Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Wanita yang Mendapat Pujian Dan Wanita yang Dilaknat Allah

Sejarah telah mencatat beberapa nama wanita terpandang yang
di antara mereka ada yang dimuliakan Allah dengan surga,
dan di antara mereka ada pula yang dihinakan Allah dengan neraka.
Karena keterbatasan tempat,tidak semua figur bisa dihadirkan saat
ini,
namun mudah-mudahan apa yang sedikit ini bisa menjadi ibrah
(pelajaran) bagi kita.
Wanita Yang Beriman
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Seutama-utama wanita ahli surga adalah Khadijah binti Khuwailid,
Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti
Muzahim." (HR. Ahmad)

1.Khadijah binti Khuwailid
Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terhormat sehingga mendapat
tempaan akhlak yang mulia,
sifat yang tegas, penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-
hal yang tidak terpuji
sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah
(wanita yang suci).

Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman
yang dibawa Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat,
bahkan ia tetap membenarkan, menghibur,dan membela Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
di saat semua orang mendustakan dan mengucilkan beliau.
Khadijah telah mengorbankan seluruh hidupnya,
jiwa dan hartanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah.
Ia rela melepaskan kedudukannya yang terhormat di kalangan bangsanya
dan ikut merasakan embargo yang dikenakan pada keluarganya.

Pribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan
mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang menganggap
Muhammad
sebagai orang yang telah merusak tatanan dan tradisi luhur bangsanya.
Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah
Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk Khadijah
dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.
Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:
"Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata:
Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk
pauk, makanan dan minuman.
Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan
dari aku,
dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara
di surga,
tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan." (HR.
Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah,
dan kemuliaan akhlaknya sangat membekas di hati Rasulullah
sehingga beliau selalu menyebut nyebut kebaikannya walaupun Khadijah
telah wafat.
Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata:
"Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau
menyebut nyebut kebaikan tentang Khadijah
dan memuji mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku
berkata:
Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah menggantikannya
dengan yang lebih baik untuk engkau?
Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda:
Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik
darinya.
Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku,
dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku,
dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita
(istri) yang lain.
Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek jelekkannya
selama-lamanya."

2.Fatimah
Dia adalah belahan jiwa Rasulullah,
putri wanita terpandang dan mantap agamanya,
istri dari laki-laki ahli surga yaitu Ali bin Abi Thalib.
Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda:
"Fathimah merupakan belahan diriku.
Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku."
Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama
ayah dan suami tercinta.
Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi membantu menegakkan
agama suami.
Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik
perangainya, cepat puas dan suka bersyukur.

3.Maryam binti Imran
Beliau merupakan figur wanita yang menjaga kehormatan dirinya dan
taat beribadah kepada Rabbnya.
Beliau rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan
diri pada Allah,
sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi
dari rahimnya tanpa bapak.

4.Asiyah binti Muzahim
Beliau adalah istri dari seorang penguasa yang lalim yaitu Fir'aun
laknatullah 'alaih.
Akibat dari keimanan Asiyah kepada kerasulan Musa,
ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya.
Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami
ternyata di hatinya masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi
dengan cinta pada Allah dan RasulNya.
Surga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan yang
ia rasakan di dunia
sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup,
budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah
ia telan begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi.
Akhirnya Asiyah meninggal dalam keadaan tersenyum dalam siksaan
pengikut Fir'aun.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata:
"Fir'aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan
terikat.
Maka ketika mereka (Fir'aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah,
malaikat menaunginya lalu ia berkata:
Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga.
Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga
sebelum meninggal."

Wanita yang durhaka
1. Istri Nabi Nuh
2. Istri Nabi Luth
Mereka merupakan figur dua orang istri dari para kekasih Allah
yang tidak sempat merasakan manisnya iman.
Hatinya lebih condong kepada apa yang diikuti oleh orang banyak
daripada kebenaran yang dibawa oleh suaminya.
Mereka justru membela kepentingan kaumnya karena tidak ingin dimusuhi
dan dibenci oleh orang-orang yang selama ini mencintai dan
menghormati dirinya.
Maka kesenangan sesaat ini Allah gantikan dengan kebinasaan yang
didapat bersama kaumnya.
Istri Nabi Nuh ikut tenggelam oleh banjir besar bersama kaumnya
yang menyekutukan Allah dengan menyembah patung-patung orang shalih,
sedangkan istri Nabi Luth ditelan bumi karena adzab Allah atas
kaumnya yang melakukan liwath (homoseksual).

Semua cerita ini telah Allah rangkum dalam sebuah firmanNya yang
indah
dalam surat At-Tahrim ayat 10-12, yang artinya:
"Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang
kafir.
Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di
antara hamba-hamba Kami,
lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya,
maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari
(siksa) Allah:
dan dikatakan (kepada keduanya):
Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).
Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang
beriman,
ketika ia berkata: Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di
sisimu dalam Surga.
Dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya,
dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim.
Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehor-matannya,
maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami,
dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabnya dan
adalah dia termasuk orang-orang yang taat."

Semoga kisah para wanita ini bisa menjadi pelajaran bagi para wanita
zaman ini untuk berkaca diri,
kira-kira saya termasuk golongan yang mana?
Apakah golongan yang dicintai Allah atau yang dimurkaiNya?

Bagi wanita yang belum berumah tangga,
saat ini merupakan kesempatan besar baginya untuk memperbanyak amalan
shalih dan mendekatkan diri pada Allah,
bukannya justru menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura dan
kegiatan lain yang tidak bermanfaat.
Dan bagi mereka yang sudah berumah tangga,
selain menjaga keistiqomahannya dalam berIslam dia juga diberi beban
tambahan oleh Allah
untuk membantu suami menjalankan agamanya.
Istri yang demikian merupakan harta yang paling berharga.

Dari kisah mereka, kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa dalam
keadaan bagaimanapun,
hendaknya ketundukan kepada syariat Allah dan RasulNya harus tetap di
atas segala-galanya.
Asalkan berada di atas kebenaran, kita tidak perlu takut dibenci oleh
masyrakat,
sahabat, maupun orang yang paling istimewa di hati kita.
Justru kewajiban kita adalah menunjukkan yang benar kepada mereka.
Dengan begitu kita akan mendapatkan cinta sejati .. cinta Allah
Rabbul 'alamin.
Mudah-mudahan kita selalu diberi keistiqomahan untuk menapaki
dan mengamalkan syariat yang haq (benar) walaupun kita seorang diri.
Aamiin.
Maraji':
Ahkamun Nisa', Ibnul Jauzi.
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Atsqalani.
Tuhfatul Ahwadzi, Al Mubarakfuri.
Wanita-wanita Shalihat Dalam Lintas Sejarah Islam, Muhyidin

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke