Ambo liek, markas tim sukses SBY-Boediono di Jl. A. Yani di muko rumah
dinas Walikota Padang yang sabalunnyo panuah dek bandera partai pendukung
jo poster gadang SBY-Boediono, kini lah baganti jo posko bantuan JK untuk
Sumbar, partai-partai nan bahondoh-hondoh maso pilpres tu antah kama kini
tabang hambua.

Dari JK Fans
Khairul Amri
35+ Padang

> "Saya Suka JK"
> By : Jepe
>
> Sore menjelang Magrib sambil santai_santai duduk dengan temen2 di lobi
> hotel tempat saya menginap di Kota Pinang ini saya menyaksikan berita yang
> ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta kita
>
> Berita itu tentang sosok wakil presiden kita yang beberapa jam lagi akan
> pensiun mengakhiri masa baktinya selama 5 tahun sejak terpilih menjadi
> pasangan Presiden terpilih SBY tahun 2004,  ya siapa lagi kalau bukan M
> Yusuf Kalla atau populer di panggil dengan initial namanya JeKa (JK)
>
> Dalam berita tersebut sosok JK yang tampil sederhana dan penuh senyum
> menggelar perpisahan dengan para wartawan serta para pembantunya
> (protokoler), ajudan dan segenap karyawan dilingkup istana wakil presiden,
> santai, suasana begitu mencair tidak ada kelihatan wajah tegang pada JK
> yang akan menjalani hari hari ke depan seperti masyarakat banyak. Ketika
> JK memberi sambutan seperti biasa selalu ada hal-hal menarik dan
> mengundang tawa bagi yang menyimaknya seperti ketika Ia bercerita saat
> menjabat Wakil Presiden jelang masuk pintu gerbang kantor dinasnya sehari
> sampai duduk di ruangannya minimal mendapat hormat ala militer sebanyak 12
> kali lalu JK berkata "ya saya tidak usah memberi hormat pada Presiden
> karena ruangan kerjanya berbeda dengan saya" para hadirin tersenyum dan
> tertawa mendengar humor segar dari JK
>
> Berakhir berita di televisi tersebut memang ada keharuan bagi saya jika
> sosok Wakil Presiden ini akan melepas jabatannya, saya memang menyukai
> gaya, lagak dan ragamnya sebagai orang paling penting di Negara ini
> memimpin bangsa selama 5 Tahun terakhir
>
> Masih ingat sama saya ketika Pilpres yang berlansung dua putaran tahun
> 2004 saya memilih SBY yang berpasangan dengan JK, nah pada Pilpres 2009
> ketika pasangan ini berpisah masing-masing maju menjadi Presiden saya
> memilih JK yang berpasangan dengan Wiranto, kalah memang malah sangat
> telak tapi saya puas dan bangga karena ini adalah pilihan hati saya tak
> seorangpun yang "menekan" saya bahkan orang terdekat yang saya cintai
> yaitu Istri saya yang jelas Ia tidak memilih JK walau Ia sempat memprotes
> saya dengan nada "ngenyek"
>
> "Uda deh bang pilih yang pasti-pasti aja kenapa" begitu kata istri saya
> yang ingin mempengaruhi saya menjatuhkan pilihan pada Capres yang lain
>
> Saya tetap pada pendirian saya memilih sosok JK walau saya merasa yakin
> juga SBY bakalan tak terbendung untuk menjadi Presiden yang berpasangan
> dengan Boediono
>
> Jika saya tidak merasa kecewa sedikitpun atas pilhan saya yang mempunyai
> hak satu suara sama dengan seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai hak
> pilih maka yang membuat saya memang kecewa berat adalah terhadap elit2
> yang menjadi pejabat di daerah semisal Wali Kota yang juga jabatan politis
> dan pejabat ini elit Golkar serta tentunya kendaraannya menjadi Wali Kota
> diusung Partai Golkar juga tapi secara terbuka Ia berkata " pilih yang
> terbaiklah sambil mengacungkan  dua jari kepada wartawan saat ditanya"
>
> Sungguh bagi saya sebuah sikap yang jauh dari etika berpolitik yang
> realistis dan logis bagi saya sesempit apapun di dunia politik yang
> katanya berubah-ubah penuh ketidak pastian dan banyak intrik-intrik serta
> manuver manuver yang kadang2 penuh pengkianatan tetap akan ada tersisa
> ruangan berpolitik yang beretika, bermoral, bermatabat, realistis dan
> logis,  seperti jika memang elit Golkar tentunya logikanya harus memilih
> JK (Ketua Umum Partai Golkar) walau secara pribadi elit tersebut dijamin
> kebebasannya memilih siapa saja oleh undang undang
>
> Itu mungkin kekecewaan saya saat pilpres berlansung tapi tidak ketika
> pilihan saya JK dan ternyata kalah.
>
> Disuatu sisi terlepas kelebihan dan kekurangan JK (semua manusia toh juga
> begitu) saya memang merindukan sosok pemimpin seperti JK yang bisa
> bertindak cepat, lugas dan responsif dalam hal-hal tertentu dalam
> mengambil keputusan disaat-saat darurat. Saya sadar apapun ceritanya
> segala sesuatu yang dilakukan JK sebagai Wakil Presiden tentu tetap
> keputusan yang Ia ambil harus mengaju pada Undang-Undang dan segala
