Asalamu'alaikum Warahmatulah Wabarakatuh,
Salam Sejahtera,
Saudara-saudaraku para Rimbawan,
Para Pakar D&O,

Pagi ini kembali kita menerima berita dari harian KOMPAS yang dimuat pada halaman 10 kolom 5 s/d 9 pojok kanan atas
yang intinya menceritakan bahwa saat ini beroprasi secara liar Sawmill yang menghasilkan kayu unruk kemudian dikirim ke Padang yang oleh pengusahanya (berinisial MG) dii padang itu kayu tebangan Tanaman Nasional  Kerinci Seblat (TNKS) diolah lanjut menjadi kayu/papan siap pakai. Yang membuat trenyuh hati adalah pernyataan Bapak Eddy Dasril bahwa kegiatan MG tersebut sampai sekarang tidak ada yang berani menggugat.
 
Coba mari kita simak bersama, setiap bulan MG menghasilkan kayu sebanyak 2.000 m3. Dan operasi perusahaan milik MG ini sudah berlangsung sekian bulan (?). Saran Bapak Eddy Dsril agar semua perrusahaan sawmill di tutup saja tanpa pandang bulu. Saya jadi ingat kesepakatan Menteri kehutanan yang dsidukung oleh WAPRES agar penebangan liar diberantas sampai habis, bahkan kesepakatan itu di tunjang dengan pernyataan aparat keamanan bahwa mereka ini juga akan bergerak untuk mencegah meluasnya penenbangan liar.
 
Kapan gerakan ini akan terlaksana ?. Biayanya darimana ?.
 
Luasnya TN itu 1,4juta Ha. Saya dulu tahun 1972-1974 mengelilingi areal irigasi Way Seputih di Lampung tengah yang luasnya hanya 25.000 Ha. memerlukan waktu paling tidak 4 hari dengan toyota jeep yang selalu dirtunjang dengan bahan bakar yang selalu tersedia, plus uang jalan untuk sehari2. Tapi mengontrol hutan seluas 1,4 juta Ha benar2 nggak kebayangkan luasnya dan haruskah saya sebagai mantri hutan jalan kaki bahkan dengan perut kosong ?. Belum lagi nanti ketemu dengan mereka2 yang sedang asyik menebang pohon. Pasti kehadiran saya sebagai mantri kehutanan bahkan akan menjadi tertawaaan mereka. Atau apakah saya harus jadi martir saja, pahlawan yang berani berteriak semampu saya :" hey kalian yang disitu, hentikan penebangan liarmu ya...kalau nggak, aku tangap dikau !!!".
Begitu selesai teriak keluarlah aparat keamanan yang membeckingi para penenbang itu.
Malahan saya kemudian dipanggil, diberinya minum kopi, roti, segepok uang, sebagai pegawai kehutanan yang Alhamdulillah saya ini masih diberiNya kekuatran iman, minum mungkin saya terima kebetulan memang saya haus, uang saya tolak. Saya bilang Bapak kan aparat pemeintah kok malah ngasi peluang mereka untuk nebangi pohon sih. Jangan gitu dong! Tugas mulia saya mengamankan TN ini untuk generasi mendatang.............belum selesai saya ngomong saya dapat ancaman.............Laaaaahhhhhhh kamu jangan sok lah, nih duit luu pulang enakan.  ...............
 
Saya pulang dsitengah jalan, jalan saya ketemu sama sekelompok orang yang sama sekali tidak saya kenal. tanpa ba dan bu saya dikeroyok dan mendapat pukulan bertubi-tubi. Akhirnya saya tergeletak tak sadarkan diri.
Sekalipun beguitu saya masih inga DENGAN JELAS saat Itu baru tanggal 15, gajian masih jauh dan cuma barangkali 400000.
...................
...................
APAKAH KONSEP RINCI PENANGGULANGAN PENENBANGAN LIAR ITU SUDAH ADA ?
ORGANISAINYA BAGAIMANA ?
SUDAH DITUNJANG DENGAN PERALATAN LAPANGAN YANG MEMADAI ?
BAGAIMANA MEMANTAU UNIT PENGAMANAN YANG SEDANG BERGERAK DILAPANGAN ? DENGAN DEMIKIAN KALAU ADA HALANGAN ALAMI DAN MANUSIAWI UNIT BANTUAN BISA BERGERAK CEPAT ?
APAKAH UNIT LAPAAN INI DIBEKALI DENGAN HAK MENEMBAK DITEMPAT ?
 
Jadi menurut saya kalu semua itu belum ada, pernyataan tekad menanggulangi penebangan liar dulu itu akan semakin membuat hati semakin trenyuh.
KONSEP penanggulangan penebangan liar sangat memerlukan pendekatamn yang frontal dngan meyertakan semua aspk keahlian. Kalau perlu apa yang dihadapi oleh para mantri kehutanan dipahami oleh lembaga donor agar mereka tidak hanya ngomong aja.
Salam hormatku untuk semua
wiroto
 

Yahoo! Groups Sponsor
www.debticated.com

To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]



Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.


Kirim email ke