Lain lagi dengan perasaan yang ditimbulkan Kahar kepada orang-orang lain
seperti pada Pandeka Konek, dia terkejut karena dia seperti mengenal wajah
pemuda tampan itu. Wajahnya mirip sekali dengan orang yang sangat dihormati
dan disanjungnya, dia bersedia mati untuk orang ini. Tapi kenapa wajah
pemuda ini mirip dengan orang itu, karena pemuda biasa seperti ini tidak
mungkin ada hubungan dengan keluarga kerajaan karena orang itu masih
merupakan kerabat dekat dengan raja sekarang. Dia jadi penasaran sekali
siapakah gerangan pemuda ini, memang dia mendengar kabar bahwa orang yang
dihormatinya itu mempunyai seorang putera yang dibesarkan di luar istana,
apakah pemuda ini maksudnya ?

Bagi Lukman dan Malik, secara naluri mereka tahu pemuda ini akan menjadi
lawan berat mereka dalam memperebutkan cinta sang tabib. Sedangkan
persaingan diantara mereka saja sudah merepotkan apalagi ditambah dengan
pemuda yang memang harus diakui sangat tampan ini. Tapi menilik dari baju
yang dia pakai pemuda ini bukan dari keluarga berada seperti mereka, jadi
mereka bisa berkurang perasaan tersainginya. Sayang sekali mereka tidak tahu
siapa sebenarnya pemuda tampan ini, jika mereka tahu mungkin mereka akan
lebih sadar diri dan tidak akan bersikap takabur seperti sekarang ini.

Pandeka Tangan Siluman yang paling awas diantara mereka semua menyadari
bahwa pemuda ini bukan pemuda sembarangan, terlihat dari cara dia melompat
dan mendarat di depan mereka. Gerakannya begitu ringan seperti kapas yang
tertiup angin dan jejak kakinya tidak terlihat di tanah yang diinjaknya.
Matanya biarpun terlihat memancarkan sinar riang dan jenaka tetap tidak bisa
menyembunyian ketajaman sinarnya yang menandakan pemuda ini memiliki tenaga
dalam yang tinggi.

Siti yang melihat ada seorang pemuda membantu dia menjawab sindiran Pandeka
Konek tadi melihat pemuda itu dengan tenang walau ada perasaan berdebar
ketika menerima sambaran lirikan tajam dari pemuda itu. Dia tidak menyadari
bahwa dewa asmara sudah berdiri di sampingnya sedang mengukur berapa dalam
panah asmaranya akan menembus jantung hati gadis ini. Dengan seringai jahil
dan nakal sekali beliau menancapkan panah tersebut perlahan-lahan sampai
berapa dalam tiada yang tahu.

Pandeka Konek yang penasaran dengan pemuda tampan ini, langsung menanyakan,"
Hai anak muda, siapa gerangan dirimu? Berani-beraninya mencampuri urusan
orang lain ?"

Sambil tersenyum, pemuda itu menjawabnya,"Paman, siapapun aku adanya tapi
melihat ketidakadilan di mana dan kapan saja, aku pasti ingin mencampurinya.
Karena menurut aku, tidak sepantasnya kita memaksakan kehendak kita kepada
orang lain apalagi kepada penolongnya, di mana letak keadilan kalau sudah
begitu? Walaupun arti keadilan itu sering disalahgunakan orang tetapi aku
atas perkenan Yang Di atas berusaha untuk mencari keadilan dari semua
pengetahuan dan pelajaran yang aku terima. Dan hal yang terjadi di sini tadi
sungguh-sungguh tidak adil makanya aku perlu turun tangan untuk mencari
letak keadilan itu.!"



"Jangan berbelit-belit kalau bicara, cepat beritahu kami siapa dirimu ini,
sebelum aku memberi pelajaran keadilan kepadamu, anak muda. Atau apa kau
takut memberitahu namamu takut aku mengadukan perbuatanmu kepada orang
tuamu?," jawab pandeka Konek dengan nada geram karena merasa dipermainkan.

"Hahaha.Pak Gaek (Pak Tua), baru sekali ini aku bertemu orang yang cupat
(sempit) cara berpikirnya dari orang yang sudah tua seperti ini. Tapi
baiklah supaya engkau senang aku beritahu namaku padamu. Perkenalkan namaku
Kahar, murid dari perguruan Api Matahari. Kalian sudah menginjak wilayah
perguruanku, sebagai murid, aku harus mempertanyakan maksud kalian ada di
wilayah kami," sambil merangkap tangan di dada menundukan kepala memberi
salam hormat.

Sengaja Kahar tidak memperkenalkan jati dirinya yang lain karena dia tidak
ingin memancing perhatian yang berlebihan kalau mereka tahu dia masih
kerabat dekat dengan raja sekarang.

Mereka semua yang mendengar pemuda ini murid dari perguruan Api Matahari
menjadi maklum kenapa pemuda itu berada di wilayah ini.

Cepat Pandeka Tangan Siluman mengambil alih pembicaraan karena dia melihat
Pandeka Konek sudah merah mukanya dan siap untuk melontarkan kemarahannya.
Dia melihat anak muda ini penuh percaya diri berarti dia berisi dan
nalurinya mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh pemuda ini karena
dia merasa pemuda ini bukan orang sembarangan, mata batinnya melihat pemuda
ini memiliki aura khusus yang dimiliki oleh keluarga kerajaan. Mungkin saja
memang benar dia murid perguruan Api Matahari tapi mungkin tidak itu saja
identitas dirinya, jadi mereka semua harus hati-hati jika tidak mau salah
kaprah nantinya.

"Tuan Kahar, salam kenal, perkenalkan kami dari keluarga Rangkayo Padang
Jati, senang berkenalan dengan tuan. Yang mengenakan baju biru itu Lukman,
putra tertua dari Keluarga Rangkayo Padang Jati, di sebelahnya Malik
merupakan putra tunggal dari ketua Perguruan Ula Kuniang, di belakang beliau
saudara seperguruan dari Perguruan Ula Kuniang, kakek pendek tersebut
Pandeka Konek, sedangkan yang di sana kau sudah tahu beliau adalah Datuak
Marindiang," sahut Pandeka Tangan Siluman membalas penghormatan tersebut.

Semua orang yang ada di rombongan itu memandang tercengang kepada dia,
karena jarang sekali dia memanggil orang dengan panggilan tuan kecuali dia
memang menghormati orang tersebut.
 
Bersambung................

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke