-----Original
Message-----
From: Trizno
Tarmoezi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 27 Oktober 2001 14:46
To: Djatnika (E-mail); Gusti Rachmatsyah
(E-mail); Trijono (E-mail); Untung Supono (E-mail)
Subject: just to make things more clearly,
i supposed so...
Terjemahan
artikel "The Invisible
Afghanistan"
Oleh
Sayyid Rahmatullah Hashemi
[Catatan: Sayyid
Rahmatullah Hashemi, Duta bagi Afghanistan
telah
melawat
AS awal tahun 2001 ini. Berikut adalah terjemahan transkrip
dari
ceramah
beliau di Universitas Southern California
di LosAngeles, pada
10
Maret,
2001]
Telah
difirmankan dalam Al Quran, "Hai orang-orang yang
beriman,jika
datang
kapadamu orang fasik membawa suatu berita, makaperiksalah
dengan
teliti,
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa
mengetahui
keadaannya yang
menyebabkankamu nanti menyesal atas perbuatanmu
itu."[Al-Hujurat
49:6]"
Saya baru saja berbincang dengan sekelompok ilmuwan
(di
Universitas
Southern California), dan mereka memulai
pembicaraan dengan
topik
patung-patung (Buddha yang
dimusnahkan). Sangat dikesalkan
karena begitu
sedikit
yang mereka ketahui (mengenai Afghanistan). Tidak
seorang
(dari
ilmuwan tersebut) mengetahui akan bermacam masalah yang
dihadapi
oleh
Afghanistan. Dan hanya tentang
patung-patung tersebut saja yang
mereka
ketahui mengenai
Afghanistan.
Afghanistan dipanggil dengan nama "Crossroads of
Asia". Kami
telah
menderita karena ketinggalan negara
kami yang strategis ini.
Kami telah
menderita dalam abad
ke-18, abad ke-19, dan kami masih menderita
dalam
abad
ini. Kami tidak menyerang Inggris. Kami tidak menyerang
Russia.
Mereka yang
menyerang kami. Oleh itu
masalah-masalah yang timbul di
Afghanistan bukan
dari
perbuatan kami sendiri.
Penyerangan
Soviet
Masalah yang dihadapi sekarang ini di Afghanistan bermula
pada
th
1979. Afghanistan adalah negara yang aman.
Tetapi pihak Russia
dengan
tentara sebanyak 140,000
anggota telah menyerang Afghanistan
pada bulan
Desember
1979, yaitu lebih kurang 21 tahun lalu, dan telah
menjajah
selama
satu dekade, membunuh 1.5 juta rakyat Afghanistan,
melumpuhkan
sejuta
orang, dan 6 juta dari 18 juta rakyat
Afganistan telah melarikan
diri dari
kekejaman Russia
dan menjadi pengungsi dinegara-negara lain.
Pada waktu
itu
anak-anak kami mati karena ledakan ranjau (land mines)
yang
ditanam oleh
pihak Russia. Dan tidak ada siapapun
di dunia luar yang
mempedulikan
hal
ini.
Setelah Russia
Dikalahkan
Masa penjajahan Russia, pihak AS, Inggris, Peranchis
dan China
membantu
para pejuang yang disebut Mujahidin.
Hanya 7 kelompok
Mujahidinyang
beroperasi dari Pakistan
sementara 8 kelompok yang lain
bertindak dari Iran
dalam
memerangi pihak Russia. Setelah Russia kalah,
kesemua
kelompok-kelompok Mujahidin ini kembali ke Afghanistan
dengan
faham yang
berlainan dan senjata yang banyak.
Mereka tidak bersatu dibawah
satu
pemerintahan tetapi
telah bersengketa sesama mereka sendiri
di
Afghanistan.
Akibat dari pertempuran sesama sendiri
ini lebih buruk lagi
perang semasa
penjajahan Russia.
Sebanyak 63,000 orang telah terbunuh di
Kabul.
Sebanyak
sejuta rakyat lagi melarikan diri dari situasi huruhara
tersebut
ke
negara-negara
lain.
Munculnya Taliban
Melihat huruhara dan
kemusnahan tsb, sekelompok
pelajar-pelajar
yang
dipanggil Taliban (Taliban artinya
pelajar-pelajar) telah
menumbuhkan
gerakan pelajar
pelajar. Taliban mulai tumbuh dari sebuah
perkampungan
di
Kandahar yang terletak di wilayah selatan Afghanistan.
Taliban
mulai ada
sebagai sebuah gerakan ketika seorang
`warlord' (ketuakelompok
bersenjata -
bandit) telah
menculik dan memperkosa dua anak perempuan. Ibu
bapak
kedua
anak perempuan tersebut telah pergi ke sebuah`pondok
pesantren'
dan meminta
guru di sekolah tersebut menolong
mereka. Guru tersebut
bersama-sama 53
orang murid
beliau, dengan bersenjatakan hanya 16 senjata,
pergi
menyerang
pengkalan bandit tersebut. Setelah
membebaskan kedua kanak-kanak
perempuan
yang diculik
itu, mereka menggantung mati sang pimpinan,
juga
beserta
beberapa orang anak buahnya. Kisah ini
tersebar luas. BBC juga
telah
melaporkannya. Mendengar
kisah ini, maka banyak pelajar-pelajar
ikut
bergabung
dengan gerakan (Taliban) tersebut, dan mereka
mulai
bertindak
dengan merampas senjata-senjata dari
semua bandit tsb. Gerakan
pelajar ini
-Taliban - kini
menguasai 95% Afghanistan termasuk ibu kota
Kabul.
Hanya
segelintir dari para bandit itu yang terus merajalela di
bagian
utara
Afghanistan (mereka ini adalah Northern
Alliance).
Keberhasilan Taliban
Kami (Taliban)
baru memerintah selama 5 tahun, dan berikut
adalah
keberhasilan kami yang tidak diketahui oleh dunia:
1) Pertama
kami telah menyatukan negara yang
berpecah-belah.
Afghanistan
sebelum ini berpecah kepada
lima kawasan-kawasan. Kami
menyatukannya,
sesuatu yang
gagal dilakukan oleh pihak lain.
2) Perkara Kedua yang telah
kami lakukan, yang gagal dilihat,
adalah melucut senjata yang
dimiliki rakyat. Setelah peperangan
dengan
Russia,
hampir setiap orang Afghan memiliki Kalshnikov, dan
juga
senjata
canggih seperti stinger missiles, dan ada yang memiliki
pesawat
dan
helicopter pejuang. Melucuti senjata mereka
kelihatan mustahil.
PBB
menawarkan US$3 billion untuk
membeli kembali senjata-senjata
itu. Dan
karena tidak
praktis, maka rencana PBB tersebut tidak
diteruskan, dan
dunia
pun melupakan Afghanistan. Tetapi kami telah berhasil
melucuti
senjata di
95% kawasan negara
Afghanistan.
3) Keberhasilan kami yang ketiga adalah membawa
Afghanistan di
bawah satu
pemerintahan, sesuatu yang
tidak terjadi selama 10 tahun sebelum
kami
ambil
alih.
4) Keberhasilan kami yang keempat, yang
mengkagumkan banyak
orang, adalah
memusnahkan sebanyak
75% tanaman opium dunia. Sebelum
kami
menghapuskannya,
75% pasok opium dunia dihasilkan
di Afghanistan. Dan pada tahun
lalu kami
mengeluarkan
perintah mengharamkan penanaman opium, dan pada
tahun
ini
2001, ketua Program Pengawasan Opium PBB di bawah naungan
UNDCP,
Mr.
Barnard F. dengan bangganya
mengatakankan Afghanistan bebas
sepenuhnya
dari tanaman
opium - 0% of opium cultivation. Zero, zilch,
kosong
-
langsung tak ada lagi. Sayangnya sebanyak 700 pakar UNDCP
yang
memantau
tanaman opium telah kehilangan pekeerjaan.
