Berikut ini adalah tulisan seorang sahabat yang dimuat di sebuah SKH terkemuka 
di kota Padang, sangat menarik untuk kita baca atau kita ulang2 lagi..


Salam


DanY

      Bangsa yang Terpuruk dan Kebangkitan Pemuda

                                             Rabu, 14 Mei 2008                  
      Oleh : Abel Tasman, Budayawan
 Zaman baru telah lahir, namun hanya melahirkan generasi kerdil. (Schiller, 
Penyair Jerman) Jalannya sejarah bangsa ini makin membingungkan, terperangkap 
kejumudan dan makin terperosok jauh ke dalam labirin ketidakpastian. Setelah 62 
tahun usia kemerdekaan, tapi kemerdekaan sesungguhnya masih jauh panggang dari 
api. Setelah beberapa kali melalui peristiwa sejarah tragis dan berdarah-darah, 
namun titik balik ke arah yang lebih baik tak juga pernah tampak.
 
 
    Kita tetap bangsa terjajah. Terus digerayangi oleh kerakusan kapitalisme 
global yang tak berkesudahan. Di sisi lain hak-hak rakyat terus diperkosa dan 
dihisap oleh segelintir elite bangsa sendiri. Bangsa ini makin terpuruk. 
Kemiskinan yang amat akut, pengangguran yang makin meluap. Tapi di saat yang 
sama kejahatan korupsi bukannya berhenti tapi malahan makin menjadi-jadi. Kita 
bukan hanya juara korupsi, manipulasi dan segala bentuk kecurangan, tapi kita 
juga juara dalam tingkat pemusnahan hutan. 
  Ratusan juta hektar hutan kita dibabat oleh sekelompok kecil orang yang kuat 
dan dekat dengan kekuasaan. Padahal hutan kita adalah para-paru yang harusnya 
tetap ada untuk pernafasan bumi. Sekarang, hutan kita tinggal tak lebih 20 
persen. Jika kehancurannya tetap berlanjut 2 juta hektar lebih setahun, 20 
tahun ke depan musnahlah sudah semua hutan di negeri ini. Di saat yang sama, 
kita adalah bangsa yang mutu pendidikannya termasuk paling buruk di Asia 
Tenggara, minat baca untuk setiap tingkatan pendidikan paling rendah di Asia 
Tenggara. Dan hebatnya, kita pun adalah bangsa yang asupan gizinya paling buruk 
di Asia Tenggara. Indeks kemanusiaan kita (Human Development Index/HDI) berada 
di peringkat yang hampir paling bawah. Anak balita yang menderita gizi buruk 
berjumlah lebih 15 juta. Tingkat kematian ibu hamil termasuk paling tinggi. 
  Negeri ini adalah negeri yang salah urus karena para elitenya tidah amanah 
dan terlalu banyak melanggar sumpah. Akibatnya, bencana yang menimpa negeri 
makin parah. Banjir, lumpur Lapindo, penggusuran, pedagang kaki lima dan orang 
kecil lain yang terus ditindas. Tak ada penanganan serius terhadap kemalangan 
yang terus saja menimpa negeri ini. Kita adalah bangsa yang kaya, nomor dua di 
dunia setelah AS. Kita bangsa agraris dan juga maritim. Kita menerima sinar 
matahari di siang hari sebanyak 40 persen dari keseluruhan bumi yang disinari 
matahari. Namun kekayaan laut kita hanya dimanfaatkan oleh bangsa asing baik 
melalui jalur resmi ataupun dicuri. Lucunya, sebagai negara agraris, kita 
mengimpor beras, gandum dan kedelai. Para petani kita hidup dalam ketertindasan 
dan tidak punya pilihan.  
  Pendek cerita, kita adalah bangsa yang terpuruk dan terus terpuruk. Di tengah 
kondisi itu, kita dipaksa sejarah untuk menjadi bagian dari proyek globalisasi. 
Tetangga-tetangga kita di Asia Tenggara terus bangkit. Negara-negara Amerika 
Latin bangkit. Pakistan, India dan negara-negara Timur Tengah seperti Iran dan 
Uni Emirat Arab telah menjadi negara modern dengan segala kemajuan yang mereka 
raih. Iran terutama, bangsa Parsi ini mulai menegakkan kepala untuk tidak 
begitu saja tunduk pada hegemoni Amerika Serikat. 
  Sementara kita hanya menjadi tempat pembuangan sampah globalisasi. Hampir 
segala yang buruk dari Barat kita nikmati, di saat yang sama hampir semua aset 
negara kita diambil alih oleh penguasa kapitalisme global. Kita menjadi tidak 
punya kemandirian dalam hal apa pun. Kita bukan hanya dikangkangi oleh Amerika 
Serikat dan Uni Eropa, mirisnya kita sering dikadalin oleh negara kecil seperti 
Malaysia dan Singapura. Para TKW dan TKI kita diperlakukan seperti budak, 
perusahaan telekomunikasi kita dikuasai Singapura, perjanjian pertahanan pun 
mereka diuntungkan. Dan makin lucu, Malaysia pun makin berani mempermainkan 
kita.  
  Kita hanya menjadi bangsa obyek permainan dan tertawaan. Benarlah yang 
dikatakan oleh Prof. Ahmad Syafii Maarif, bangsa ini sudah memiliki syarat yang 
sempurna untuk hancur. Untuk tinggal sekadar sejarah. Menyadari kenyataan itu 
semua, apakah kita harus pesimis? Pasrah menunggu nasib sampai ajal datang 
merenggut bangsa ini? Jawabannya adalah tidak! Kita harus bangkit membangun 
optimisme. Bagaimana caranya? Tampilnya para pemuda untuk membangun negeri ini. 
Sejarah hanya bisa dirubah oleh para pemuda. Adalah kemustahilan untuk bisa 
berubah jika sejarah dibiarkan dimonopoli oleh kalangan tua. Adalah hukum besi 
sejarah, revolusi hanya bisa digerakkan oleh kalangan muda. 
  Tapi pemuda yang bagaimana? Hanya pemuda yang kuat, punya visi, 
intelektualitas, leadership, kemampuan organisasi yang mampu menggerakkan dan 
kecintaan terhadap kemanusiaan. Bukan para pemuda yang mudah menyerah dan 
kemudian apatis, pragmatis atau oportunis karena dipaksa keadaan. Kita butuh 
pemuda yang punya stamina moral dan spiritual yang kuat untuk bertarung 
mengahadapi kompetisi dunia. Masa lalu bangsa ini dan bangsa manapun telah 
menjadi bukti, hanya pemuda yang bisa melakukan perubahan. 
 Baik secara fisik, intelektual, mental, karakter dan moral yang dipandang dari 
studi ilmiah apa pun, hanya pemuda yang bisa mengeluarkan sebuah bangsa dari 
kejumudan dan keterpurukan. Makanya, benarlah kata Bung Karno, berikan pada 
sepuluh orang pemuda, akan aku ubah dunia. Sanggupkah para pemuda untuk 
bangkit, atau hanya "malu maluin" sekadar menunggu giliran? Semuanya terserah 
kita. Atau kita hanya akan tetap menunduk malu, lemah dan pasrah. Kalau begitu 
benarlah apa yang dikatakan Schiller di atas, zaman baru telah lahir, namun 
hanya melahirkan generasi kerdil.  Generasi kerdil ini tinggal bilang: 
"Emangnya gue pikirin". 
                 


       
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke