Pemerintah Jerman Tutup Sekolah Islam Yang Didanai Arab Saudi

eramuslim - Pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan akan menutup sekolah swasta Islam di daerah pinggiran kota Bonn. Sekolah yang selama ini mendapat bantuan dana dari pemerintah Arab Saudi itu, dituduh telah menjadi tempat persemaian kaum radikal Muslim. Demikian berita itu dilansir oleh majalah mingguan Jerman, Der Spiegel terbitan Senin (13/10).

King Fahd Academy (KFA), sekolah Islam itu, dibuka pada tahun 1995 dengan dihadiri sejumlah petinggi Jerman. KFA memadukan sistem pendidikan Jerman dengan muatan studi Al Qur’an 8 kali dalam sepekan, dan hanya 4 kali pertemuan untuk studi matematika. Demikian laporan kantor berita Jerman Deutsche Presse-Agentur seperti dikutip Der Spiegel.

“Saya bermaksud akan menutup sekolah itu. Tetapi kami lakukan itu dengan catatan bahwa hal itu sesuai dengan standar-standar hukum Jerman,” tulis Der Spiegel mengutip pernyataan Juergen Roters, walikota Bonn.

Sementara itu, terkait rencana untuk menutup sekolah KFA, para pejabat Jerman tidak lagi mengeluarkan izin pendaftaran baru untuk KFA. Di bawah undang-undang pendidikan yang berlaku di North Rhine Westphalia, negara di mana Bonn terletak, anak-anak harus mendapat izin pendaftaran untuk belajar di KFA sebagai ganti sekolah publik. Sekolah itu memiliki 470 murid yang terdaftar, hanya kurang dari 200 yang berkebangsaan Jerman.

Der Spiegel mengatakan, rencana Roters didukung Menteri Utama Peer Steinbrueck. Kanselir Jerman Gerhard Schroeder, tambah mingguan itu, yang pernah berkunjung ke Saudi pekan lalu, juga telah mengangkat isu tersebut dengan para pejabat Riyadh.

Kebijakan anti-teroris yang diberlakukan di Jerman, menyebabkan manajemen KFA terus diawasi ketat para intel Jerman. Demikian juga buku-buku yang digunakan. Para orangtua dan gurunya pun dipantau secara intens.

Jurubicara KFA berkebangsaan Jerman, Andrea Bellinghausen, seperti dikutip Der Spiegel, mengatakan seorang guru agama yang secara rahasia difilmkan kegiatan mengajarnya oleh seorang kameramen berita Jerman, telah dipecat dari sekolah itu. Pasalnya, sang guru dituduh telah mengajarkan ajaran jihad kepada murid-muridnya.

Akademi itu terdiri dari sebuah sekolah yang melayani 500 mahasiswa dan sebuah masjid yang mampu menampung 700 jama’ah.

Kebijakan anti-teroris Jerman telah melahirkan kampanye pembersihan teroris di negara itu, menyusul peristiwa serangan 11 September atas gedung kembar WTC New York. Targetnya adalah sekitar 95.271 komunitas Muslim di negara berpenduduk sekitar 4 juta jiwa itu. Namun pemerintah gagal mengajukan bukti solid atas tuduhan teroris hatta terhadap seorang pun di antara warga Muslim Jerman. (stn/iol)

Dipublikasikan tanggal 14/10/2003 16:48 WIB

 

<<image001.jpg>>

Kirim email ke