Sabtu, 13 Desember 2008 Padang, Padek-Kepala Divisi Regional II Sumbar PT Kereta Api Husein Nurrony berharap lokomatif uap E-160 yang dibawa dari Ambara dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata. Apalagi rencana itu sudah ada sejak dua tahun lalu. Bahkan, sebelum diberangkatkan dari Ambarawa, lokomotif tersebut sudah diperbaiki dan selesai 90 persen, sisanya akan diperbaiki di Muaro Kalaban.
"Ini harus bisa menjadi icon wisata Sumbar. Jangan sekadar pandai mendatangkan, beli dan bangun tetapi harus bisa merawatnya. Untuk fasilitas operasionalnya kita berharap pemerintah daerah mendukung pembangunannya. Jadi ada sharing dana antara PT KA dan Pemda. Ini dimungkinkan sesuai UU No 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian," terang Husein menyambut kedatangan "Mak Itam". Menurut Husein banyak fasilitas operasional yang harus diperbaiki selelah tidak dipakai selama tujuh tahun. Di antaranya depo perawatan, fasilitas tangki air, gudang batu bara dan spare part. Ia juga menyarankan kereta api wisata tersebut tidak boleh digunakan jor joran karena usianya sudah tua. "Jangan dipakai tiap hari. Cukup untuk turis asing saja," ungkapnya. Untuk pembangunan fasilitas operasional "Mak Itam" tersebut PT KA masih menyusun rencana anggaran biaya (RAB). Husein juga menyarankan pembangunannya diselaraskan dengan pembangunan aspek wisata yang lain seperti sky life karena salah satu tiangnya akan dibangun di stasiun. "Jadi pembangunannya harus komprehenshif. Tapi ingat jangan bicara untung rugi dulu. Yang penting kereta api bisa jalan," ujarnya. Pihak kereta api selama tahun ini sudah mengucurkan dana Rp6,7 miliar untuk perbaikan serta pengecatan bantalan dan jembatan rel sepanjang Kayu Tanam-Sawahlunto dan 18 Desember sudah bisa dilewati. "Bantalan dan jembatan ini banyak yang rusak akibat gempa dan tidak dipakai selama 7 tahun dan sebagian lagi dicuri orang," ungkapnya. Untuk perbaikan dan tambahan fasilitas stasiun seperti alat komunikasi dan biaya operasional petugas di beberapa daerah yang akan dilewati kereta api sudah dianggarkan tahun 2009 Rp2 miliar. Sementara untuk rencana pembukaan jalur Padangpanjang-Bukittinggi masih dalam wacana karena sudah banyak berdiri bangunan liar di atasnya. Justru Husein menilai short cut Padang-Solok sepanjang 45 kilometer dan 25 kilometer terowongan harus segera dipikirkan pembangunannya untuk kepentingan ekonomi Sumbar. Anggaran untuk pembukaan jalur tersebut diperkirakan mencapai Rp4,5 triliun. "Ini diperlukan untuk mendukung rencana pembangunan Sumatera Rail Way. Jadi bisa interkoneksi ke situ. Jika tidak dibangun Sumbar akan terkucil dari daerah lain," ujarnya. (geb) http://www.padangekspres.co.id/content/view/25383/104/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---