> peraturan yang mengikat dan dapat dipertanggung jawabankan secara hukum
> dalam menjalankan roda pemerintahan
>
> Sebagai contoh keputusan yang harus segera bergerak cepat semisal
> menyangkut kepentingan masyarakat bawah, saat nelayan menjerit ketika BBM
> susah didapat mungkin karena pasokan atau sesuatu hal dan kalaupun ada
> harganya mahal maka perlu pemimpin seperti JK yang responsif dan bergerak
> cepat tentunya dengan meinstruksikan menteri terkait agar segera mengirim
> BBM kesana, atasi dulu dengan segera,  nanti telah selesai masalah baru
> berbicara bagaimana segala prosedur yang baku mengirim BBM dan membuat
> dokmennya untuk pertaggung jawaban sesuai aturan yang berlaku, begitu juga
> hal-hal lain yang perlu penanganan segera seperti masalah bencana,
> kerusuhan dan konflik sosial.
>
> Masih ingat hikayat Dewa Agon saya,  ketika Bumi Terbakar sementara para
> Dewa diatas langit yang mengendalikan Bumi dan Manusia masih saja sibuk
> rapat, diskusi yang tidak ada keputusan serta menghabiskan waktu dan
> energi, sementara bumi semakin panas terpanggang , anak manusia mulai jadi
> korban, ketika Dewa Agon dan anak buahnya turun ke Bumi untuk mengatasi
> bencana terlambat sudah bumi sudah terpanggang dan manusia sudah mati
> dilalap api.
>
> Sosok yang "lebih cepat lebih baik" itu memang ada pada seorang JK untuk
> menangani hal-hal tertentu apalagi menyangkut hidup rakyat kecil.
>
> Kegaguman lainnya saya pada sosok JK ini adalah penampilan sehari-harinya
> sederhana dengan kemeja batik atau kemeja biasa lalu sepatu kulit buatan
> dalam negri dan saya suka memperhatikan penampilan Ia di TV ketika di
> "close up" jam tangannya dengan tali kulit tipis dan sederhana tidak ada
> cincin2 batu permata yang wah di jarinya tidak seperti pejabat-pejabat
> daerah yang penampilannya serba wah pakaian dan barang branded mulai dari
> ujung rambut sampai ujung kaki serta jari2 dengan  cincin batu permata
> mahal tidak saja satu tapi tiga !!! Maaf, bahkan seorang Camat
> berpenampilan seperti itu bukannya apa-apa saya suka bertemu camat kok,
> ya camatkan  banyak di negara ini dan sangat  mudah ditemui oleh saya yang
> orang biasa ini.
>
> JK sosok yang humoris dan bisa menerima kritik bahkan kritik yang sangat
> pribadi pada dirinya seperti jika Ia berpidato ada "busa" disudut bibirnya
> atau Ia diolok2 oleh acara-acara di tivi seperti Republik Mimpi tapi JK
> tak kalah hebat juga "melucu" menangkis olok2an di Republik awang-awang
> itu dengan humornya yang satir dan menyindir dan membuat para pelaku yang
> memerankan dirinya mati kutu dan orang yang memerankan dirinya hanya bisa
> tersipu malu
>
> Begitu juga disela-sela kunjungannya kedaerah berpidato dalam tugas
> kenegaraan selalu saja ada humor yang menarik, sebuah humor yang halus dan
> tinggi bukan asal "ngebodor" kata2 bersayap dan satir tanpa keluar dari
> permasalahan yang Ia sampaikan dan jangan ditanya juga jika kapasitasnya
> bukan tugas negara tentu banyak humor2 segar yang humanism keluar dari
> mulutnya.
>
> JK adalah sosok yang gentlemen ketika Ia kalah dalam pilpres maka Ia
> mengucapkan selamat bagi SBY walau itu belum resmi serta hubunan mereka
> masih harmonis walau sempat "berpanas-panasan" dimasa kampanye bagi saya
> inilah sebuah "the best moment" berpolitik yang memang sangat langka
> dihadirkan oleh para elit kepada masyarakat saat ini
>
>  KetikaJKmengucapkan selamat buat SBY dan sebagai Wakil Presiden JK tetap
> mendampingi SBY dalam tugas kenegaraan sampai berakhir jabatannya
>
> JK akan pulang kampung, begitu kata penutup diakhir kampanye Pilpres
> ketika ditanya jika tidak terpilih, ya Ia akan menepati janjinya pulang
> kampung dalamn arti Ia akan lebih banyak lagi waktu berdampingan dengan
> masyarakat banyak, pasti di sisa umurnya saya yakin Ia akan berbuat banyak
> bagi bangsa ini tentunya dengan jalan dan cara yang. berbeda saat Ia
> sebagai Wakil Presiden
>
> Selamat meninggalkan jabatan Wakil Presiden Pak JK seperti sebuah kalimat
> yang populer dari Almarhum Mbah Surip saya salah satu yang menyukai dan
> mengagumi anda dengan segala kelebihan (banyak) dan segala kekurtangan
> (sedikit) akan berkata
>
> "I LOVE YOU FULL, PAK JK"
>
> Kota Pinang, 19 Oktober 2009
>
> NB
>
> Foto surat suara Saya mencontreng JK adalah arsip sejarah hidup saya
> tersimpan dalam bentuk album digital
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> >
>



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to