Kepada siapa saja yang kebetulan membaca reply saya ini, tolong sampaikan 
ucapan terima kasih saya kepada semua pihak yang telah membuat kisah Honda 
itu sampai di sini.

trims
elfanzo remis
jkt


>From: "Esteranc Labeh" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Fwd:  Re: [RantauNet] FW: SOICHIRO HONDA: "Lihat Kegagalan Saya"
>Date: Thu, 12 Sep 2002 07:59:11 -0000
>
> >
> > "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka
> > tidak melihat
> > 99% kegagalan saya"
> > -Soichiro Honda-
> >
> > -----Original Message-----
> > From: [EMAIL PROTECTED]
> > Sent: 23 Agustus 2002 16:53
> > To: undisclosed-recipients:;
> >
> >
> > SOICHIRO HONDA : "Lihat Kegagalan Saya"
> >
> > Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia
> > sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun
> > ia trus
> > bermimpi dan bermimpi...
> >
> > Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata
> > Anda selalu
> > terbentur pada Honda, baik berupa mobil
> > maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas,
> > sehinggalayak dijuluki "raja jalanan".
> >
> > Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda -
> > Soichiro Honda
> > - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur,
> > lebih-lebih
> > Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan
> > siswayang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah
> > di depan,
> > selalu menjauh dari pandangan guru.
> >
> > "Nilaiku  jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena
> > dunia saya
> > disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini,
> > yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS
> > Juntendo, Tokyo,
> > akibat mengindap lever.
> >
> > Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang
> > membukabengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik
> > Shizuko, Jepang Tengah,
> > tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi
> > cathut (kakak
> > tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat
> > penggilinganpadi melihat mesin diesel yang menjadi motor
>penggeraknya.
> >
> > Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri
> > berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil,
> > hanya ingin
> > menyaksikan pesawat terbang.
> >
> > Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12
> > tahun,Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model
> > rem kaki.
> > Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar
> > berasaldari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan,
> > sehinggamembuatnya rendah diri.
> >
> > Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai
> > Company.Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya.
> > Honda teliti dan
> > cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap
> > oli yang
> > bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu,
> > menambahwawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21
> > tahun, bosnya
> > mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini
> > tidakditampiknya.
> >
> > Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima
> > reparasiyang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat
>memperbaiki
> >
> > mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam
> > kerjanya larut
> > malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif.
> > Pada zaman
> > itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam
> > goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu
> > dengan logam.
> > Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke
> > seluruhdunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang
>pertama.
> >
> > Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari
> > bosnya, membuat
> > usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang
>dipilih?
> > Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh
> > bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak
>oleh
> > Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak
> > lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya
>terhadap
> > kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
> >
> > Kuliah
> > Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan
> > kemudian,kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin
> > bengkelnya. Tapi, soal Ring
> > Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia
> > kuliah lagi
> > untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah
> > pulangkuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan
> > pengetahuan yang
> > baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya
> > dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
> >
> > "Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan,
> > melainkandijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum
> > makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil.
> > KepadaRektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari
> > ijasah. Melainkan
> > pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.
> >
> > Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak
>Toyota
> > memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh
> > malangnya,niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak
> > memberikan dana. Ia
> > pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang
> > untukmendirikan pabrik. Lagi-lagi musibahdatang. Setelah perang
> > meletus,pabriknya terbakar dua kali.
> >
> > Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan
> > karyawannya.Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang
> > dibuang oleh kapal
> > Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa
> > diduga,gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga
> > diputuskan menjual
> > pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba
> > beberapa usaha
> > lain. Sayang semuanya gagal.
> >
> > Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di
> > sinikondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda
> > tidak dapat
> > menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam
>keadaan
> > terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka,
> > "sepeda motor"
> > - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para
>tetangga.
> > Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.
> > Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu,
> > kesuksesan tak
> > pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi
> > "raja"jalanan dunia, termasuk Indonesia.
> >
> > Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri
> > otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya.
> > "Orang melihat
> > kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99%
> > kegagalansaya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda
> > mengalami kegagalan,
> > yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.
> >
> > Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih
>seseorang
> > dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari
> > keluarga miskin.
> > = = = = = = = = = = =
> >
> > 5 Resep keberhasilan Honda :
> > 1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
> > 2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu
> > memperbaiki produksi.
> > 3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda
> > senyamanmungkin.
> > 4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
> > 5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.
> >
> > Sumber : Majalah $ukse$, Vol V/20 Juli-20 Agustus 2002/Th.1, hal
> > 24-25.
> >
> >




_________________________________________________________________
Send and receive Hotmail on your mobile device: http://mobile.msn.com


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke