100 Tahun Kebangkitan Nasional : Rang Minang Baralek Gadang
Minggu, 28 Desember 2008 Oleh : H. Sutan Zaili Asril Paling tidak bagi Cucu Magek Dirih sebagai salah satu penggagas/panitia penyelenggara, sejumlah agenda memaknai 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Sumatera Barat: Rang Minang Baralek Gadang- oleh Gubernur Sumatera Barat H. Gamawan Fauzi Dahlan Dt. Rajo nan Sati semula diarahkan juga sekaligus memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)/Hari Bela Negara 19 Desember 2008, memberi arti/makna meningkatkan bagi daerah/masyarakat Sumatera Barat - perantau Minang di seantero Nusatara/dunia, insya Allah. BAHWA, tahun 2008 ini ditandai pemerintahan Presiden Dr. Susilo Bambang Yudhoyono/Wakil Presiden Drs. H. Mohammad Jusuf kalla sebagai momentum kebangkitan nasional baru dengan moto 100 Tahun Kebangkitan Nasional - yang mengacu pada organisasi kebangsaan Budi utomo berdiri tahun 1908: Indonesia Bangkit, Indonesia Bisa, digelar di Istora Senayan. Tujuan, menggelorakan semangat bangsa Indonesia bangkit dari ketepurukan moral dan ekonomi. cucu Magek Dirih termasuk mengetahui secara langsung latar belakang pikir, maksud, dan tujuan digelar agenda 100 Tahun Kebangkitan Nasional secara nasional - diharapkan dilakukan pula di derah-daerah Indonesia - karena termasuk diundang (satu-satunya wartawan/pimpinan media dari Sumatera Barat) ke Istana Negara Jakarta. Berbagai eksponen di Sumatera Barat berpikir sama menggelar agenda yang memberi arti/makna terhadap 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Sumatera Barat. Apabila Kebangkitan nasional dinisbahkan pada lembaga kebangsaan yang bergerak di bidang pendidikan (Budi utomo dipimpin dokter Wahidin Sidro Husodo), di Minangkabau (Sumatera Barat) agaknya tidak kalah - kalau tidak akan dikatakan lebih lagi. Bukankah gerakan yang memberikan perhatian pada pendidikan generasi/menyekolahkan anak -bahkan sampai ke Eropa -sudah lebih awal di Minangkabau. Buahnya, sejumlah pejuang dari kalangan terdidik bangsa Indonesia disumbangkan dari Minangkabau. Tidak dengan mengutip hasil studi pun, terdapat sederet nama-nama tokoh pergerakan dari Ranah Minangkabau yang berperanan memerdekakan/mengisi kemerdekaan Indonesia - berkiprah di berbagai bidang. Karena itu pada tempatnya bilamana Sumatera Barat menggelar pula agenda memberi makna 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Sumatera Barat. Atas latar belakang itu digulirkanlah gagasan 100 Tahun Kebangkitan Nasional yang di-package dalam Rang Minang Baralek Gadang. Kata Sekretaris umum Pucuk Pimpinan lembaga kerapatan Adat Alam Minangkabau (PP-LKAAAM) Drs. H. Sayuti Dt. Rajo Panghulu, tak dikenal istilah "baralek gadang" dalam adat Minangkabau. Bilamana ada kegiatan yang bersemangat yang dilakukan rakyat/melibatkan orang secara luas dapatlah dipandang sebagai "baralek gadang". Baralek dalam adat Minang tidak berkonotasi pesta menghabiskan uang - jauh dari berfoya-foya. Baralek dalam adat Minang dikenal lewa gala adat, sunatan, batagak kudo-kudo, turun kesawah/batanam/manyabik, mampaelok kapalo banda (irigasi sawah), perkawinan, dan seterusnya, yang lebih/sangat menekankah kebersamaan. Seiring muncul keinginan kiranya peneyelenggaraan agenda kegiatan lebih melibatkan masyarakat secara klosal sehingga tak sekedar upacara bila diselenggarakan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) - yang seperti biasanya. Penggagas pun mendaulat Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat H. Leonardi Harmaini untuk memimpin pelaksanaan rangkaian agenda yang diajukan. Untuk kenyamanan secara psikhologi politik, penggagas mendatangi para pimpinan DPRD kabupaten/kota, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPDRI) asal pemilihan Sumatera Barat, serta beberapa tokoh. Maksudnya, agar semua tokoh dan pimpinan masyarakat merasa diberitahu semula/diajak dan dilibatkan. Maklum, ini baralek secara adat Minang yang mengutamakan kebersamaan dan keterlibatan semua pihak. AGENDA-AGENDA disusun, sejauh mungkin kiranya memberikan nilai manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat Sumatera Barat-termasuk perantau Minang di senatero Nusantara/dunia. Semua agenda pun di-packkage menjadi "Rang Minang Baralek Gadang". Semua agenda berdimensi pendidikan, adat budaya Minang, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan - dan tentu berdimensi menyemangati masyarakat bangkit. Ke-1, pembukaan peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Sumatera Barat yang dipusatkan di nagari Kotogadang. Kenapa pula di Kotogadang? Apakah karena kampung ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Leonardy Harmainy di Kotogadang? Andainya kampung Leonardy bukan di Kotogadang, akan tetap diusulkan di nagari Kotogadang. Alasannya pun sederhana: karena Kotogadang adalah icon protipe salah satu nagari yang berpandangan maju/jauh ke depan di Sumatera Barat sejak abad ke-18. Pada agenda pembukaan, diluncurkan Sumatera Barat Nagari Cyber, stasiun Lokal Padang-TV, dan www.padang-today - portal berita Sumatera Barat. Usai pembukaan, digelar festival 1001 belanga (talenang) gulai itiak ijau - kuliner khas Kotogadang - dan demo memasak gulai itiak ijau. Semula, di sini juga digelar agenda ke-2, Duduak Barapak - musyawarah mufakat secara adat Minang. Musyawarah mufakat sumbangan terbesar dari suku bangsa Minang pada bangsa Indonesia- diabadikan dalam Pancasila. Musyawarah secara adat Minang sudah tidak dikenal, khususnya generasi muda. Gelar Duduak Barapak bagian upaya sosialisasi adat secara menarik dan atraktif yang sekaligus obyek wisata budaya Sumatera Barat. Ke-3, di tempat sama akan digelar silaturrahmi besar elite Minang sedunia - dikembangkan panitia jadi Kongres Rang Minang, menggalang kebersamaan di tingkat pemimpin/tokoh/elit Minang untuk Minang bangkit. Ke-4, penyelenggaraan bazar dan promosi produk-produk dari nagari di Sumatera Barat (hasil pertanian arti luas, hasil kerajinan tangan, dan usaha rakyat). Selama ini pameran pembangunan diisi instansi dan tidak cukup melibatkan rakyat, kini rakyat yang berpameran hasil produksinya. Ke-5 karnaval-festival atraksi kesenian nagari. Ke-6 karnaval-festival makanan/penganan (kuliner) dari nagari. Ke-7 pasar murah distributor. Ke-8 pameran dagang. Ke-10 jobfair. ke-11 hiburan rakyat. Semua agenda ini dipusatkan di Pasar Amor - semula juga akan digear di Kota Solok. Di Bukittinggi, diselenggaraan beberapa agenda: festival silat tradisi (ke-12), penitahan adat (ke-13), show baju kuruang basiba (ke-14), dan lomba koor Bundo kanduang. Semua agenda dikemas berdimensi sosialisasi adat-budaya Minang, atraksi, dan kesenian, itu dipusatkan di beberapa tempat di kota Bukittinggi. BEGITULAH, dalam tiga bulan ini terakhir ini - sebetulnya sejak Juli 2008, di Sumatera Barat sampai ke rantau disegarkan suku-kata "Rang Minang Baralek Gadang: 100 Tahun Kebangkitan nasional di Ranah Minang (Sumatera barat)" - yang populer adalah suku-kata "Rang Minang Baralek Gadang". Karena menonjol dan ditonjolkan Rang Minang Baralek Gadang, rupa-rupanya ada sebagian dari kita yang salah paham (berkesimpulan dan atau menyimpulkan salah), memandang agenda berskala luas dengan lebih dari 15 agenda itu sebagai pesta hura-hura menghabiskan dana!? Secara simplistis-silogistis akan dikatakan, bangsa Indonesia sedang dilanda dampak buruk krisis keuangan global terutama dari awal triwulan keempat terakhir, kenapa pula akan meneyelenggarakan "baralek gadang"!? Baralek Gadang, rupanya dikonotasi sebagai pesta hura-hura yang menghamburkan dana tanpa guna bagi rakyat!? Sebagian kita yang merasa diri bijak bestari agak cenderung mengambil kesimpulan/berkesimpulan tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenaran dan kelengkapan informasi - walau mereka tergolong well educated yang tahu benar salah satu dari tradisi intelektual cerdas: tahu dulu baru berkesimpulan! Sering kali dan terkadang kita ini mengidap "keangkuhan intelektual": sepeti merasa paling tahu dan karenannya merasa tak perlu mencari tahu sebelum berkesimpulan. Bayangkan, kalau orang yang gampang berkesimpulan tanpa mencari tahu informasi dan kebenaran lalu mengambil suatu tindakan - yang sangat boleh jadi mempengaruhi/berpengaruh pada sesiapa pun!? Karena itu, kalangan terdidik diikat pada tanggungjawab ketahuan (intelectual responsibility) - apa pula akan tanggungjawab pada masyaraatnya (social responsibility). Sejumlah pejabat negara/yang membelanjakan dana pengelolaan aset negara -layaknya eksekutif otomotif Amerika Serikat yang tengah dipersoalkan gaya beraktivitas direksi/komisaris/eksekutifnya - merasa tak bersalah berfoya membelanjakan dana atau menggunakan fasilitas hasil pengelolaan aset negara: yang dibelanjakan lebih kepentingan pribadi pejabat negara bersangkutan atau sama sekali bukan untuk kepentingan rakyat!? Prinsip dasar: tiap rupiah dana publik (dari pajak rakyat atau dana dihasilkan dari pengelolaan aset negara) yang dibelanjakan selayaknya dibelanjakan bagi kepentingan/kesejahteraan rakyat - membelanjakan bagi kepentingan sendiri secara tidak berkeadilan/proporsional dipandang korupsi secara moral (pintar mengelak/susah dibuktikan secara material) - atau jika terbukti korupsi benaran. Nah! Siapa yang berbuat bagi rakyat!?*** http://www.padangekspres.co.id/content/view/26704/56/ Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG. Version: 7.5.552 / Virus Database: 270.9.11/1816 - Release Date: 27/11/2008 19:53 The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
<<inline: image001.gif>>