Pakar-pakar PBB itu
tidak
menyukai bila kami
mengeluarkan perintah mengharamkan tanaman
opium
tsb.
5) Keberhasilan kami yang kelima adalah memulihkan hak-hak
asasi
manusia di
Afghanistan. Memang banyak yang telah
menuduh kami melanggar
hak-hak asasi
manusia.
Realitasnya adalah kami sebenarnya telah memulihkan
hak-hak
asasi
manusia. Antara hak-hak asasi bagi seseorang manusia adalah
hak
untuk hidup
dengan aman. Sebelum Taliban memerintah,
tidak seorang pun di
Afghanistan
bisa hidup dengan aman.
Malah perkara pertama yang kami
lakukan
adalah
mewujudkan keadaan yang tenang dan aman.
Keutamaan kami yang
kedua adalah
memulihkan sistem
kehakiman yang bebas dan adil. Rakyat
Afghanistan
tidak
perlu membayar untuk mendapat pengadilan seperti yang berlaku
di
Amerika
Serikat. Di Afghanistan anda tidak perlu
membeli keadilan. Di
Afghanistan
pengadilan adalah
gratis dan mudah diperoleh.
Hak-hak Kaum
Wanita
Kami (Taliban) telah dikritik, katanya kami melanggar
hak-hak
wanita.
Adakah anda (di Amerika) ketahui apa
yang terjadi sebelum kami
memerintah?
Saya lihat dalam
dewan ini ada beberapa orang Afghan yang
belajar di
sini,
dan mereka pasti akan setuju dengan saya bahwa sebelum
Taliban
memerintah,
kaum wanita di kawasan luar kota
diperlakukan sebagai binatang.
Mereka
dijual. Kami
(Taliban) menghapuskan tindakan yang sangat keji
ini.
Kaum
wanita tidak punya hak suara dalam memilih suami bagi
mereka.
Antara
perkara yang pertama Taliban lakukan
adalah memberi wanita hak
untuk
memilih calon suami
masing-masing. Suatu lagi yang jelek yang
berlaku
ke
atas kaum wanita di Afghanistan adalah mereka
ditukar-tukar
sebagai
hadiah. Padahal tindakan ini
bertentangan dengan agama. Ini
sebenarnya
merupakan
budaya. Adalah menjadi tradisi bila dua kelompok
yang
bertempur
ingin berdamai, maka mereka akan
bertukar-tukaran wanita. Dan
tindakan keji
ini sudah
dihentikan oleh Taliban.
Berlainan sekali dengan tuduhan-tuduhan
yang dilemparkan, kaum
wanita di
Afghanistan sebenarnya
di izinkan bekerja. Kami akui, sebelum
1996,
yaitu
sebelum kami menaklukan ibu kota, Kabul, kami telah
meminta
kaum wanita
supaya tinggal di rumah. Tetapi kami
tidak sekali-kali berniat
untuk
menyuruh mereka tinggal
rumah buat selama-lamanya. Kami
menerangkan kepada
kaum
wanita bahwa mereka perlu tinggal rumah karena pada waktu
itu
keadaan
huru-hara tanpa ada undang-undang dan oleh karena itu tidak
aman
bagi
wanita keluar rumah. Kini kami sudah
melucuti senjata-senjata
milik
pribadi-pribadi, kami
sudah membuat undang-undang, maka
dengan
keamanan
tersebut wanita sudah dibenarkan bekerja
kembali. Kami akui
wanita-wanita
kami tidak dibenarkan
bekerja pada Kementerian Pertahanan
seperti di
Amerika
ini. Kami tidak mau wanita kami jadi pilot jet
tempur,
atau
dipergunakan sebagai objek-objek yang
menghiasi iklan-iklan.
