”Apa katanya uda ?” kata Basri penasaran.

 

”Hah... aku baru teringat.” kata Bumi sambil memandang aneh ke arah
adik-adiknya dan anaknya. 

 

”Kenapa aku bisa lupa perkataan orang tua itu ?” kata dia sambil
menggaruk-garuk kepalanya kebingungan.”

 

”Uda....!!!” kata Masnan tidak sabar. 

Yang lain juga mulai tidak sabar dan penasaran mendengar kata-kata Bumi yang
terputus-putus tidak jelas maksudnya.

 

”Uda, kenapa uda memandang kami begitu aneh.” sekali ini Siti yang bertanya.


 

”Eh iya, uda kenapa memandang kami begitu.” kata Basri.

 

”Hmmm ... tiba-tiba aku ingat isi mimpi itu, padahal dari saat bangun
sesudah mimpi itu sampai tadi aku sama sekali tidak ingat bermimpi seperti
itu. Tapi setelah aku berusaha ingat-ingat  kembali baru aku teringat
kembali mimpi itu.” 

 

”Begitu yah, uda. Berhubung uda sudah ingat mimpinya, bisa uda ceritakan
kepada kami ?” kata Masnan tidak sabar.

 

”Seperti yang aku katakan tadi, aku didatangi seorang pria tua sekali dan
seekor harimau besar. Mereka berdua mengajak aku duduk di sebuah pohon yang
rindang sekali, setelah itu pria itu memperkenalkan dirinya, dia bernama
Satyawarman dengan gelar Sutan Bagindo Inyiak dan harimau di sebelahnya
bernama Sulaiman dengan gelar Panglima Harimau.” 

 

”Sutan Bagindo Inyiak dan Panglima Harimau, kata uda Bumi?” potong Masnan.

 

“Iya benar, kenapa Masnan ?” 

 

”Aku pernah mendengar legenda tentang mereka dari kakekku yang juga
diceritakan oleh kakeknya, mereka merupakan orang-orang sakti yang mumpuni
sekali di jamannya. Satyawarman masih keturunan raja, tadinya dia yang
merupakan calon kuat pengganti raja tapi entah karena apa tiba-tiba dia
menghilang dan tidak kedengaran lagi beritanya, tidak lama panglima kerajaan
saat itu yang bernama Sulaiman juga menghilang.”

 

”Aku tidak pernah mendengar kisah ini sebelumnya, wah ini tambah seru saja,
aku jadi tambah penasaran, hayo uda Masnan lanjutkan, untuk sementara uda
Bumi dengarkan dulu, sesudah itu giliran uda Bumi yang ceritakan mimpinya.”
kata Basri. 

 

”Baiklah aku lanjutkan. Tidak lama setelah hilangnya mereka, di dunia
persilatan muncul seorang sakti yang suka menumpas kejahatan dan selalu
didampingi oleh seekor harimau. Setiap kemunculan orang itu selalu sendirian
dan tidak disangka-sangka tiada yang sadar atau tahu kehadirannya, tapi jika
terjadi pengeroyokan dalam jumlah besar maka akan ada harimau yang
membantunya.” kata Masnan sambil tangannya mengambil gelas kopi untuk
meminumnya, karena dia merasakan tenggorokannya mulai kering karena bicara
terus.

 

Kemudian dia melanjuti ceritanya,” Kejadian ini tambah menggemparkan ketika
tentara kerajaan mengalami musibah, bertempur melawan musuh dan mereka
terdesak hebat. Tiba-tiba mereka mendapat bantuan dari orang itu dan
harimaunya, dan yang lebih anehnya lagi baik orang sakti itu dan harimaunya
sangat ahli dalam strategi perang. Orang sakti itu bisa memberikan aba-aba
dengan menggerak-gerakan bendera kerajaan untuk melaksanakan perintahnya
kepada prajurit secara tepat dan suara auman yang dikeluarkan harimau itu
merupakan cara komunikasi perang yang suka digunakan Panglima Sulaiman untuk
memulai melaksanakan aba-aba dari bendera.” 

 

”Jadi walaupun mereka tidak melihat kedua orang itu tapi mereka merasa harus
mematuhi dan melaksanakannya. Saat para prajurit ditanya, kenapa bisa
mematuhi aba-aba dan perintah itu, mereka berkata, mereka merasa seperti
sedang bertempur didampingi oleh Pangeran Satyawarman dan dipimpin oleh
Panglima Sulaiman. Memang kedua orang yang menghilang itu merupakan para
ahli strategi perang, setiap peperangan yang dipimpin oleh mereka selalu
berakhir dengan kemenangan. Entah mulai kapan beredar berita bahwa orang
sakti itu adalah Satyawarman dan harimau itu adalah jelmaan panglima
Sulaiman.

Tapi benar atau tidaknya tiada yang tahu karena setiap orang yang pernah
bertarung dengan mereka, tidak pernah melihat jelas wajah orang sakti itu
dan mereka juga tidak pernah melihat adanya harimau di sekitar mereka, hanya
mendengar suara aumnya saja, lalu tiba-tiba di saat-saat genting mereka bisa
melihat berkelabat bayangan harimau di dekat mereka, dan harimau itu juga
jago bertempur, banyak diantara mereka terkapar kesakitan kena terjang dan
cakar harimau, sedangkan yang pernah bertempur langsung dengan orang sakti
itu, selalu melihat gerakan silatnya seperti gerakan harimau. Makanya oleh
orang-orang aliran sesat mereka dijuluki Bayangan Setan dan Harimau Setan,
sedangkan kerajaan dan aliran putih memberi mereka julukan Sutan Bagindo
Inyiak (panggilan hormat untuk harimau) dan Panglima Harimau, karena jika
benar mereka itu adalah Pangeran Satyawarman dan Panglima Sulaiman maka
julukan ini sangat cocok dengan mereka.” 

 

Kembali tangan Masnan meraih gelas kopinya, tapi sayang kopi di gelas sudah
habis, dia meletakan kembali gelasnya. Segera Bumi berteriak,”Uni Anikkk,
tolong bawakan kopi ke sini.”

 

Tergopoh-gopoh pelayan yang bernama Anik itu keluar dari dapur sambil
membawa ceret kopi yang masih keluar asap dari corongnya. 

 

”Pak, ini kopinya.”

 

”Tolong uni tuangkan ke gelas itu dan sesudahnya letakan di tengah meja,
biar nanti kami bisa ambil sendiri.” 

Setelah dia menuangkan kopi ke gelas Masnan, langsung Masnan mengambil dan
meminumnya untuk membasahi tenggorokannya.

 

”Ah nikmat rasanya. Nah itulah sekelumit cerita yang aku dapatkan dari
kakekku, mengenai siapa gerangan orang sakti dan harimau itu, siapa
sebenarnya mereka tidak ada yang tahu sampai saat ini. Makanya mendengar
cerita uda didasarkan dari pengakuan mereka, aku jadi yakin akan kisah
mereka itu. Uda Bumi, sekarang giliranmu menyambung ceritamu tadi.” 

 

”Tapi mengapa mereka datang dan bicara pada uda Bumi, apa maksudnya?, Uda
lanjutkan lagi ceritanya, kami penasaran.” tanya Kahar

Tiba-tiba,”Uuuaaahhhh. Bunda, aku ngantuk. Ayah, boleh aku kembali ke kamar
duluan?” kata Aswin dengan suara yang terdengar mengantuk. 

 

”Eh yah, sekarang sudah jauh malam, iya, Aswin kamu sudah boleh tidur. Siti,
kamu bisa mengantarkan Aswin ke kamarnya, kalau kamu  sudah mengantuk boleh
tidur juga.”

 

”Baiklah uda, permisi uda semua, kami mau tidur dulu, hayo Aswin ucapkan
selamat malam.” 

 

”Selamat malam ayah dan paman semua, sampai jumpa besok pagi.”

Sebenarnya Siti masih ingin mendengarkan kelanjutan cerita Bumi, tapi dia
merasa malu bergabung dengan mereka, kalau tadi ada Aswin jadi tidak terlalu
kentara kehadirannya diantara mereka, tapi setelah Aswin tidak ada dia
merasa tidak ada tameng dia melawan rasa malunya karena senang Kahar suka
curi-curi pandang ke arahnya. Dia pikir lebih baik dia tidur dan mungkin
nanti bisa tanya ke Bumi kelanjutan ceritanya. 

 

Kahar yang melihat Siti hendak berlalu untuk pergi tidur merasa senang dan
kecewa juga, senang karena dia bisa lebih santai melepaskan ketegangannya
dan kecewa karena tidak bisa memandang wajah sang pujaan hati. Tapi dia juga
tahu besok dan sampai beberapa hari lagi masih bisa memandang wajah Siti.

 

”Selamat malam juga  Aswin, Siti!” balas Basri. 

 

”Hmmm... selamat tidur.” kata Masnan.

 

”Baiklah, selamat malam, Siti, cepat kamu gendong dan bawa Aswin ke dalam,
matanya sudah terpejam.” kata Bumi. 

 

”Selamat malam.” kata Kahar pelan dan matanya tidak berani memandang Siti,
hanya memandang punggung Aswin saja.

Melihat itu Bumi merasa geli dan ingin menggoda adiknya, tapi dia menahan
karena tidak enak mempermalukan Kahar di depan yang lain dan lagian dia
belum tahu apakah Siti juga menyukai Kahar, kalau dilihat dari sikap Siti
ada tanda-tanda ke arah itu tapi karena memang Siti orangnya pendiam dan
pemalu maka tanda-tanda itu terlalu samar. Dia ingin mempertegas dulu
perasaan Siti sebelum mulai menggoda mereka berdua di depan yang lain,
karena dia tidak ingin menyakiti perasaan kedua orang yang disayangi seperti
adik sendiri ini. 

 

Setelah Siti dan Aswin berjalan menuju ke dalam, Bumi segera mengangkat
ceret untuk menuangkan isinya ke gelas yang lain dan gelasnya. Mereka
sama-sama angkat gelasnya dan minum kopi yang sudah mulai dingin itu, lalu
meletakan kembali gelasnya ke meja.

 

”Uda, sekarang sudah bisa lanjutkan ceritanya, terus terang saja hatiku
mengatakan bahwa cerita uda itu ada sangkut pautnya juga dengan kami.” 

 

”Eh  Kahar, kenapa kamu bisa berpikir begitu?” kata Basri.

 

”Coba uda pikir, kenapa uda Bumi tiba-tiba bisa ingat mimpinya setelah kita
mendesak dia dan uda lihat tidak tatapan aneh dari uda Bumi kepada kita tadi
?” 

 

”Hmmm benar juga, tapi anehnya kenapa kamu bisa menyangkutkan mimpi uda Bumi
dengan kita ?” kata Masnan.

 

”Uda Bumi, benar tidak perkataanku, atau instingku salah ?” 

 

”Kahar, engkau memang pria pintar, tidak salah kamu dipercayai kerajaan
menjadi penyelidik, karena kehebatan cara kamu berpikir untuk
merangkai-rangkai kejadian yang terjadi.”

 

”Jadi maksud uda Bumi, apa yang dikatakan Kahar itu benar ? Apa mimpi uda
ada sangkutan dengan kami !” kata Basri kaget juga, dalam hati dia harus
mengakui kepintaran adiknya ini, dia memang cerdik dan dengan cepat bisa
membaca situasi tapi dibandingkan dengan Kahar, dia merasa rendah diri
karena kemampuan adiknya dalam merangkai perestiwa-perestiwa yang terjadi
sangatlah hebat ini menandakan kecermatan dan ketelitian dia dalam memandang
sebuah persoalan atau kejadian. Dia hanya cermat dan teliti selama itu
menyangkut dengan uang, di luar itu sepertinya otaknya tidak bisa bekerja
baik. Dia tidak iri akan kehebatan adiknya ini karena dia tahu setiap orang
punya kelebihan dan kelemahan juga, yang jelas kalau menyangkut uang adiknya
kalah jauh dari dia. 

 

Makanya dia bisa sekaya sekarang karena kecerdikan dia dalam mengelola usaha
dan keuangannya, semua saudaranya mengakui kehebatannya karena itu mereka
mempercayai dia untuk mengelola keuangan mereka. Uang mereka digabungkan dan
ditambah dengan uangnya, dia buka sebuah toko keperluan sehari-hari di Teluk
Kabung, dan usaha ini sangat laris dan banyak pelanggan yang datang ke
tempat ini. Selain tentunya usaha-usaha dia yang lain tersebar sampai ke
Muaro Bungo (Jambi) dan Sinabang (Sumatera Utara).

 

Kali ini juga pertemuan mereka sebenarnya pertemuan rutin setiap tahunnya
untuk membahas masalah toko dan pembagian keuntungan. Kebetulan pertemuan
sekali ini dilakukan di tempat Bumi, setelah beberapa kali dilakukan di
tempat dia. Mereka sering juga bertemu tapi biasanya karena ada
persoalan-persoalan yang mereka membutuhkan bantuan yang lain. 2 bulan yang
lalu mereka juga baru bertemu karena Kahar meminta bantuan mereka untuk
mencari informasi mengenai perampok bernama Urang Rante (Orang Rantai
julukan yang diberikan kepada narapidana, karena kaki mereka diikat dengan
rantai) dari Sitiung. 

 

Bersambung…………….


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1290 - Release Date: 20/02/2008
20:45
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke