BAYI TUA Tanggal 30 November 1993, jam 13.45, bayi itu lahir tidak bernafas, tapi badannya masih merah. Disamping tidak bernafas, tali pusatnyapun tidak berdenyut, berarti jantungnyapun tidak bekerja. Saya yang menolongnya jadi berkeringan dingin, kenapa jadi begini? Dimana letak salahnya. Tapi melihat kulitnya yang masih merah, berarti nafas dan jantung baru saja berhenti, saya lakukan pernafasan buatan dan sekaligus message jantung. Oksigenpun ditiupkan melalui alat Ambu Resusitator dan 10 menit yang pertama tidak ada jawaban. Semua kami semakin cemas, keringat semakin membanjiri sekujur tubuh, kami sport jantung, berjuang agar si bayi dapat bernafas lagi. Dan 15 menit pun berlalu, tapi tanda-tanda kehidupan belum kelihatan. Semua usaha sudah dikerahkan, semua bidan dan semua perawat melaksanakan tugasnya degnan penuh harap dan cemas. Sang ibu komat-kamit memanjatkan doa. Kami semuapun sambil berusaha, bekerja melakukan apa yang bisa dilakukan dan bermohon. Ya Allah tolonglah,, berilah tanda-tanda kehidupan pada bayi ini,, tiada lagi tempat minta tologn, melainkan pada Mu jua adanya. Kami mulai putus asa dan usaha hampir dihentikan, ketika dari lehernya tampak sesuatu yang berdenyut. Semua kami tersentak menyaksikan itu, ooh kehidupan, berarti jantungnya mulai berdenyut satu-satu. Melihat dan meraba denyutan itu, semangat yang tadinya mulai pudar, bangkit kembali. Dipasang kembali semua alat dan diberi obat-obat, diteruskan melakukan pernafasan buatan. Setelah 30 menit saat-saat yang menegangkan itu, tiba-tiba sang bayi menarik nafas satu kali. Semua kami berpandangan mata, bayi itu hidup. Pertolongan dilanjutkan, nafas bayi itupun mulai timbul, mula-mula satu-satu, kemudian tanpa dipasang alatpun dia mulai bisa bernafas sendiri, namun masih belum mau menangis. Alhamdulillah, dari pelupuk mata sang ibu saya lihat, setetes air mengalir, dia terharu, dan memanjatkan puji dan syukur. Saya perhatikan bayi itu kulitnya kering, mudah terkelupas dan kelihatan kehijauan, kulit itu berkeriput seperti kulit orang tua. Bayi kelihatan seperti bayi tua. Waktu ditanya ibunya, memang dia terakhir haid pertengahan Januari 1992, seharusnya di bulan Oktober bayi itu sudah mesti lahir, tapi ini baru tanggal 30 November dia lahir, berarti terlambat 1 bulan. Kukunya panjang kekuningan, melebihi ujung jari, tali pusatnya halus, kecil dan agak kehitaman, rambutnya banyak dan panjang. Bayinya langsung di rawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Esoknya saya mampir ke NICU, tampak bayi itu kehausan minta disusui dan dia mulai merintih dan menangis. Terimakasih atas semua ini ya Tuhan. Namun, kulitnya masih tampak terkelupas dan mengkeriput. Saya tidak tahu bagaimana dan apa kelanjutan yang akan terjadi pada bayi ini. Karena, bayi tua atau bayi yang telat dilahirkan disebut juga dengan bayi serotinus. Di dalam tubuhnya banyak persoalan. Kadang-kadang disertai oleh kelainan-kelainan lain sebagai penyerta, inilah yang sulit untuk diatasi. Kenapa bayi berwajah tua dan kulit keriput? Jawabnya adalah karena kakak anak atau plasentanya menjadi tua. Normalnya plasenta dan bayi itu berumur 9 bulan 10 hari atau 280 hari, bayi dan plasenta itu harus dilahirkan. Tapi kalau sudah lewat dari masa itu, terjadi perubahan-perubahan pada plasenta. Seperti pada semua keadaan yang mulai tua, plasenta itu mulai mengecil, mulai terjadi pengapuran, mulai terjadi pembentukan jaringan ikat yang mengganggu fungsi plasenta, sebagian dari plasenta itu mulai terlepas dari dinding rahim. Akibatnya, plasenta yang mengecil, mengapur dan terlepas serta pembentukan jaringan ikat, maka makanan dan oksigen yang dikirim pada anak jauh berkurang, sehingga anak untuk memenuhi kebutuhannya mulai membakar lemak-lemak yang ada dikulit dan di organ tubuhnya untuk pemenuhan kalori dan metabolismenya. Akibatnya kulit anak kelihatan berkerut dan mukanya terlihat tua. Semakin lama, semakin habislah cadangan makanan di dalam tubuh anak itu sendiri, sampai suatu saat anak itu menjadi lemah, gerakannya semakin berkurang, akhirnya kehabisan tenaga dan kalori, sehingga tiba-tiba anak itu meninggal (sudden death). Maka tidak jarang pada ibu-ibu yang hamil lewat bulan, tiba-tiba tidak merasakan gerakan anak dan anaknya meninggal karena plasentanya tidak berfungsi lagi. Rendahnya fungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan kejadian ‘gawat janin’ dengan resiko 3 kali. Janin akan mengalami pertumbuhan terlambat dan penurunan berat badan. Aliran darah di plasenta akan berkurang sebanyak 50%. Jumlah air ketuban juga akan berkurang yang dapat menyebabkan perubahan abnormal jantung janin. Kematian janin akibat kehamilan lewat bulan ini terjadi 30% sebelum melahirkan, 55% disaat persalinan dan 15% sesudah persalinan. Hal ini terjadi karena bayi tua mengalami insuffisiensi yang berat dengan kelainan fisik akibat kekurangan makanan dan oksigen. Plasenta yang telah menurun fungsinya ini, tidak tahan terhadap kontraksi atau ciutan dinding rahim. Disaat-saat akan melahirkan, ibu-ibu merasakan sakit akibat rahimnya berkontraksi dan menciut. Setiap kontraksi ini seakan-akan rahim itu mencekik aliran darah ke plasenta, sedangkan plasenta fungsinya sudah menurun, akibatnya anak berada dalam keadaan bahaya. Sewaktu-waktu bisa saja anak itu mengalami distress dan bisa meninggal. Untuk itulah perlu sekali kontrol pada masa-masa kehamilan dan kontrol ini diperketak di minggu terakhir kehamilan dan mendekati persalinan. Dan kalau sudah lewat waktunya belum juga lahir, perlu diberikan obat-obat yang menimbulkan terjadinya persalinan, supaya anak jangan sampai kekurangan oksigen dan kekurangan makanan akibat berkurangnya fungsi plasenta. Jangan diturutkan kalau ada yang berkata, buntingnya akan bunting kabau. Karena kerbau kalau hami sampai satu tahun, kata setengahnya lagi. Tunggu sajalah terus, kalau dia mau lahir, dia akan lahir juga, kata yang lainnya lagi. Tapi mereka lupa akan bahaya kalau bayi serotinus atau bayi tua, dia lupa akan bahaya kalau plasenta menjadi tua. Kalau kita ingin menyimak soal kejadian manusia dan soal kematiannya, ada baiknya kita buka Alquran surat Al Mukminuun ayat 12-16: “Dan sesungguhnya Kami telah jadikan manusia dari saripati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dari segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---