Dunsanak sa palanta yang tercinta, Tulisan di Tabloid SINAR TANI Edisi 6-12 Mei 2009 pada halaman 7 mengemuka tentang Ancaman terhadap bumi akibat perubahan iklim. Artikel yang ditulis oleh Saudara Indarto ini menyebutkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh Bakortranas Lemhanas menyatakan bahwa apabila suhu udara naik 1 derajat Celsius akan berpengaruh terhadap kenaikan air laut rata-rata 20 - 40 cm. Kalau kita potret negara kita, kenaikan suhu udara rata-rata 0,02 derajat pertahun. Maka ini berarti selama 100 tahun suhu udara akan naik mencapai 2 derajat Celsius. Dan apa yang terjadi akibat kenaikan ini? Akan berpengaruh terhadap kenaikan air laut! Lihatlah luas wilayah negara kita.....penuh dengan laut, dikelilingi laut. Bisa dibayangkan dampaknya terhadap masyarakat kita. Naiknya air laut akan berdampak langsung terhadap permukaan laut di negara kita. Pulau-pulau kecil akan hilang di telan air laut. Dapat dibayangkan, dampak ekonomi akibat hilangnya pulau-pulau di negara kita. Selanjutnya disebutkan bahwa menurut informasi yang diterima dari Bakortranas Lemhanas bahwa saat ini es di Kutub Selatan dan Barat sudah banyak yang mencair. Cairnya es ini sangat-sangat berkontribusi terhadap kenaikan air laut tersebut. Bayangkan....naiknya air laut tersebut mencapai setinggi 6 cm. Dan, ditambah lagi kalau es di Kutub Timur mencair, maka kenaikan air laut akan mencapai 11 cm. Dan...., kalau mencair lagi es di Green Land, maka air laut akan naik ....63 cm!!!. Bisa dibayangkan, kalau hal ini dibiarkan.....maka akan sangat berdampak terhadap KEHIDUPAN INI !!! Di dalam tulisan ini, dikemukakan oleh Dr. Agus Purnomo yang menjabat sebagai Direktur Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), perubahan iklim harus dihadapi dengan cara ADAPTASI dan MITIGASI. Menurutnya, ketika iklim berubah maka masyarakat di tepi pantai harus bisa melakukan adaptasi. Sebab akan berdampak langsung kepada pendapatan nelayan. Ditambahkannya lagi bahwa perubahan iklim akan berpengaruh terhadap pergeseran permukiman penduduk. Negara kita memang menjadi korban akibat perubahan iklim ini dan harus beradaptasi untuk menempatkan dirinya terhadap perubahan iklim yang terjadi. Antisipasi yang kedua menurutnya adalah perlunya mitigasi bencana. Efek gas rumah kaca menurut Dr. Agus Sofyan belum ditemukan penyebab pastinya. Para ilmuwan belum menyimpulkan apakah kehidupan laut menjadi lepasnya rumah kaca atau sebagai penyerap karbon. Bahkan menurutnya, ada yang mengatakan bahwa laut mengemisi gas rumah kaca sangat besarĀ yang berdampak terjadinya perubahan iklim secara drastis. Kenaikan air laut memang menjadi ancaman terhadap pulau-pulau kecil di Indonesia. Saat ini sudah tercatat 6.000 (enam ribu !!!) pulau terancam tenggelam akibat dari kenaikan air laut. Kondisi riil ini akan menjadi ancaman bagi negara tercinta iniĀ yang memiliki sekitar 17.500 pulau. Perubahan iklim yang drastis akan berdampak terhadap migrasi penduduk. Dua tahun lalu ancaman perubahan iklim sebenarnya sudah didengungkan. Kini, perubahan iklim sudah menjadi ancaman terhadap tatanan kehidupan masyarakat.Untuk mengantisipasi perubahan iklim yang sangat drastis ini, Pakar Oceanografi Prof. Dr. Agus Supangat telah menyatakan bahwa pihaknya menyarankan agar di setiap muara sungai dipasang alat mitigasi bencana. Begitu pula, di setiap pantai yang padat penduduknya harus pula dipasang alat tersebut. Perubahan iklim sudah menjadi ancaman dunia yang harus diantisipasi secara internasional pula. Menurut Direktur Bina Pesisir Ditjen KP3K DKP Ida Kusuma, hal ini perlu adanya komitmen pimpinan dunia mengenai kelautan terkait dengan perubahan iklim ini. Karena itu dalam ajang World Ocean Declaration yang sedang berlangsung sejak 11 hingga 15 Mei ini akan ada rencana aksi, tukasnya. Memang......perlu komitmen yang mendasar antara berbagai instansi dan lembaga yang berwenang saat-saat ini juga. Jangan-jangan kalau dibiarkan berlarut-larut, masyarakat Sumatera Barat di pinggir pantai akan ikut tenggelam, berikut kota Padang sebagai kota kita tercinta. Semoga ...ANTISIPASI DAPAT SEGERA DILAKUKAN.
Wassalam, Tan Lembang (L,52+) Lembang, Bandung --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---