Ambo satuju jo pandapek Pak Mantari, dalam demokrasi indak ado pembatasan hak 
seseorang warga untuk ikuik batandiang dalam pemilu. Bialah rakyaik nan 
manantukan sia nan ka jadi wakia mereka nan dipacayo. Rakyaik awak kini alah 
banyak nan cadiak (kalau indak bulaih lo dikatokan kasadonyo). Biakan kaum mudo 
balago sacaro fair jo tokoh-tokoh tuo nan punyo pangalaman. Kalau memang kaum 
mudo labiah energik dan mampunyoi visi kerakratan dan kenegaraannyo nan labiah 
jaleh dan mayakinkan ambo yakin akan didukuang oleh rakyaik badarai dan kaum 
tuo akan tasingkia dgn sandarinyo.
Salamaik mampataruangkan ide dan kesungguahan hati untuak rakyaik.


Aidinil Zetra, 38 th, Kuala Lumpur




"Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Masuk akal juga alasan Sanak 
Mantari Sutan ini. 
 Kalau begitu keadaannya, tentu terpulang kepada pak Mochtar Naim untuk 
mengambil keputusan. Buya Mas'oed sudah menyampaikan himbauan. Saya masih tetap 
mendukung himbauan Buya. 
 Namun kalau  mau maju juga, itu tidak melanggar hukum, karena memang tidak ada 
ketentuan tentang batas umur maksimum. Kalau dimisalkan tentara, pak Mochtar 
Naim tak mau menyerah sebelum berperang. Biar 'tewas terhormat di lapangan'. 
 Tinggal kita ikuti bagaimana penjelasan tentang rekam jejak beliau selama di 
Senayan, mungkin ada yang kita belum tahu. Begitu juga apa rencana kebijakan 
yang akan beliau perjuangkan untuk lima tahun mendatang. 
 Fastabiqul khairaat.

 Wassalam,
Saafroedin Bahar
 (L, 71 th, Jakarta)
 Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]



--- On Mon, 7/21/08, Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 From: Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Biarkan Muchtar Naim Maju Menjadi Calon Anggota DPD
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, July 21, 2008, 5:22 PM

     Tak ada yang salah dengan Muchtar Naim yang mencalonkan diri menjadi 
anggota DPD.  Syarat dan kelengkapan telah ia penuhi.  Dan yang paling penting, 
ia tidak sekonyong-konyong maju begitu saja.  Tentu ia punya niat dan sesuatu 
yang ia yakini untuk diperjuangkan.  Adalah tugas Muchtar Naim untuk 
mensosialiasikan niat dan misi perjuangannya, termasuk jejak perjuangannya 
selama ini kepada masyarakat.  Tugas masyarakat para calon pemilih menilai 
tawaran Muchtar Naim apakah dibeli atau tidak.  Sementara tugas para orang yang 
menyesalkan Muchtar Naim maju untuk meyakinkan dunsanak dan koleganya bahwa DPD 
perlu darah segar, perlu kegesitan dan sebagainya.

Tapi walaupun begitu, sebenarnya masyarakat kita (pemilih sumatera barat) cukup 
berjiwa muda kok dalam memilih.  Lihatlah profil kandidat DPD pemilu  2004.  
Mayoritas adalah golongan tua.  Bahkan ada angkatan 45 segala, yaitu Pak 
Djamaris Joenoes  dan Mawardi Yunus.  Tapi yang dipilih masyarakat adalah 
kombinasi tokoh tua dan tokoh muda.  Penglihatan kasat mata saya, umur 
rata-rata yang terpilih mengalahkan umur rata-rata kandidat.  Dan yang lebih 
menarik, nama-nama yang pernah besar tidak lagi menarik minat masyarakat.  
Aminuzal Amien misalnya.  Siapa yang tak kenal kiprahnya di era delapan puluhan 
dan sembilan puluhan.  Hampir tiap bulan namanya muncul di Singgalang, Haluan 
atau Semangat.  Sesekali di koran Canang.  Sebuah korang yang punya artikel 
berjudul "Kaba dari Alam Gaib".  Pada pemilihan DPD 2004, Di Tanah Datar 
-tempat ia sangat dikenal- Aminuzal Amien hanya meraih peringkat dua di bawah 
Irman Gusman.  Begitu juga nama lain seperti Yanuar Mu'in dan Marwan Paris. 
 Di tahun 2004, mereka biasa saja.

Tokoh ranah yang berumur juga kurang lagi dilirik masyarakat.  Nama-nama 
seperti Hasan Basri (mantankepala daerah di beberapa  daerah tingkat II), 
Jamaris Yunus (Purnawirawan TNI, Mantan Bupati Sijunjung), Mawardi Yunus 
(mantan rektor IAIN), Bagindo M Letter (Ulama).  Nama-nama ini tidak mampu 
menembus empat besar untuk bersaing dengan yang relatif lebih muda seperti 
Irman, Adfal dan Zairin.  Walaupun mungkin akan terlontar excuse tentang 
amunisi yang kurang.  Anyway, nama-nama perutusan Sumbar di DPD adalah 
kombinasi umur yang cukup optimum.  Ada umur selevel angku (Muchtar Naim), Ayah 
(Zairin), Mak Etek (Irman), dan Afdal (Uda nan mudo).  Soal kinerja mereka di 
DPD menyuarakan sumbar, itu soal lain.  Kalau ditanya jawabannya adalah tentang 
DPD yang serba tidak jeals aturan mainnya.  Ada benarnya memang.  DPD memang 
banci dalam sistem kita.

Di tahun 2009, saya meyakini masyarakat akan semakin independen dalam memilih.  
Sampai level tertentu, ikatan-ikatan tradisional mulai dilupakan.  Mereka akan 
lebih bisa objektif  memilih berdasarkan kemampuan akktual dan kemampuan 
potensial  sang kandidat.  Dimana orang-orang tua dan uzur harus mulai aware 
tentang peta yang sudah berubah.  Orang rantau yang ingin maju di kampung 
halaman juga harus hati-hati.  Pemilihan DPD dan rentetan Pilkada menunjukkan 
kandidat yang datang langsung dari Jakarta dan berkampanye banyak yang 
berguguran.  Kakok tangan mereka di kampung telah menjadi pertimbangan utama 
masyarakat.  




      
  
 


       
---------------------------------
  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br>Cepat sebelum diambil orang lain!
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke