Salut saya dengan loyalitas KKG thdp partainya, meski jarang sekali
dilibatkan dalam rapat-2 penting PDIP dan juga tidak masuk tim sukses
beliau tetap saja teguh dirumahnya (PDIP).

Kira-kira jika ARSis yang menang Kwik akan masuk dalam tim ekuinnya
ga yah?
sayang kalau kwik ditinggalkan...

====

Kwik: Platform Megawati Tidak Komprehensif 

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Badan Perencana
Pembangunan Nasional Kwik Kian Gie menilai platform
ekonomi yang ditawarkan pasangan calon presiden tidak
menjelaskan cara tim ekonomi mereka mencapai
targetnya. Kwik juga melihat program kerja Megawati
Sukarnoputri-Hasyim Muzadi tidak realistis seperti
dipaparkan dalam iklan di sebuah surat kabar harian,
yang menyebutkan pasangan ini bisa menciptakan
lapangan kerja sebanyak 12,9 juta lapangan kerja baru.
"Siapa yang tidak mau bagus-bagus seperti itu? Tapi
bagaimana mencapainya, harus dikemukakan," kata Kwik
kepada pers di Jakarta, Rabu (9/6).

Kwik mengaku tidak diikutsertakan dalam penyusunan
perencanaan program ekonomi yang dibuat oleh konsultan
bentukan Tim Sukses Megawati-Hasyim. Padahal, saat
ini, Kwik masih tercatat sebagai Kepala Penelitian dan
Pengembangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Itu yang bikin Sri Adiningsih sebagai konsultan. Tim
Sukses Mbak Mega [Megawati] caranya itu, dengan
menyewa konsultan yang bukan anggota partai," ujar
Kwik. Untuk informasi, Sri Adiningsih adalah ekonom
dari Universitas Gadjah Mada yang aktif di berbagai
organisasi pengembangan perekonomian.

Di mata Kwik, platform ekonomi yang disusun tim Sri
Adiningsih kurang lengkap tanpa langkah-langkah
konkret. Program perekonomian yang dianggap Kwik
komprehensif adalah buatan tim Dradjat H. Wibowo dan
Didiek J. Rachbini. Kedua pengamat ekonomi itu, kini
menjadi tim sukses pasangan Amien Rais-Siswono Yudo
Husodo.

Pendapat senada dengan Kwik juga sempat dilontarkan
pengamat ekonomi seperti Aviliani, Imam Sugema, dan
Bustanul Arifin. Ketiga pengamat itu menilai
pertumbuhan perekonomian sebesar tujuh persen yang
ditargetkan para calon presiden dinilai terlalu
optimistis. Idealnya, pertumbuhan perekonomian
Indonesia cukup antara lima sampai enam persen saja.
Karena itu, mereka menilai para capres terlampau
percaya diri dan tidak realistis].(KEN/Susanti Jo dan
Joni Akbar)
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Reply via email to