Tidak berkedip mata Kahar melihat keindahan yang dimiliki sang pujaan hati,
tak terasa mulutnya menganga sehingga meneteskan air liurnya. Aswin yang
senang sekali melihat bundanya tidak memperhatikan keadaan Kahar, dia sudah
berlari menghampiri sang bunda dan menubrukan badannya, Siti yang tidak siap
dengan kehadiran mereka tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya akibat
tubrukan dari Aswin hampir jatuh terjengkang ke belakang, keburu ditangkap
oleh Kahar, yang entah bagaimana bisa bergerak cepat sekali menahan tubuh
Siti supaya tidak terjatuh.

 

Sesaat mereka berdua tidak tahu hendak berkata apa hanya saling memandang
saja, Kahar tidak melepaskan tangannya dari tubuh Siti dan Siti tidak
berusaha keluar dari pelukan Kahar. Keadaan ini cukup lama, dan Aswin
melihat hal ini, anak yang tidak mengerti apa-apa ini terheran melihat kedua
orang dewasa ini hanya saling menatap tapi tidak saling bicara. Bolak balik
matanya menatap Aswin dan Siti berulang kali, akhirnya karena tidak tahan
lagi dia menarik tangan Siti dan bertanya kepada mereka mengapa tidak saling
berbicara.  Mereka seperti disadarkan oleh keadaan mendengar suara Aswin,
segera Siti berusaha melepaskan diri dari pelukan Kahar tetapi Kahar
sepertinya berat melepaskan tangannya dari tubuh molek wanita yang telah
menambat hatinya itu, jauh dalam dirinya getaran gairah kejantanannya
berdetak keras sekali. Nafsu dan gairah  ingin memiliki sang pujaan semakin
menghunjam dirinya dengan kuat sekali, dia sadar hal ini timbul karena
perasaan cinta dan rindunya kepada Siti yang terpendam sekian lama.

 

Akhirnya Siti terbebaskan dari pelukan Kahar, tapi ini menyebabkan dia
tambah malu sekali sekarang Kahar bisa melihat tubuhnya setiap detailnya
dengan jelas sekali cahaya yang memantul di gua mempertegas pemandangan yang
ada di depan mata Kahar. Dalam hati dia berjanji ini adalah yang terakhir
kalinya dia memeluk Siti dalam keadaan seperti ini hanya dalam waktu
sebentar saja, lain waktu jika dia memeluk wanita molek ini lagi pasti dia
akan memuaskan dirinya dalam waktu yang lama sekali…. Dia sudah membayangkan
apa saja yang akan dia lakukan dengan wajah yang memerah merona itu, bibir
ranum menantang, dan tubuh molek yang membangkitkan gairah kelelakiannya
itu. Dia akan memastikan kali ini mimpinya akan terwujud apapun caranya, dia
sudah tidak sanggup lagi menahan rasa cinta dan rindunya kepada Siti,
memikirkan Siti sudah tidak di pelukannya saja dia sudah merasa tubuhnya
dingin sekali. Cukup sudah semua penderitaannya kehilangan wanita yang
dicintainya ini, sekarang wanita itu di depan matanya tidak akan dia
lepaskan lagi, apapun halangannya akan dihancurkannya.

 

Siti melihat emosi yang terpencar di wajah Kahar, dia melihat emosi yang
kuat sekali mempertegas wajah jantan itu, matanya seakan memancar api yang
membara hanya yang dimengerti secara naluriah oleh seorang wanita, pipinya
semakin memerah melihat hal itu. Dia tidak berani berharap banyak lagi
seperti dulu karena takut kejadian dulu terulang kembali, dia tidak sanggup
kalau harus menanggung kesakitan dan penderitaan kehilangan pemuda yang
dicintainya ini. Siti sudah melihat bahwa ibu Bastian juga menaruh perasaan
pada Kahar, walaupun dia merelakannya tapi tetap sebagai perempuan perasaan
halusnya tersakiti melihat sang pujaan hati lebih memilih perempuan lain
daripada dirinya. Karena itu dia tidak mau lagi mengalami hal yang sama
kedua kalinya, kini dia lebih berhati-hati lagi dan tidak berani menaruh
harapan besar akan hubungan mereka.

 

Sejak kejadian di lubuk itu, Kahar selalu terbayang-bayang wajah dan
kemolekan tubuh Siti di pelupuk matanya, dia tidak bisa tidur nyenyak dan
selalu gelisah, dia sudah tidak tahan dengan keadaan ini, harus segera
diselesaikan mulailah dia memberanikan diri untuk berbincang-bincang dengan
sang pujaan hati dan mencari cara agar secepatnya dia bisa memiliki Siti.
Dia sudah berusaha menyampaikan kepada Bumi mengenai perasaan hatinya ini
dengan sangat hati-hati sekali agar tidak mengejutkan semua orang, dan dia
merasa Bumi mengerti maksud hatinya tapi kenapa dia tidak merasakan Bumi
berusaha membantunya mendekatkan dia kepada Siti. Seakan Bumi menunggu
tindakan dia terlebih dahulu, karena tidak sabar dengan semua ini mulailah
dia mendekatkan diri kepada Siti bahkan sampai Siti pergi mencari obatpun
dia mau ikut agar Siti tidak curiga dia menggunakan Aswin untuk menjadi
tameng keinginannya itu.

 

2 hari telah berlalu, tiba saat keberangkatan Masnan dan Burhan serta Basri
dan Syaiful, ternyata setelah kejadian hari itu sepulang dari rumah wali
nagari Syaiful dikejutkan dengan tidak marahnya kedua orangtuanya sehubungan
dengan rencana kepergiannya mengikuti Basri, bahkan yang lebih mengherankan
lagi mereka sepertinya tidak sabar akan kepergiannya itu. Dia menjadi sedih
sekali, dia merasa tidak ada orang yang menyayanginya lagi kecuali Aswin dan
temannya yang lain. Dia bertekat untuk belajar dengan rajin dan giat agar
nantinya dia bisa membuat orang tuanya bangga sehingga mereka akan
menyayanginya. Sungguh pemikiran yang meremukan hati jika ada yang tahu apa
yang menjadi pemikiran bocah berusia 6 tahun ini. Seperti apapun perlakuan
kedua orang tuanya kepadanya tetap saja dia menginginkan kasih sayang dari
mereka. Terlihat bahwa dia haus akan kasih sayang dari kedua orang tuanya,
dan sering dia iri melihat anak2 yang lain begitu disayangi kedua orang
tuanya, tapi untunglah dia tidak mempunyai sifat jahat akibat perasaan
irinya itu.

 

Terlihat sudah ada 2 kereta di depan rumah wali nagari, yang akan
mengantarkan mereka kembali ke tempat asalnya. Masnan dan Burhan sudah siap
dari tadi, setelah pamit dengan Bumi dan mamak Burhan, mereka berjalan
menuju kereta untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan Basri masih menunggu
Syaiful yang belum datang juga, dia gelisah sekali apakah anak itu akan jadi
ikut atau tidak. Bumi sudah menyuruh tukang kebunnya untuk menyusul ke rumah
Syaiful, tidak lama terlihat tukang kebun itu menggendong Syaiful di
belakangnya berlari-lari. Begitu mendekat, Basri langsung naik darah karena
dia melihat keadaan wajah dan tubuh Syaiful yang babak belur. Rasanya dia
ingin terbang ke rumah anak itu untuk menghajar orang tuanya, buru-buru dia
mengambil Syaiful dari gendongan tukang kebun, dengan hati yang pedih sekali
dia membawa masuk anak itu untuk diobati sebelum dia membawa anak itu pergi.
Ingin sekali dia secepatnya membawa anak ini pergi agar tidak usah lagi
menerima siksaan dari orang tuanya.

 

Bumi yang melihat keadaan Syaiful juga menjadi geram sekali, dia menanyakan
kepada tukang kebun apa yang terjadi. Tukang kebun tidak tahu apa yang
terjadi hanya pas dia sampai di sana dia melihat orang tua Syaiful sedang
memukuli anaknya, dan dia marah sekali melihat hal itu, di lihat di situ ada
sebuah tongkat panjang langsung dia ambil tongkat itu dan memukulkannya
kepada bapak Syaiful. Orang tua Syaiful langsung menghindar dari kejaran
tongkat yang digunakan tukang kebun. Setelah itu tukang kebun menggendong
Syaiful yang sedang tidak sadarkan diri itu ke rumah wali nagari, karena
kuatir nanti dikejar oleh bapaknya Syaiful makanya dia berlari-lari sambil
menggendong anak itu.

 

Bersambung………


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.13/1376 - Release Date: 13/04/2008
13:45
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke