Ruponyo nan manyebarkan Islam ka Lampung adolah katurunan dari Pagaruyung
juo..

Silahkan simak artikel dibawah ko..

 


Sejarah Suku Bangsa/Etnis Lampung

Dec 5, '07 10:55 PM
for everyone

Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang
letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara
administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala
Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti
aliran Way atau sungai-sungai yaitu Way Komring, Way Kanan, Way Semangka,
Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya,
sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.

Sekala Brak memiliki makna yang dalam dan sangat penting bagi bangsa
Lampung. Ia melambangkan peradaban, kebudayaan dan eksistensi Lampung itu
sendiri. Bukti tentang kemasyuran kerajaan Sekala Brak didapat dari cerita
turun temurun yang disebut warahan, warisan kebudayaan, adat istiadat,
keahlian serta benda dan situs seperti tambo dan dalung seperti yang
terdapat di Kenali, Batu Brak dan Sukau. Kata LAMPUNG sendiri berawal dari
kata Anjak Lambung yang berarti berasal dari ketinggian ini karena para
puyang Bangsa Lampung pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala
Brak di lereng Gunung Pesagi.

Dilereng Gunung Pesagi didapati situs seperti batu batu bekas Negeri atau
Pekon kuno, tapak bekas kaki, pelataran peradilan dan tempat eksekusi, serta
Prasasti yang terpahat pada batuan. Dari sebuah batu yang bertarikh 966 Caka
yang terdapat di Bunuk Tenuar Liwa <http://id.wikipedia.org/wiki/Liwa> ,
ternyata telah ada suku bangsa yang beragama Hindu telah menjadi penghuni
didataran Lampung. Didalam rimba rimba ditemukan parit parit dan jalan jalan
bekas Zaman Hindu bahkan pada perkebunan tebu terdapat batu batu persegi dan
diantaranya didapat batuan berukir yang merupakan puing candi.

Tafsiran para ahli purbakala seperti Groenevelt, L.C.Westernenk dan Hellfich
didalam menghubungkan bukti bukti memiliki pendapat yang berbeda beda namun
secara garis besar didapat benang merah kesamaan dan acuan yang tidak
diragukan didalam menganalisa bahwa Sekala Brak merupakan cikal bakal bangsa
Lampung.

Dalam catatan Kitab Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt kedalam
bahasa Inggris bahwa antara tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah
Kerajaan Kendali yang terletak diantara pulau Jawa dan Kamboja. menurut
catatan kitab, masyarakat Kendali ini mempunyai adat istiadat yang sama
dengan bangsa Siam dan Kamboja. Baginda dari Kendali-Sapanalanlinda
mengirimkan seorang utusan yang bernama Taruda ke negeri Tiongkok dengan
membawa hadiah emas dan perak, utusan yang demikian dikirim berturut turut
hingga abad ke enam.

Menurut L.C. Westenenk nama Kendali ini dapat kita hubungkan dengan Kenali
ibukota kecamatan Belalau sekarang. Nama Sapalananlinda itu menurut kupasan
dari beberapa ahli sejarah, dikarenakan berhubung lidah bangsa Tiongkok
tidak fasih melafaskan kata Sribaginda, ini berarti Sapanalanlinda bukanlah
suatu nama.

Berdasarkan Warahan dan Sejarah yang disusun didalam Tambo, dataran Sekala
Brak tersebut pada awalnya dihuni oleh suku bangsa Tumi yang menganut faham
animisme. Suku bangsa ini mengagungkan sebuah pohon yang bernama Belasa
Kepampang atau nangka bercabang karena pohonnya memiliki dua cabang besar,
yang satunya nangka dan satunya lagi adalah sebukau yaitu sejenis kayu yang
bergetah.

Keistimewaan Belasa Kepampang ini bila terkena cabang kayu sebukau akan
dapat menimbulkan penyakit koreng atau penyakit kulit lainnya, namun jika
terkena getah cabang nangka penyakit tersebut dapat disembuhkan. Karena
keanehan inilah maka Belasa Kepampang ini diagungkan oleh suku bangsa Tumi.

Diriwayatkan didalam Tambo empat orang Putera Raja Pagaruyung tiba di Sekala
Brak untuk menyebarkan agama Islam. Fase ini merupakan bagian terpenting
dari eksistensi masyarakat Lampung. Keempat Putera Raja ini masing masing
adalah:

1.      Umpu Bejalan Di Way 
2.      Umpu Belunguh. 
3.      Umpu Nyerupa. 
4.      Umpu Pernong. 

Umpu berasal dari kata Ampu seperti yang tertulis pada batu tulis di
Pagaruyung yang bertarikh 1358 A.D. Ampu Tuan adalah sebutan Bagi anak Raja
Raja Pagaruyung Minangkabau. Setibanya di Skala Brak keempat Umpu bertemu
dengan seorang Muli yang ikut menyertai para Umpu dia adalah Si Bulan. Di
Sekala Brak keempat Umpu tersebut mendirikan suatu perserikatan yang dinamai
Paksi Pak yang berarti Empat Serangkai atau Empat Sepakat.

Setelah perserikatan ini cukup kuat maka suku bangsa Tumi dapat ditaklukkan
dan sejak itu berkembanglah agama Islam di Sekala Brak. Sedangkan penduduk
yang belum memeluk agama Islam melarikan diri ke Pesisir Krui dan terus
menyeberang ke pulau Jawa dan sebagian lagi ke daerah Palembang.

Dataran Sekala Brak yang telah dikuasai oleh keempat Umpu yang disertai Si
Bulan, maka Sekala Brak kemudian diperintah oleh keempat Umpu dengan
menggunakan nama PAKSI PAK SEKALA BRAK
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PAKSI_PAK_SEKALA_BRAK&action=edit
> . Inilah cikal bakal Kerajaan Sekala Brak yang merupakan puyang bangsa
Lampung. Kerajaan Sekala Brak mereka bagi menjadi empat Marga atau Kebuayan
yaitu:

1.      Umpu Bejalan Di Way memerintah daerah Kembahang
<http://id.wikipedia.org/wiki/Kembahang>  dan Balik Bukit
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Balik_Bukit&action=edit>  dengan
Ibu Negeri Puncak, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Bejalan Di Way
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paksi_Buay_Bejalan_Di_Way&action=
edit> . 
2.      Umpu Belunguh memerintah daerah Belalau
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Belalau&action=edit>  dengan Ibu
Negerinya Kenali, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Belunguh
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paksi_Buay_Belunguh&action=edit>
. 
3.      Umpu Nyerupa memerintah daerah Sukau
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sukau&action=edit>  dengan Ibu
Negeri Tapak Siring, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Nyerupa
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paksi_Buay_Nyerupa&action=edit>  
4.      Umpu Pernong memerintah daerah Batu Brak
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batu_Brak&action=edit>  dengan
Ibu Negeri Hanibung, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Pernong
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paksi_Buay_Pernong&action=edit> .


Sedangkan Si Bulan mendapatkan daerah Cenggiring namun kemudian Si Bulan
berangkat dari Sekala Brak menuju kearah matahari hidup. Dan daerah
pembagiannya digabungkan ke daerah Paksi Buay Pernong karena letaknya yang
berdekatan.

Suku bangsa Tumi yang lari kedaerah Pesisir Krui menempati marga marga
Punggawa Lima yaitu Marga Pidada, Marga Bandar, Marga Laai dan Marga Way
Sindi namun kemudian dapat ditaklukkan oleh Lemia Ralang Pantang yang datang
dari daerah Danau Ranau dengan bantuan lima orang punggawa dari Paksi Pak
Sekala Brak. Dari kelima orang punggawa inilah nama daerah ini disebut
dengan Punggawa Lima karena kelima punggawa ini hidup menetap pada daerah
yang telah ditaklukkannya.

Agar syiar agama Islam tidak mendapatkan hambatan maka pohon Belasa
Kepampang itu akhirnya ditebang untuk kemudian dibuat PEPADUN
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PEPADUN&action=edit> . Pepadun
adalah singgasana yang hanya dapat digunakan atau diduduki pada saat
penobatan SAIBATIN Raja Raja dari Paksi Pak Sekala Brak serta keturunan
keturunannya. Dengan ditebangnya pohon Belasa Kepampang ini merupakan
pertanda jatuhnya kekuasaan suku bangsa Tumi sekaligus hilangnya faham
animisme di kerajaan Sekala Brak. Sekitar awal abad ke 9 Masehi para
Saibatin Raja Raja di Sekala Brak menciptakan aksara dan angka tersendiri
sebagai Aksara Lampung yang dikenal dengan Had Lampung.

Ada dua makna didalam mengartikan kata Pepadun, yaitu:

1.      Dimaknakan sebagai PAPADUN yang maksudnya untuk memadukan pengesahan
atau pengakuan untuk mentahbiskan bahwa yang duduk diatasnya adalah Raja. 
2.      Dimaknakan sebagai PAADUAN yang berarti tempat mengadukan suatu hal
ihwal. Maka jelaslah bahwa mereka yang duduk diatasnya adalah tempat orang
mengadukan suatu hal atau yang berhak memberikan keputusan. 

Ini jelas bahwa fungsi Pepadun hanya diperuntukkan bagi Raja Raja yang
memerintah di Sekala Brak. Atas mufakat dari keempat Paksi maka Pepadun
tersebut dipercayakan kepada seseorang yang bernama Benyata untuk menyimpan,
serta ditunjuk sebagai bendahara Pekon Luas, Paksi Buay Belunguh dan
kepadanya diberikan gelar Raja secara turun temurun.

Manakala salah seorang dari keempat Umpu dan keturunannya memerlukan Pepadun
tersebut untuk menobatkan salah satu keturunannya maka Pepadun itu dapat
diambil atau dipinjam yang setelah digunakan harus dikembalikan. Adanya
bendahara yang dipercayakan kepada Benyata semata mata untuk menghindari
perebutan atau perselisihan diantara keturunan keturunan Paksi Pak Sekala
Brak dikemudian hari.

Pada Tahun 1939 terjadi perselisihan diantara keturunan Benyata
memperebutkan keturunan yang tertua atau yang berhak menyimpan Pepadun. Maka
atas keputusan kerapatan adat dengan persetujuan Paksi Pak Sekala Brak dan
Keresidenan
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keresidenan&action=edit> ,
Pepadun tersebut disimpan dirumah keturunan yang lurus dari Umpu Belunguh
hingga sekarang.

Sumber : 

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepaksian_Sekala_Brak

http://aldrinsyah.multiply.com/journal/item/78/Sejarah_Suku_BangsaEtnis_Lamp
ung 

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke