Padang Ekspres Online : Menelusuri Sejarah Negeri di Minangkabau (2)
* Kayu Manang, Pilar Kemenangan
By padangekspres, Selasa, 23-Maret-2004, 05:18:07 WIB

Jangan lupa sejarah. Kalimat singkat ini sangat penting maknanya, demikian
juga bagi masyarakat Minang terutama generasi muda untuk mengetahui seluk
beluk nagari di daerah ini.
Tak Mungkin asap tanpa ada api, tak mungkin sesuatu terjadi kalau tak ada
penyebanya. Kondisi inilah yang melatarbelakangi lahirnya sebuah nama nagari
yang berada di lingkungan Alam Minangkabau.

Fachruddin-Padang

Karena tidak kunjung ada pemecahan, kedua orang raja yang bersaudara ini
mengadakan uji tanding kekuatan karena tidak ingin rakyatnya yang berperang,
sebelum bertemput mereka membuat suatu kesepakatan, bagi siapa yang kalah
dalam pertempuran ini, maka seluruh isi dan kekayaan alamnya akan di bawa ke
daerah yang menang.

Pada harinya, kedua raja ini bertemulah di suatu padang yang luas untuk
mengadu kekuatan, tempat ini memang berada tepat di perbatasan antara
wilayah kekuasaan kedua raja tadi.

Siang berganti malam, selama berhari-hari kedua raja ini terus melakukan
pertempuran saling ingin mengalahkan dengan gigihnya, karena memang dari
kecil keduanya telah sama di asah dengan berbagai ilmu dan keahlian yang
mumpuni, pertempuran sengit ini, hampir tak bisa di lihat oleh mata orang
awam, hanya tanda yang terlihat, desau angin menderu, pohon-pohon di
sekitarnya bertumbangan, dengan daunnya beterbangan mengitari tempat
tersebut.

Telah seminggu pertempuran ini berlangsung tanpa bisa dipastikan siapa yang
akan memenangkan pertempuran ini.

Sampai hari kedelapan karena kelengahan Bujang Juaro, yang menganggap ilmu
adiknya lebih rendah, pada saat akan menyarangkan pukulan ke muka adiknya
tersebut, pertahanan di pinggangnya terbuka, jadinya, kesempatan ini tidak
di sia-siakan Bujang Juandang untuk menyarangkan pukulan telah di
persiapkanya dengan kekuatan penuh ke bawah ketiak Bujang Juaro.

Sampailah pada akhirnya pukulan telak ini langsung melemahkan tubuh Bujang
Juaro, yang semakin lama tidak mampu lagi menahan gempuran Bujang Juandang,
dan pada akhirnya di malam kesembilan Ia terpaksa menyerah kalah, kepada
adiknya itu. Sejak saat inilah di tancapkanlah oleh Bujang Juandang sebuah
kayu, yang biasa di sebut kayu manang di tempat Ia memenangkan pertempuran
tersebut.

Dengan berat hati Bujang Juaro harus merelakan seluruh kesuburan tanah dan
isi alam yang ada di wilayah kekuasaannya tersebut, di angkut oleh Bujang
Juandang dengan menggunakan ilmu yang di milikinya kedaerah kekuasaannya
yang berada di lembah yang di kelilingi bukit.

Dari cerita ini lah daerah yang berada di Lembah ini di sebut dengan kayu
manang karena terdapat satu batang besar yang tumbuh di tengah suatu
lapangan, di anggap sebagai tongkat kemenangan Bujang Juandang.***Padang
Ekspres Online : http://www.padangekspres.com/
Versi online:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=2362
2




____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke