Champa <http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Champa> adalah nama negeri
yang akrab dalam literatur
tambo<http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/15/tambo-alam-minangkabau-dt-sangguno-dirajo/>dan
kaba
klasik Minangkabau <http://mozaikminang.wordpress.com/category/kaba/>. Nama
negeri ini identik dengan nama tokoh Harimau Campa yang merupakan anggota
rombongan nenek moyang orang Minangkabau, Sultan Maharajo Dirajo. Nama
Harimau Campa kemudian diabadikan dalam nama lembaga
negara<http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/17/gajah-tongga-koto-piliang-dan-gajah-tunggal-lubuk-jambi/>
*Harimau Campo Koto Piliang*, yaitu lembaga negara yang berfungsi sebagai
angkatan perang dan menteri pertahanan yang dijabat oleh Tuan Gadang di
Batipuah. Keberanian orang-orang Champa yang sangat legendaris ini
disebabkan keberhasilan mereka dalam menghancurkan pasukan Mongol dalam
invasi yang dilakukan oleh Kubilai Khan.

Dalam kaba klasik, Champa muncul sebagai nama negeri perantauan Anggun Nan
Tongga dan Malin Kundang, bahkan Malin Kundang dalam legenda masyarakat Air
Manis, Padang di kemudian hari berhasil mempersunting salah satu Puteri
Champa.

Champa juga dipercaya sebagai daerah asal dari pendiri Kerajaan
Inderapura<http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/20/pemerintahan-raja-raja-di-kesultanan-inderapura/>,
terlihat dari nama ibukota pertama Inderapura yang disebut Muara Campa.

Selain itu Suku Jambak di
Minangkabau<http://mozaikminang.wordpress.com/2009/10/19/konfederasi-kota-pemerintahan-nagari-ala-kerajaan-champa/Sejarah%20Turunan%20Suku%20Jambak%20di%20Minangkabau>juga
merupakan suku yang pada awal mulanya datang dari negeri Champa ini.
Nama Suku Campa lama kelamaan berubah jadi Suku Jambak dalam lidah
Minangkabau.

*Sekilas Kerajaan Champa*

*Kerajaan Champa* (bahasa Vietnam<http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Vietnam>:
*Chiêm Thành*) adalah kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang
termasuk Vietnam <http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam> tengah dan selatan,
diperkirakan antara abad ke-7 sampai dengan
1832<http://id.wikipedia.org/wiki/1832>.
Sebelum Champa, terdapat kerajaan yang dinamakan
Lin-yi<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lin-yi&action=edit&redlink=1>(Lam
Ap), yang didirikan sejak
192 <http://id.wikipedia.org/wiki/192>, namun hubungan antara Lin-yi dan
Campa masih belum jelas. Komunitas masyarakat Champa, saat ini masih
terdapat di Vietnam <http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam>,
Kamboja<http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja>,
Thailand <http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand>,
Malaysia<http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia>dan Pulau
Hainan <http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Hainan> (Tiongkok). Bahasa
Champa<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Champa&action=edit&redlink=1>termasuk
dalam rumpun bahasa
Austronesia <http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Austronesia>.

[image: 
VietnamChampa1]<http://mozaikminang.files.wordpress.com/2009/10/vietnamchampa1.gif>

Sebelum terbentuknya Kerajaan Champa, di daerah tersebut terdapat Kerajaan
Lin-yi<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Lin-yi&action=edit&redlink=1>(Lam
Ap), akan tetapi saat ini belum diketahui dengan jelas hubungan antara
Lin-yi dan Champa. Lin-yi diperkirakan didirikan oleh seorang pejabat lokal
bernama Ku-lien yang memberontak terhadap Kekaisaran
Han<http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Han>pada tahun 192 masehi,
yaitu di daerah kota
Huế <http://id.wikipedia.org/wiki/Hu%E1%BA%BF> sekarang.

