Posting ini diambil dari milis daarut-tauhiid
---------------------------------------------

Ucup wrote:

Berikut disampaikan sebagian tulisan Bpk Sonny Sugema, yang disampaikan
dalam seminar:  Enterpreunership, Peluang Kerja dan Strategi Menyiasati
Krisis
Moneter, Bandung, 24 Agustus 2002
semoga bermanfaat, mohon maaf jika kurang berkenan

===================


No Pain No Gain

oleh Sonny Sugema

Kesuksesan tidak pernah final dan kegagalan tidak pernah fatal.
Keberanianlah yang berlaku. Brejuanglah dengan penuh kehati-hatian.
Yakinlah
bahwa apa yang anda perjuangkan itu berharga.
(Vanessa Williams)

Saya mendirikan lembaga bimbingan belajar Sony Sugema College (SSC) pada
tahun 1990, saat usia saya baru 25 tahun. Pada awal berdirinya, SSC
mengambil tempat di Jl. Dipatikukur 71 Bandung dan hanya mampu meraih siswa
140 orang.

Kenapa saya harus terjun ke bisnis dan kenapa bimbingan belajar? Harus
jujur
bahwa ada faktor keterpaksaan dan tanggung jawab yang ada di pundak saya
semenjak meninggalnya ayah saya. Saat itu saya masih kelas 2 SMA di tahun
1981. Saya harus mulai membiayai diri sendiri dan adik-adik saya. Karenanya
saya sudah memberikan les-les privat. Tidak tanggung-tanggung, awalnya
justru teman-teman sekelas saya sendiri di SMU 3 yang minta diberi les.
Jadi
saya memang sudah mulai terbiasa mencari uang sendiri sejak kelas 2-3 SMU.

Saya masuk ITB pada tahun 1982 dan keluar tahun 1985. Saat itu saya sudah
menjadi guru di SMA Angkasa Bandung. Di SMA saya juga suka mengadakan
training dan try out meski sifatnya gratis. Saya juga sudah terbiasa
nge-sheet sendiri, membuat soal sendiri dan hasilnya juga diumumkan
sendiri.
Karena itulah saya mengenal sekali bagaimana menjalankan bisnis bimbingan
belajar itu.

Perlu saya garis bawahi, bahwa awalnya adalah karena terpaksa. Jadi bukan
karena saya sudah pandai melihat prospek bisnis ke depan. Hanya bermula
dari
hobi dan kenikmatan. Saya merasakan adanya keterlibatan emosional dan
keriangan saat menjalankan kegiatan itu. Jadi bukan karena saya latah dan
ikut-ikutan orang. Meski saat itu saya belum tahu prospek, saya tetap nekad
terjun saja karena memang cinta dengan kegiatan ini. Tetapi kalau saya
selama ini dalam menerjuni bisnis karena saya memang cinta terlebih dahulu.

Tapi terlepas dari itu, saya memang ingin menjadi seorang enterpreneur
karena saya orang yang punya mimpi besar. Dari pengalaman saya mengajar dan
memberikan les di lembaga lain, saya melihat adanya ketidakberesan sistem.
Reward atau penghargaan kepada guru yang rendah mendorong saya agar bisa
mengatur diri sendiri. Saya belajar dari berbagai bimbingan belajar yang
saya masuki.

Saya selalu ingin bermimpi ingin menjadi yang terbaik. Saya ingin punya
satu
lembaga pendidikan yang terbaik di dunia. The best education institution in
the world. Satu institusi yang tidak hanya sekedar mengajar tapi juga
mendidik. Tidak hanya mencekoki siswanya dengan materi pelajaran. Tapi
mengajarkan dan mengubah cara belajar. Learn how to learn, not what to
learn, saya kira itu intinya. Saat itu, quantum Learning belum dibaca.
Tetapi secara implisit saya sudah melakukannya. Tempat belajar yang baik
adalah dunia nyata itu sendiri.

Kenapa SSC saat itu hanya bisa menerima siswa sebanyak 140 orang? karena
pengajarnya hanya saya sendiri, ruang kelas dan kursinya terbatas. Dapat
dikatakan bahwa dari pagi sampai malam saya harus melakukannya sendiri.
Kemudian saya mengundaang teman-teman dari Unpad, ITB, IKIP dan lainnya.
Alhamdulillah pada tahun 1991 siswa SSC sudah menjadi 750 orang.

Modal awal yang saya keluarkan? Hanya Rp.1,5 juta. Dan separoh dari jumlah
itu pun harus saya gunakan untuk sewa tempat selama 1 bulan saja. Sisanya
digunakan untuk mencetak brosur, sewa kursi dan gaji karyawan selama 1
bulan. Saat itu karyawan baru 2 orang.

Jangan tanya soal perencanaan bisnis (business plan) yang saya gunakan.
Business plan nya sangat sederhana. Pokoknya bermodalkan tekad dan nekad.
Saya memulai bisnis ini dengan jaminan kalau anda gagal menembus bangku
perguruan tinggi negeri, maka 100% uang kembali. Alhamdulillaah, hanya 10
orang dari 140 orang siswa pertama saya yang mengambil kembali uangnya.

Meski bermodalkan dengkul, gedung yang tidak memadai dan berbagai hambatan
lainnya, saya sudah berani memakai strategi pricing tinggi. Pada tahun 1991
pun SSC sudah mulai berani  melebarkan sayapnya ke beberapa kota. Saya
mengawalinya dengan membuka cabang di Jakarta dan Garut (1991), Cirebon
(1992), Tasikmalaya (1993), Suarabaya (1994), Yogyakarta (1995), Bogor
(1996), Medan (1997). Alhamdulillaah, perluasan cabang SSC masih terus
berlanjut ke 19 kota besar di Jawa dan Sumatera seperti Bandung, Cirebon,
Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Garut, Cilegon, Serang, Purwakarta,
Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Kediri, Jakarta, Tangerang, Bekasi dan
Medan.

Lantas saya sering ditanya faktor apa yang menjadi pemicu percepatan bisnis
SSC? Sulit untuk menjawabnya, dan terkadang justru harus membuat saya
merenung dalam-dalam. Karena sebetulnya orang mungkin hanya tahu
permukaaanya saja. Dinamika yang saya alami dalam merintis bisnis ini
sebetulnya sangat dahsyat. Tapi mungkin orang hanya melihat dari sisi
kesukseannya saja. SSC seringkali jatuh bangun. Tidak saja di awal-awalnya,
tetapi juga dalam perjalanannya beberapa tahun belakangan ini.

Namun yang jelas, doa dari ibu saya yang selalu mengucur dan selalu memberi
semangat merupakan hal yang amat menentukan bagi keberhasilan usaha saya
selama ini.


~astaghfirullaah...

---------------------------------------------------------------------------
This e-mail message (including attachments, if any) is intended for the use
of the individual or entity to which it is addressed and may contain
information that is privileged, proprietary , confidential and exempt from
disclosure.  If you are not the intended recipient, you are notified that
any dissemination, distribution or copying of this communication is
strictly prohibited.  If you have received this communication in error,
please notify the sender and erase this e-mail message immediately.
---------------------------------------------------------------------------




RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke