Dari SUARA PEMBARUAN DAILY kito baco:


Krisis Kepribadian Melanda Kita

Para Elite Tidak Menghargai Bahasa dan Budaya Sendiri

Jakarta, 13 Mei

Bahasa merupakan salah satu indikator kepribadian bangsa.

Kalau menghargai bahasa sendiri, berarti kita menghargai kepribadian
bangsa. Namun,
saat ini kita tidak menghargai bahasa sendiri karena kita tidak dapat
menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya, saat ini kita mengalami krisis
kepribadian.

Hal itu dikemukakan Rektor Universitas Katolik Atma Jaya, Prof Dr Harimurti
Kridalaksana kepada Pembaruan, Jumat (12/5) di Jakarta.

Harimurti mengatakan, karena tidak menghargai bahasa sendiri, kita kurang
percaya diri
sebagai bangsa. Apalagi menurut para pakar, bahasa merupakan refleksi
keberadaan
masyarakat dan merupakan salah satu indikator ilmiah tentang keberadaan
sikap dan
tindakan seseorang. ''Menurut para pakar bahasa, bahasa mempengaruhi sikap dan
berpikir. Orang bisa dilihat dari bagaimana dia menggunakan bahasa,'' ujarnya.

Menurut Rektor Atma Jaya, kita sebagai bangsa tidak menghargai bahasa dan
budaya
sendiri. Hal ini mencerminkan betapa tidak pedulinya para elite. Contohnya,
dalam GBHN
1999 tidak ada satu pun rumusan mengenai bahasa, juga tidak ada rumusan tentang
kebudayaan yang berbobot.

Kepedulian terhadap kebudayaan itu hanya dihubungkan ke pariwisata. ''Jadi,
ada gejala
di tingkat politik nasional bahwa tidak ada perhatian terhadap bahasa dan
kebudayaan,''
tandas pakar bahasa ini.

Padahal, kata Harimurti, kita semua menyadari bahwa bangsa Indonesia mempunyai
kekayaan kebudayaan. Artinya, kebudayaan daerah dengan segala keunikannya,
mendukung
kebudayaan nasional itu.

Dan itu bukan merupakan slogan kosong. ''Dengan kata lain, tidak ada usaha
secara
konkret untuk mempersembahkan pemikiran tentang bahasa dan kebudayaan yang
bermutu
untuk dijadikan acuan tentang penghargaan terhadap kepribadian bangsa
kita,'' ujarnya.

Menurut guru besar Universitas Indonesia ini, dari bahasa kita bisa menentukan
kepribadian, juga perasaan seseorang, apalagi kalau orang itu dalam keadaan
yang kacau.
''Jadi masalah bahasa itu bukan hanya masalah ejaan atau tata bahasa,
tetapi merupakan
masalah politik bangsa secara nasional. Bagaimana mengatasinya, tergantung
penghargaan bangsa kepada bahasa dan budaya, ya keputusan politik secara
nasional,''
tandasnya.

Mutu Pendidikan

Menurut Harimurti yang juga salah seorang penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia ini,
pihaknya merasa sedih tentang mutu pendidikan Indonesia yang kurang
menggembirakan.

Hal ini tidak hanya perlu ketekadan politik untuk meningkatkan mutu, tetapi
yang
terpenting bagaimana kita menempatkan pendidikan melalui kemauan politik.
Selama 50
tahun tidak ada kemauan politik dalam bidang pendidikan.

''Selama ini sebagai bangsa kita sering memikirkan politik jangka pendek,
bagaimana
merebut kekuasaan. Dan hal itu sampai hari ini pun masih berlangsung,
sehingga masalah
pendidikan terabaikan. Untuk itu diperlukan kemauan politik,'' tandasnya.

Sementara itu, Program Officer-Reproductive Health, Gender and Woman's
Rights The
Ford Foundation di Indonesia, Meiwita Budiharsana, MD PhD mengakui, saat
ini Indonesia
berhadapan de- ngan mutu pendidikan yang kurang menggembirakan. Hal itu
disebabkan
oleh banyak faktor, antara lain, kurikulum, guru dan lain-lain.

Namun, ia berpendapat bahwa penelitian juga perlu diberi prioritas yang utama.
Sebaiknya pendidikan tinggi juga diarahkan kepada penelitian karena
penelitian adalah
bentuk pengabdian masyarakat.

''Buat saya apakah penelitian itu dengan dana 5 juta rupiah atau lima puluh
ribu dolar,
sama nilainya kalau saya menjaga kualitas dari penelitian itu. Jadi hasil
penelitian itu
berapa pun dananya, sekecil atau sebesar apa pun buat saya sama, yang
terpenting
bagaimana nilai aplikasinya,'' ujar Meiwita, yang juga alumnus Atma Jaya ini.

Menurut dokter yang peneliti gender ini, diperlukan keterampilan untuk bisa
meneliti
supaya lebih berkompetitif di tingkat nasional. Bukan hanya di tingkat
universitas
sendiri saja, tapi juga ke tingkat internasional."

Diakui, saat ini diperlukan keterlibatan semua pihak untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Tanah Air. (A-7)


Last modified: 5/13/00


LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke