Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Sambil tetap 'berminang-minang', rasanya kita perlu memberikan perhatian yang memadai terhadap dampak perubahan iklim bumi terhadap kehidupan kita sehari-hari. Bukan hanya pakar iklim yang telah membuktikan bahwa iklim dunia sudah berubah, tetapi juga kenyataan hidup kita sehari-hari. Suhu muka bumi semakin panas, permukaan laut telah naik, banjir di mana-mana, cuaca tak dapat lagi diramalkan, sehingga pertanian dan perdagangan, antara lain, telah terganggu. Kita tak bisa lagi bersikap dan berperilaku seperti biasa selama ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk ikut berkiprah dalam menyikapi perubahan iklim bumi ini ?
Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak". Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com; saafroedin.ba...@rantaunet.org TAJUK RENCANA Kompas, Jumat, 20 Februari 2009 | 00:33 WIB Tantangan Perubahan Iklim Gerak perubahan iklim semakin dinamis. Dampak negatifnya juga terus dirasakan oleh masyarakat, seketika maupun tidak langsung. Dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, misalnya, angin kencang di darat, badai di laut, musim hujan, dan musim kering semakin ekstrem. Intensitasnya semakin tinggi dan durasinya tak menentu. Kerugian materi dan jiwa pun terus bertambah. Sementara sikap dan tanggapan kita sepertinya masih biasa-biasa saja, tak banyak berubah. Ketika gelombang laut semakin tinggi disertai badai yang kian ganas, kita pada umumnya menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja, sudah menjadi keseharian masyarakat sejak dahulu kala. Padahal, faktanya, nelayan bisa berhari-hari tak melaut, lebih lama dari biasanya. Di darat, petani di sejumlah daerah kebingungan menyikapi cuaca ekstrem. Gagal panen dan puso, serta kehilangan kesempatan melaut, seolah menjadi keseharian petani dan nelayan.. Karena menganggap hal semacam itu biasa, kita lantas sering menyepelekan masalah. Kita kurang risau melihat tantangan dan masa depan petani dan nelayan. Padahal, bagaimanapun, jelas ada sebagian warga masyarakat yang berjuang keras menanam, melaut, tetapi tanpa hasil akibat iklim yang kian ekstrem tersebut. Melalui forum ini, kita ingin menggugat pola dan cara pandang kita dalam mempersiapkan diri, antisipasi menghadapi perubahan iklim tersebut. Hal itu, mau tidak mau, harus dilakukan karena kita bangsa agraris, memiliki lahan dan lautan yang luas. Menyadari hal itu dan dihadapkan pada fakta jumlah penduduk yang sangat besar, kita mestinya sadar sejak dini memilih teknologi yang tepat dan murah untuk menghadapi perubahan iklim dan mengembangkan ketahanan pangan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam. Mengapa pilihannya teknologi? Pertama, lahan pertanian terus menyusut. Kualitasnya pun kian terdegradasi akibat akuisisi untuk keperluan manusia, ya untuk permukiman, industri, dan perumahan. Kedua, jumlah penduduk terus bertambah. Pengembangan pertanian secara alamiah pasti akan terseok mengejar kebutuhan pangan. Teknologilah yang harus menjadi pilihan dan jawabannya. Tentu sangat luas cakupannya. Mulai dari teknologi penyiapan dan pengolahan lahan yang efisien, pembenihan untuk menghasilkan bibit unggul, teknologi produksi dengan produktivitas tinggi, serta teknologi pascapanen yang meningkatkan efisiensi dan meredusir potensi kehilangan. Tak kalah pentingnya teknologi industri pengolahannya. Sejauh ini belum terdengar pencapaian lompatan teknologi pertanian yang signifikan sebagai jawaban atau antisipasi ketahanan pangan kita di masa depan. Padahal, pilihan teknologi yang harus dikembangkan ke depan tersebut sudah harus diputuskan sekarang sebelum semuanya terlambat. Pilihan itu pun harus didukung penuh dengan kebijakan yang kuat dari pemerintah. Share on Facebook --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---