Pagi ini terasa berbeda dengan pagi sebelumnya, tak biasanya di gurun pasir ini saya menemukan ada kabut tebal di pagi hari, kabut yg menutupi sebagian pohon2 kurma dan hamparan gurun pasir, Ruwais, Abu Dhabi. Kata seorang teman ini adalah gejala alam biasa menandakan perubahan musim dari musim panas menuju musim dingin. Memang terasa bulan September ini suhu mulai turun tak sepanas bulan2 sebelumnya, dimana bulan juli agustus puncak musim panas, suhu bisa sampai sekitar 40 derajat di siang hari, tapi saat musim dingin, desember suhu cukup dingin sekitar 10-15 derajat, cukup ekstrim juga perbedaan nya. Di pagi hari saat pergi kerja naik bis perusahaan saya melewati jalanan yang hijau tersebut, saat kabut pagi menutupi pemandangan, kita seolah sedang melewati lorong putih. Mengingatkan saya pada suasana yg sama saat melintasi kabut tebal di jalanan berliku pegunungan Malabar, pangalengan, Bandung selatan, tempat saya pernah bekerja beberapa tahun lamanya disana. Saat duduk di kendaraan melihat pemandangan tersebut, lamunan saya jadi jauh terbang sampai ke seberang ujung dunia sana Ketika melintasi jalanan dimana kabut mulai tersingkap oleh mentari pagi, saya agak kaget karena menemukan pemandangan yg berbeda di luar jendela, yang tampak adalah hamparan hijau kebun teh Malabar, berlatarkan gunung wayang windu, Pangalengan, bukan nya hamparan datar gurun pasir yg coklat membentang. Tambah kaget lagi ketika melihat dibalik keindahan alam dataran tinggi bandung selatan tersebut, terlihat banyak rumah2 penduduk yg porak poranda terkena gempa, begitu pula bangunan sekolah,pasar, mesjid, banyak pula yg mengalami kerusakan. Gempa besar yang mengguncangkan beberapa daerah di jawa barat, sampai pula ke Pangalengan. Tampak pula di lapangan2 orang mendirikan tenda2 sementara, di pinggir jalan saya melihat wajah2 yg pernah akrab selama ini. Saya pun turun dari kendaraan dan menyapa seorang yg saya kenal, pak Rahmat , “kumaha kabarna pak Rahmat, parah juga dampak gempa ini, gemana apakah ada rekan2 kita yang kerja di wayang windu yg terkena musibah juga ? yah, ndra beginilah keadaan nya setelah gempa besar beberapa hari yg lalu, banyak rumah rekan2 pekerja yang tinggal di Pangalengan mengalami kerusakan, kata beliau. Karena hal tersebut, sampai saat ini banyak pula pekerja yg tak masuk kerja karenanya. Orang2 sibuk mengurus keperluan keluarganya, yang sebagian saat ini tinggal di tenda2 penampungan dengan segala keterbatasan nya. Tak semua saya ingat lagi satu persatu mereka, tapi mereka orang2 lapangan yg selama ini akrab dengan saya , saat bekerja di wayang windu geothermal dulu. Kerjaan saya yang banyak pergi ke lapangan, membuat saya banyak bertemu dan akrab dengan para pekerja di kalangan bawah, termasuk dg para petani kentang atau sekedar penyabit rumput yang banyak ditemui saat dulu sering berkeliling ke sumur2 panas bumi di seputaran gunung wayang windu. Saya jadi teringat lagi dengan mereka.
baca selengkapnya ; http://hdmessa.wordpress.com/2009/09/09/kabut-pagi-di-gurun-pasir/ salam dari bawah kerindangan pohon kurma, gurun pasir Abu Dhabi HM --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---