Tetapi wanita
kami memang
dibenarkan berkerja. Mereka bekerja di
Kementerian
Kesehatan,
Kementerian Dalam Negeri,
pendidikan, Kesejahteraan Umum dan
seterusnya.
Kami juga
tidak menghalangi kaum wanita untuk mendapat
pendidikan.
Kami
telah menyatakan kami mau wanita diberi pendidikan, dan
kalaupun
tidak ada
tekanan dari pihak luar kami tetap
akan memberi pendidikan
kepada kaum
wanita kami,
ini adalah keyakinan kami. Kami diperintah (oleh
Allah)
untuk
memberi pendidikan kepada kaum wanita. Bila kami
menetapkan
sekolah-sekolah
berbeda kelas untuk lelaki
dan wanita, itu tidak berarti kami
tidak ingin
wanita
diberi pendidikan.
Memang benar kami menentang
`co-education' (sekolah dimana
lelaki &
perempuan
bercampur dalam satu kelas), tetapi tidaklah benar
sama
sekali
untuk menuduh kami menyekat kaum wanita dari
mendapat
pendidikan. Kami ada
sekolah-sekolah, tetapi
masalahnya adalah sumber-sumber
pembiyaan. Sebelum
kami
mengambil alih pemerintahan terdapat bermacam
permasalahan
pendidikan
kurikulum yang mendidik taat
setia kepada keluarga raja,
pendidikan ala
komunis, dan
kurrikulum yang diperkenalkan oleh bermacam
pihak.
Oleh
demikian, pelajar-pelajar menjadi bingung.
Kamipun dapat
menyatukan semua
kurikulum yang campur
baur itu. Baru-baru ini kami
membuka
kembali
Fakultas Pengobatan di Kandahar
dan kota utama lain di
Afghanistan.
Terdapat lebih
banyak pelajar wanita dibandingkan dengan
lelaki
yang
mengikuti kursus pengobatantan tersebut. Dan
pihak Swedia telah
membantu
mendirikan sekolah-sekolah
perempuan. Memang masih tidak
mencukupi, tetapi
ini
saja yang kami mampu lakukan pada saat ini.
Osama bin
Laden
Kami juga dituduh membiayai kekejaman. Dan nampaknya bagi
orang
Amerika
kekejaman itu hanyalah Osama bin Ladin.
Sekarang saya ingin
memberitahu
anda semua bahwa Osama
bin Laden sudah menetap di Afghanistan
selama 17
tahun,
yaitu sebelum Taliban ada. Bin Laden sudah lama berada
di
Afghanistan untuk memerangi Soviet, dan Ronald Reagan,
presiden
Amerika
ketika itu, juga Dick Chenney, telah memberikan pujian
kepada
Osama bin
Laden dan kelompoknya sebagai
pejuang-pejuang pembebasan
(freedom fighters)
atau
pahlawan-pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan (Heroes
of
Independence), sebab perjuangan Bin Laden dan kelompoknya
ketika
itu
sejajar dengan dasar Amerika yang menentang Soviet.
Tetapi
sekarang ini
ketika Soviet sudah runtuh dan
terpecah, orang-orang seperti Bin
Ladin
tidak lagi
diperlukan oleh Amerika, dan Amerika melabel
mereka
sebagai
teroris dan diburu. Dari disanjung
sebagai pahlawan kepada
diburu sebagai
teroris Islam.
Kaedahnya agak sama dengan Yasser Arafat
yang
dulunya
teroris tetapi sekarang di anggap pahlawan
(boneka barat).