*Wilayah Kekuasaan*

Daerah Champa meliputi area pegunungan di sebelah barat daerah pantai
Indochina, yang dari waktu ke waktu meluas meliputi wilayah
Laos<http://id.wikipedia.org/wiki/Laos>sekarang. Akan tetapi, bangsa
Champa lebih berfokus pada laut dan memiliki
beberapa kota berbagai ukuran di sepanjang pantai. Setelah abad ke-7, Champa
melingkupi wilayah provinsi-provinsi modern Quảng
Nam<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qu%E1%BA%A3ng_Nam&action=edit&redlink=1>,
Quảng 
Ngãi<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qu%E1%BA%A3ng_Ng%C3%A3i&action=edit&redlink=1>,
Bình 
Định<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B%C3%ACnh_%C4%90%E1%BB%8Bnh&action=edit&redlink=1>,
Phú 
Yên<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ph%C3%BA_Y%C3%AAn&action=edit&redlink=1>,
Khánh 
Hòa<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kh%C3%A1nh_H%C3%B2a&action=edit&redlink=1>,
Ninh 
Thuận<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ninh_Thu%E1%BA%ADn&action=edit&redlink=1>,
dan Bình 
Thuận<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B%C3%ACnh_Thu%E1%BA%ADn&action=edit&redlink=1>di
Vietnam <http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam>.

*Budaya dan Agama*

Pada awalnya Champa memiliki hubungan budaya dan agama yang erat dengan
Tiongkok <http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok>, namun peperangan dan
penaklukan terhadap wilayah tetangganya yaitu Kerajaan
Funan<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Funan&action=edit&redlink=1>pada
abad ke-4, telah menyebabkan masuknya budaya
India <http://id.wikipedia.org/wiki/India>. Setelah abad ke-10 dan
seterusnya, perdagangan laut dari
Arab<http://id.wikipedia.org/wiki/Jazirah_Arab>ke wilayah ini akhirnya
membawa pula pengaruh budaya dan agama
Islam <http://id.wikipedia.org/wiki/Islam> ke dalam masyarakat Champa.

Sebelum penaklukan Champa oleh by Lê Thánh Tông, agama dominan di Champa
adalah 
Syiwaisme<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syiwaisme&action=edit&redlink=1>dan
budaya Champa sangat dipengaruhi India.
Islam <http://id.wikipedia.org/wiki/Islam> mulai memasuki Champa setelah
abad ke-10, namun hanya setelah invasi
1471<http://id.wikipedia.org/wiki/1471>pengaruh agama ini menjadi
semakin cepat. Pada abad
ke-17 <http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-17> keluarga bangsawan para
tuanku Champa juga mulai memeluk agama
Islam<http://id.wikipedia.org/wiki/Islam>,
dan ini pada akhirnya memicu orientasi keagamaan orang-orang Cham. Pada saat
aneksasi mereka oleh Vietnam mayoritas orang Cham telah memeluk agama Islam.

Kebanyakan orang Cham saat ini beragama Islam, namun seperti orang
Jawa<http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa>di Indonesia, mereka mendapat
pengaruh besar
Hindu <http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu>. Catatan-catatan di Indonesia
menunjukkan pengaruh Putri Darawati, seorang putri Champa yang beragama
Islam, terhadap suaminya,
Kertawijaya<http://id.wikipedia.org/wiki/Kertawijaya>,
raja Majapahit <http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit> ketujuh sehingga
keluarga kerajaan Majapahit akhirnya memeluk agama Islam. Makam Putri Campa
dapat ditemukan di Trowulan <http://id.wikipedia.org/wiki/Trowulan>, situs
ibukota Kerajaan Majapahit <http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit>.

*Perdagangan*

Champa merupakan jalur penghubung penting dalam Jalur Rempah-rempah (*Spice
Road*) yang dimulai dari Teluk
Persia<http://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Persia>sampai dengan selatan
Tiongkok; dan kemudian ia juga termasuk dalam jalur
perdagangan bangsa Arab ke Indochina<http://id.wikipedia.org/wiki/Indochina>,
yang merupakan pemasok *aloe*.

Champa memiliki hubungan perdagangan dan budaya yang erat dengan kerajaan
maritim Sriwijaya <http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya>, serta kemudian
dengan Majapahit <http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit> di kepulauan
Melayu <http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Melayu>. Dalam Babad Tanah
Jawi, dikatakan bahwa raja Brawijaya
V<http://id.wikipedia.org/wiki/Brawijaya_V>memiliki istri bernama
Anarawati (atau Dwarawati), seorang puteri dari
Kerajaan Champa yang beragama Islam. Beberapa
Walisongo<http://id.wikipedia.org/wiki/Walisongo>juga dikatakan pernah
bermukim di Kerajaan Champa sebelum menyebarkan agama
Islam di pulau Jawa.

Demikian pula, terdapat hubungan yang erat antara Kerajaan Champa dan Kerajaan
Kamboja <http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja>. Meskipun sering terjadi
peperangan, kedua kerajaan juga mengadakan pertukaran kebudayaan dan
perdagangan; dimana sering terjadi pernikahan keluarga kerajaan diantara
keduanya.

