Info ko kiriman sanak Fashridjal M. Noor Sidin Bandung
Festival Masakan Padang Digelar di Kuala Lumpur Sabtu, 13 Maret 2010 | 10:31 WIB Besar Kecil Normal foto Rendang. TEMPO/Rendra TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Lima bulan pascagempa yang mengguncang Kota Padang dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Barat, pemerintah Sumatera Barat menggelar promosi wisata di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam acara Minangkabau Food Festival and Promotion for Tour De Singkarak yang digelar di Seri Pacific Hotel Kuala Lumpur itu disuguhkan pelbagai makanan khas dari 15 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Selain diisi dengan pameran masakan Padang, kegiatan yang digelar dari 12-14 Maret ini juga dimaksudkan untuk promo balap sepeda Tour De Singkarak yang akan digelar untuk kedua kalinya, pada tahun ini. "Kami ingin mempromosikan balap sepeda terbesar di Indonesa, dengan 25 negara peserta" ungkap James Hellyward, Ketua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sumatera Barat, Sabtu (13/3). Minangkabau Food Festival and Promotion for Tour De Singkarak juga dimaksudkan untuk menjaring lebih banyak wisatawan Negeri Jiran itu berkunjung ke Sumatera Barat. "Hampir 60 persen wisatawan mancanegara kita dari Malaysia, dan kami berharap jumlah itu akan meningkat" harap James Hellyward. Karenanya, dalam Festival Kuliner Minangkabau kali ini semua bahan dan juru masak dibawa dari Sumatera Barat. "Diharapkan para tamu terkesan dengan masakan Padang yang asli, dan mau datang langsung ke Sumatera Barat." Selain dihadiri sejumlah bupati dan wali kota asal Sumatera Barat, kegiatan tersebut juga dihadiri Direktur Jenderal Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Da'i Bachtiar, dan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim. Dalam kesempatan tersebut, Rais Yatim yang fasih berbahasa minang, tidak sungkan-sungkan berpantun dan menari bersama. Menteri yang beberapa kali datang ke Padang saat terjadi gempa akhir September lalu itu menyambut baik digelarnya pameran kuliner tersebut. "Ini adalah salah satu upaya untuk lebih merapatkan lagi hubungan Indonesia-Malaysia" kata Rais Yatim. Selain budaya dan makanan, Rais berharap Indonesia dan Malaysia juga bekerja sama untuk menjadikan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu diakui dunia. "Bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia ibarat English UK dan English Amerika," ujar Rais. "Kita berharap agar bahasa ini setidaknya bisa menjadi bahasa nomor lima di dunia" pungkasnya MASRUR (KUALA LUMPUR) -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe