malaysia) mempunyai areal seluas 700 ha,
sebuah kampus yang memerlukan waktu berkeliling selama 2 hari. Terletak di
kawasan pergunungan di Wilayah Gombak, sekitar 50 km dari Kuala Lumpur. Di
Kuantan ibukota Negara Bagian Pahang, 250 km dari Kuala Lumpur terdapat pula
kampus IIUM seluas 1.000 ha. IIUM didirikan
sejak tahun 1983 atas kerjasama Malaysia dengan Saudi Arabia, OIC (Organisasi
Konperensi Islam) dan berbagai negara-negara Islam lainnya. Jumlah mahasiswanya
sekarang mencapai 25.000 orang datang dari 100 negara di dunia dengan 2500
tenaga pengajar dan administrasi. IIUM mempunyai
bidang study antara lain kedokteran, teknologi, kimia, matematika, ilmu politik,
hukum, pendidikan Islam, Syari’ah, Ushuluddin dan Dakwah. Mempunyai fasilitas
yang terlengkap dan terbesar di dunia. Pimpinan UIIM
menjanjikan akan menerima siswa lulusan Thawalib Parabek tahun akademi
2004/2005. Rombongan
Thawalib yang berkunjung ke Malaysia terdiri dari Kepala Sekolah Tsaniyah, Dra.
Hj. Farida Rivai, Kepala Sekolah ‘Aliyah, Deswandi, Guru Thawalib, Ustazd H.
Muzakir, Ustadz Zulfahmi, Zakiar, Masrur, Elfera dan H. Zulharbi
Salim. Kunjungan ke
Malaysia ini didukung atas sponsor dari Gubernur Sumatera Barat, Zainal Bakar
dan DPRD Sumatera Barat. Berkunjung ke
Parabek Sementara itu
dari tgl. 21 s/d 25 Januari 2004, 40 orang mahasiswa Universitas Islam Antara
Bangsa Malaysia dibawah pimpinan Deputy Director Universitas Islam Antara Bangsa
Malaysia, Dr. Martinelli telah mengadakan kunjungan study banding ke Sumatera
Thawalib Parabek. Rombongan menginap di salah satu rumah adat di Parabek selama
2 malam. Pada tgl. 24
Januari yl. mengadakan temu wicara inter aktif dengan siswa-siswa Sumatera
Thawalib dalam dua bahasa pengantar Arab dan
Inggris. Dr. Martinelli
mengatakan bahwa UIIM merupakan milik ummat Islam sedunia untuk membangun dunia
pendidikan Islam bertaraf internasional. UIIM mencoba menjadi “the best of
the best”, karena mempunyai fasilitas terlengkap di dunia pendidikan dan
dikelola secara profesional dengan tenaga ahli dari berbagai bidang disiplin
ilmu. Salah seorang
mahasiswa jurusan Ilmu Politik UIIM dari Ruanda, Afrika menyampaikan
kesan-kesannya tentang keindahan alam Sumatera Barat, keramah tamahan masyarakat
Minang, sehingga bisa dan dapat menjadikan komoditi utama parawisata. Dia
berjanji akan mengajak teman-temannya berkunjung
kembali. Chairl Anwar,
mahasiawa Fak. Hukum UIIM, warga Malaysia yang hafal Al-Qur’an 30 juz itu
menyatakan kekagumannya atas prestasi pendidikan Sumatera Thawalib
Parabek. Rombongan UIIM
selain mengunjungi Parabek juga mengadakan study tour ke IAIN Imam Bonjol
Padang, Diniyah Puteri Padang Panjang dan wisata ke Pagaruyung, Singkarak,
Maninjau dan Bukittinggi. (ZS) |
____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________