 *Konfederasi Kota di Kerajaan Champa*

Sebelum tahun 1471, Champa merupakan konfederasi dari 4 atau 5 kepangeranan,
yang dinamakan menyerupai nama wilayah-wilayah kuno di India:

   - *Indrapura* – Kota Indrapura saat ini disebut Dong Duong, tidak jauh
   dari Da Nang <http://id.wikipedia.org/wiki/Da_Nang> dan
Huế<http://id.wikipedia.org/wiki/Hu%E1%BA%BF>sekarang. Da Nang dahulu
dikenal sebagai kota Singhapura, dan terletak dekat
   lembah My 
Son<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=My_Son&action=edit&redlink=1>dimana
terdapat banyak reruntuhan candi dan menara. Wilayah yang dikuasai
   oleh kepangeranan ini termasuk propinsi-propinsi Quảng
Bình<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qu%E1%BA%A3ng_B%C3%ACnh&action=edit&redlink=1>,
   Quảng 
Trị<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qu%E1%BA%A3ng_Tr%E1%BB%8B&action=edit&redlink=1>,
   dan Thừa 
Thiên–Huế<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Th%E1%BB%ABa_Thi%C3%AAn%E2%80%93Hu%E1%BA%BF&action=edit&redlink=1>sekarang
ini di Vietnam.


   - *Amaravati* – Kota Amaravati menguasai daerah yang merupakan
propinsi Quảng
   
Nam<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qu%E1%BA%A3ng_Nam&action=edit&redlink=1>sekarang
ini di Vietnam.
   - *Vijaya* – Kota Vijaya saat ini disebut Cha Ban, yang terdapat beberapa
   mil di sebelah utara kota Qui
Nhon<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Qui_Nhon&action=edit&redlink=1>di
propinsi Bình
   
Định<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=B%C3%ACnh_%C4%90%E1%BB%8Bnh&action=edit&redlink=1>di
Vietnam. Selama beberapa waktu, kepangeranan Vijaya pernah menguasai
   sebagian besar wilayah propinsi-propinsi Quang-Nam, Quang-Ngai, Binh Dinh,
   dan Phu Yen.
   - *Kauthara* – Kota Kauthara saat ini disebut Nha Trang, yang terdapat di
   propinsi Khánh
Hòa<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kh%C3%A1nh_H%C3%B2a&action=edit&redlink=1>sekarang
ini di Vietnam.
   - *Panduranga* – Kota Panduranga saat ini disebut Phan Rang, yang
   terdapat di propinsi Ninh
Thuận<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ninh_Thu%E1%BA%ADn&action=edit&redlink=1>sekarang
ini di Vietnam. Panduranga adalah daerah Champa terakhir yang
   ditaklukkan oleh bangsa Vietnam.

Diantara kepangeranan-kepangeranan tersebut terdapat dua kelompok atau suku:
yaitu *Dua* dan *Cau*. Suku Dua terdapat di Amaravati dan Vijaya, sementara
suku Cau terdapat di Kauthara dan Panduranga. Kedua suku tersebut memiliki
perbedaan tata-cara, kebiasaan, dan kepentingan, yang sering menyebabkan
perselisihan dan perang. Akan tetapi biasanya mereka berhasil menyelesaikan
perselisihan yang ada melalui perkawinan antar suku.

*Penaklukan oleh Bangsa Vietnam*

Para penguasa Champa di Panduranga (*Nagar Champa*) yang terbentuk pada
pertengahan abad ke-15, melakukan perlawanan terhadap Vietnam dan pada tahun
1695 melalui perundingan memperoleh status kepangeranan otonom (Tran Thuan
Thanh) di bawah dinasti
Nguyen<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dinasti_Nguyen&action=edit&redlink=1>dari
Cochin Tiongkok. Kerajaan Champa kemudian menjadi negara bawahan yang
setia dari Kaisar Gia
Long<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gia_Long&action=edit&redlink=1>dari
dinasti Nguyen, namun pada akhirnya kedaulatannya dibubarkan pada
tahun
1832 oleh anak Kaisar Gia Long, yaitu Kaisar Minh
Mạng<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minh_M%E1%BA%A1ng&action=edit&redlink=1>.
Pada masa peperangan dengan Vietnam, banyak penduduk Champa termasuk para
aristokratnya yang mencari perlindungan di Kamboja, dan mendapatkan
kedudukan yang tinggi.


*http://mozaikminang.wordpress.com/* <http://mozaikminang.wordpress.com/>


*Regards,*


*Zulfadli, Piliang, 26th*

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke