Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0311/18/daerah/694342.htm



Sejuta Lebih Perantau Minang di Jawa dan Bali "Pulang Basamo"



Padang, Kompas - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat Syafruddin menyebutkan, arus mudik yang dikenal dengan istilah pulang basamo ke Sumbar tahun ini lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan, jumlah perantau yang berlebaran di berbagai kota di Sumbar tahun ini akan meningkat 10 persen dari tahun 2002 yang jumlahnya mencapai 977.660 orang.


"Sekitar 1.050.000 perantau akan pulang basamo dan berlebaran di Sumbar. Dibanding tahun 2002, diprediksikan minimal naik 10 persen. Lonjakan ini karena peningkatan ekonomi masyarakat di daerah tertentu," kata Syafruddin kepada pers di Padang, Senin (17/11).

Menurut data dari Ketua Gebu Minang dr Fasli Jalal PhD, jumlah perantau Minang mencapai sedikitnya 7 juta orang atau hampir dua kali jumlah penduduk Sumbar sekarang (4,2 juta).

Di rantau, mereka berusaha dengan mengembangkan keahlian dan kecakapan hidup masing-masing. Hasil usahanya ditabung, sebagian dikirim kepada keluarga di kampung, atau juga untuk biaya pulang basamo, suatu tradisi orang Minang berlebaran bersama sanak keluarga.

Syafruddin memperkirakan, pergerakan arus pulang basamo ini akan dimulai pada H-8. Puncaknya diperkirakan pada H-3 atau tiga hari sebelum Lebaran 1424 H. Ada yang pulang dengan kendaraan pribadi, ada juga yang pulang dengan kendaraan umum penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP).

Untuk mengatasi lonjakan penumpang yang akan menggunakan angkutan bus antarkota dalam provinsi (AKDP), Dinas Perhubungan Sumbar sudah menyiapkan 13.337 unit kendaraan cadangan yang beroperasi secara reguler. Terdiri dari 742 bus AKAP yang diarahkan untuk mengantisipasi arus balik, 1.948 bus AKDP, 4.078 angkutan kota, 5.461 angkutan pedesaan, 363 angkutan sewa, dan 745 taksi.

"Total penumpang yang bisa ditampung atau diangkut 1.426.224 orang, jadi melebihi perkiraan jumlah perantau yang pulang basamo. Bila terjadi lonjakan di hari H, kami juga sudah siapkan bus-bus pariwisata dan milik pemerintah untuk mengatasinya," papar Syafruddin.

Tarif yang diberlakukan adalah sistem tarif batas atas dan bawah yang besarannya berkisar 0-20 persen dari tarif biasa. Bagi perusahaan angkutan yang terbukti melanggar ketentuan tarif ini akan dijatuhi sanksi. Untuk bus AKAP akan dicabut izinnya, sedangkan bus AKDP akan diajukan ke kabupaten/kota masing-masing untuk dicabut izinnya.

Jalan diperbaiki

Menghadapi Lebaran dan kelancaran arus mudik, Dinas Prasarana Jalan juga bekerja keras untuk memperbaiki jalan lintas Sumatera.

"Dari 872,05 kilometer panjang jalan nasional di Sumbar, hanya 68,85 kilometer yang rusak, itu pun kondisinya rusak ringan. Perbaikan terhadap badan jalan yang rusak ringan itu hampir selesai. Sepekan menjelang Lebaran sudah selesai," kata Wakil Kepala Dinas Prasarana jalan Ir H Dody Ruswandi MSCE.

Dijelaskan, pihaknya juga sudah mengeluarkan peta yang memberikan informasi tentang daerah-daerah rawan banjir dan longsor yang harus diwaspadai. Apalagi sekarang sedang berlangsung musim hujan, musibah bisa saja datang tiba-tiba.

"Kondisi jalan relatif bagus. Cuma karena topografi Sumbar yang berada di daerah Bukit Barisan dan sesar Semangko dengan jenis tanah yang rawan longsor, maka ancaman bahaya di sepanjang jalan selalu ada. Misalnya, badan jalan terban atau tebing di pinggir jalan longsor. Banjir mungkin juga akan mengganggu arus perjalanan. Karena itu, pengguna jalan harus hati-hati," papar Dody.

Secara terpisah, Kepala Polda Sumbar Brigjen (Pol) Herman Hidayat menyatakan bahwa daerah perbatasan masuk ke wilayah Sumbar kini diawasi ketat untuk mengantisipasi pelarian pelaku terorisme dan sekaligus pengamanan arus mudik.

"Wilayah Sumbar yang berbatasan dengan provinsi Sumut, Riau, Jambi, dan Bengkulu, saat ini diawasi dengan ketat untuk mengantisipasi pelarian pelaku terorisme dan pengamanan arus mudik," ungkapnya.

Disebutkan, daerah Pasaman Timur yang berbatasan dengan Sumatera Utara rawan terhadap masuknya Gerakan Separatis Aceh (GSA), narkotika jenis ganja, dan kemungkinan aksi perampokan. Begitu juga perbatasan dengan Riau, rawan macet di Kelok Sembilan, kecelakaan lalu lintas, dan tanah longsor di beberapa tempat.

Herman Hidayat menegaskan, pengawasan ketat dilakukan agar pemudik Lebaran bisa melakukan perjalanannya dengan aman tanpa ada gangguan, seperti ketakutan macet dan aksi terorisme. Pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, tempat rekreasi dan hiburan, terminal bus, dan tempat penyeberangan juga diawasi dengan ketat untuk mencegah aksi terorisme.

Jumlah personel yang diturunkan dalam pengamanan Lebaran itu mencapai 1.036 orang dari Polda. Dalam pelaksanaan tugas, kepolisian juga dibantu Satpol PP sebanyak 102 orang, Dinas Perhubungan 136 orang, Kimpraswil 52 orang, tenaga kesehatan 42 orang, dan Jasa Raharja 36 orang.

"Mudah-mudahan dengan kerja sama ini pemudik Lebaran aman sampai tujuan," ujar Herman.

Empat kapal ke Mentawai

Dinas Perhubungan Sumbar juga mengantisipasi kebutuhan kapal bagi yang berlebaran dari dan ke Kepulauan Mentawai.

"Sekarang ada empat kapal penumpang, selain dari kapal penyeberangan KM Pulau Rubiah yang kini masih dalam perbaikan di galangan kapal. Untuk pengganti KM Pulau Rubiah sudah disiapkan KMP Poncen Wale yang diharapkan sepekan menjelang Lebaran sudah mulai beroperasi," kata Syafruddin.

Empat kapal yang disiapkan itu adalah KM Bariloga, KM Sumber Rezeki Baru, KM Subulat, dan Mv Mentawai Ekspres I, dengan kapasitas tempat duduk 750 orang per trip dengan berbagai tujuan pelabuhan di Mentawai.

Selain itu, Dinas Perhubungan juga mempersiapkan dua unit kapal perintis untuk mengangkut barang ke berbagai pulau terpencil di kawasan pantai barat Sumatera.

Sementara itu, rute Padang-Jakarta yang direncanakan akan dilayari kapal Tambuna dan Kambelu masih menunggu jawaban dari pihak Pelni. "Kami akan upayakan dan masih menunggu jawaban dari Pelni. Sebenarnya, orang masih akan berpikir naik kapal laut kalau harga tiket masih di atas Rp 600.000," ujar Syafruddin.

Tentang transportasi udara tidak ada kendala. Meski terjadi lonjakan penumpang, sejumlah maskapai penerbangan sudah mengantisipasinya dengan menambah jumlah penerbangan menjadi 45 kali, sementara tahun lalu hanya 34 kali penerbangan sehari



Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/

======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

_________________________________________________________________
Send a QuickGreet with MSN Messenger http://www.msnmessenger-download.com/tracking/cdp_games


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
----------------------------------------------------
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
========================================

Kirim email ke