Sebenarnya tidak ada beda antara terorisme yang
dituduhkan
kepada Osama bin
Laden dengan kekejaman
serangan missiles berpandu pada tahun
1998
atas
Afghanistan. Kedua-duanya tidak diberitahukan terlebih
dahulu,
dan
kedua-duanya membunuh orang awam. Jika
tindakan terorisme yang
dituduhkan
kepada Bin Laden
sesuatu yang sangat kejam, maka serangan
missiles
Amerika
keatas Afghanistan juga sesuatu tindakan yang sangat
kejam
karena
orang-orang awam telah terbunuh. AS telah
mencoba membunuh Osama
bin Laden
tanpa memberi beliau
terlebih dahulu pengadilan. Pada tahun 1998
pihak
AS
menyerang Afghanistan dengan missiles, dan pihak AS
dengan
bohongnya mengumumkan bahwa mereka mencoba hendak
membunuh
Osama bin
Laden. Pada ketika itu Osama bin
Laden tidak dikenali oleh
orang-orang
Afghanistan. Saya
sendiri tidak kenal padanya. Oleh karena itu
kami
semua
terperanjat. Saya berada dirumah pada malam tersebut dan
kami
diberitahu
bahwa AS telah menyerang Afghanistan.
Dengan 75 cruisemissiles
Amerika coba
membunuh satu
orang. Dan mereka gagal sasaran, dan yang dibunuh
adalah
19
orang anak-anak sekolah, dan Amerika tidak pernah meminta
maaf
atas
pembunuhan tersebut.
Isu
Taliban Terkait dengan Osama Bin Laden
Kami bersikap terbuka
dalam isu Osama bin Laden. Kami telah
menyatakan
jika
Osama bin laden benar-benar terlibat dalam serangan
atas
kepentingan AS di
Kenya/Tanzania, jika bisa
diberi kami buktinya bahwa Osama bin
Laden
memang
terlibat, kami pasti akan menghukum beliau. Tidak siapa pun
yang
dapat
memberikan kami bukti tersebut. Kami membawa
beliau ke
pengadilan selama 45
hari dan tidak tidak
siapa pun yang memberti kami sebarang bukti
apapun.
AS
memberitahu kami bahwa mereka tidak percaya sistem
peradilan
kami. Kami
heran apa sistem peradilan yang
mereka pakai. Bukankah mereka
baru saja
mencoba membunuh
seseorang tanpa terlebih dahulu memberi
orang
itu
pengadilan yang adil. Kami, di Afghanistan,
jika seseorang itu
dianggap
penjahat, pihak polisi kami
tidak akan pergi memusnahkan rumah
orang itu,
beliau
akan diseret terlebih dahulu ke pengadilan. Alibi kami
yang
pertama
telah ditolak. AS berkata mereka tidak percaya dengan
sistem
peradilan
kami, oleh itu kami harus
serahkan Osama bin Laden. Kami
mengharapkan ada
suatu
pasukan pemantau dari PBB di Afghanistan untuk
menyelidiki
aktivitas
Osamabin Laden, supaya beliau
tidak bisa lakukan apa-apa. Kami
pun telah
merampas
segala alat komunikasi kepunyaannya. Alibi kami ini
juga
ditolak.
Kemudian tindakan kami yang ketiga pada 6 bulan yang lalu
adalah
kami
bersedia menerima jika Osama bin Laden
dibawa ke pengadilan di
negara Islam
ketiga. Ini juga
turut ditolak oleh AS.
Afghanistan bukan negara terrorist.
Membuat jarum pun kami tidak
bisa,
bagaimana mungkin
kami bisa menjadi ancaman kepada dunia ini
?
Sebenarnya
negara yang membuat senjata nuklir yang
bisa membunuh berjuta
manusia yang
patut dipanggil
negara terrorist. Dan bukannya kami.
Embargo
Ekonomi
Kini kami dikenakan embargo ekonomi yang menimbulkan
banyak
masalah. Kami
telah menderita begitu lama - 23
tahun berperang, infrastruktur
kami habis
musnah,
masalah pengungsi, dan masalah ranjau yang sengaja
ditanam
oleh
Russia di ladang-ladang kami --- tetapi tiba-tiba PBB
dengan
hasutan Russia mengenakan embargo ekonomi atas
Afghanistan. Dan
embargo
ekonomi itu dijatuhkan. Beratus
anak-anak mati setiap bulan
karena
kekurangan makanan
dalam keadaan iklim yang dingin. Dunia
tidak
peduli.
Tetapi dunia sangat peduli dengan
patung-patung yang
dimusnahkan. Dunia
memulihkan
Patung-Patung, sementara anak-anak kami dibiarkan
mati
yang
berarti masa depan kami juga akan mati, maka dunia tidak
berhak
terhadap
warisan kami. Kami memusnahkan
patung-patung Buddha tersebut
sebagai akibat
dari
langkah UNESCO dan sebuah NGO dari Scandinavia yang
datang
dengan
proyek untuk memulihkan muka-muka
patung-patung tersebut yang
sudah dikikis
oleh hujan.
Majlis Rakyat Afghanistan memohon agar uang
untuk
memulihkan
patung-patung tersebut digunakan untuk
menyelamatkan nyawa
anak-anak
Afghanistan. Tetapi UNESCO
dan NGO tersebut menjawab, "Tidak
bisa, uang
ini
hanya untuk patung-patung. "Rakyat Afghanistan berasa
terlalu
marah
karena pihak UNESCO dan NGO yang tersebut menganggap
orang
Afghanistan
sebagai sampah. Dan orang Afghanistan
pun berkata, kalau kamu
tidak
pedulikan anak- anak kami
yang kelaparan itu, kami akan
musnahkan patung-patung
tersebut. Kalau anda berada dalam
keadaan
demikian
apakah yang akan anda lakukan ? Anak-anak anda akan mati
di
depan mata
anda, anda dibawah embargo ekonomi, dan
orang-orang yang
memaksakan embargo
ekonomi atas anda
itu datang untuk memugar patung-patung. Apa
yang
akan
anda lakukan?
Kofi
Annan
Dan Kofi Annan, Sekjen PBB. Dia pergi ke Pakistan dan
berjanji
untuk
menemui wakil Afghanistan di sana.Tetapi
orang bernama Kofi
Annan ini tidak
langsung mau ambil
peduli penderitaan anak-anak kami akibat
embargo
ekonomi
PBB. Kofi Annan juga tidak langsung mau bercerita
tentang
penderitaan 6
juta rakyat kami yang tinggal di
perkemahan-perkemahan
pengungsi. Kofi
Annan enggan sama
sekali untuk membincangkan masalah
kemiskinan
di
Afghanistan. Kofi Annan hanya mau
membincangkan masalah
patung-patung
Buddha yang ingin
dipugar itu. Ini benar-benar tidak masuk
diakal.
Mereka
ini tidak peduli dengan penderitaan anak-anak kami
atau
orang-orang
Afghanistan. Kami yang hampir mati
karena kelaparan dan tidak
cukup obatan
akibat embargo
ekonomi mereka. Yang mereka pentingkan
adalah
patung-patung.
Maka kami memusnahkan
patung-patung tersebut. Dan saya percaya
embargo
ekonomi
yang dikenakan atas negara kami, Afghanistan, tidak
akan
diubah
selagi kami tidak mengubah keyakinan (agama
Islam) kami, dan
memang kami
sekali-kali tidak akan
berubah, karena bagi kami keyakinan
(agama Islam)
kami
adalah segala- galanya. Siapapun yang coba memaksa
kami
mengubah
keyakinan agama kami dengan embargo
ekonomi tidak akan berhasil.
Mungkin
cara ini bisa
berhasil di Amerika, sebab di Amerika ekonomi dan
duit
itu
adalah segala-galanya. Tetapi bagi kami agama Islam kami
adalah
segala-
galanya. Dan kami berpegang teguh kepada
kepercayaan bahwa lebih
baik mati
karena agama kami dari
pada hidup yang sia-sia.."
[Catatan : Sayyid Rahmatullah Hashemi
memberi ceramah ini di
LosAngeles 6
bulan sebelum
terjadinya serangan atas WTC-Pentagon]
Terjemahan:
Tarabulsi
16 Rajab 1422
4 Oktober
2001